Sukses

Top 3 Islami: Doa Dijauhkan dari Lupa dan Agar Ingatan Tajam, Sholat Tidak Khusyuk Menurut Buya Yahya

Artikel kedua yang juga menyita perhatian pembaca adalah hukum sholat tidak khusyuk penjelasan Buya Yahya. Sementara, artikel ketiga yaitu golongan orang yang dekat dengan Rasulullah SAW di hari kiamat. Selengkapnya, mari simak Top 3 Islami

Liputan6.com, Jakarta - Manusia pasti pernah mengalami lupa. Yang jadi masalah, jika sifat pelupa itu berlanjut dan terjadi berkali-kali hingga menjadi kebiasaan.

Bertambah usia, biasanya seseorang akan lebih sering lupa. Tentu lupa akan merepotkan dan bia saja menimbulkan masalah.

Agar kita terhindar dari sifat lupa dan ingatan tetap tajam ada doa yang bisa dipanjatkan.

Ulasan mengenai doa agar terhindar dari sifat pelupa dan mempertajam ingatan ini menjadi salah satu di antara tiga artikel terpopuler di kanal Islami Liputan6.com, Senin (25/3/2024).

Artikel kedua yang juga menyita perhatian pembaca adalah hukum sholat tidak khusyuk penjelasan Buya Yahya.

Sementara, artikel ketiga yaitu golongan orang yang dekat dengan Rasulullah SAW di hari kiamat.

Selengkapnya, mari simak Top 3 Islami.

 

Simak Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

1. Bacaan Doa Agar Dijauhkan dari Sifat Pelupa, Bisa Diamalkan untuk Pertajam Ingatan

Setiap individu pasti pernah mengalami lupa. Memang sangat menyebalkan jika kamu sering mengalami lupa dalam banyak hal, seperti menaruh barang, lupa apa yang ingin dikatakan dan lainnya.

Seiring bertambahnya usia, kemampuan mengingat dan konsentrasi bisa saja menurun. Untuk mengatasinya, ada cara meningkatkan daya ingat yang dapat kamu lakukan.

Dengan demikian, kemampuan mengingatmu tetap optimal dan tidak termakan usia. Terkadang, hal tersebut dapat memberi dampak buruk terkait kinerja kamu di perusahaan.

Daya ingat yang kuat bergantung pada kesehatan dan vitalitas otak seseorang. Otak manusia memiliki kemampuan luar biasa untuk beradaptasi dan berubah, meski usia seseorang sudah tidak muda lagi.

Dalam sebuah riwayat, Rasulullah pernah ditemui oleh seorang pria yang mengeluhkan kepelupaan yang dialaminya. Pria tersebut meminta Rasulullah untuk mengajarkan padanya sesuatu agar tidak lagi pelupa.

Rasulullah kemudian mengajarkan sebuah doa kepada pria tersebut. Doa ini dapat kita amalkan dalam kehidupan sehari-hari. Disarankan untuk mengamalkan doa ini setelah menyelesaikan sholat 5 waktu.

Selengkapnya baca di sini

3 dari 4 halaman

2. Sholat yang Tidak Khusyuk Akan Sia-Sia dan Tak Dapat Pahala? Ini Kata Buya Yahya

Sholat merupakan salah satu ibadah paling utama dalam Islam. Sholat akan menjadi amal ibadah yang pertama kali dihisab pada hari kiamat. Oleh karenanya, bagaimanapun kondisinya umat Islam wajib sholat.

Islam telah memberikan kemudahan agar pemeluknya bisa tetap sholat. Jika tidak bisa berdiri, sholat bisa dilakukan dalam keadaan duduk. Jika tidak bisa pula, sholat bisa dilakukan dalam keadaan berbaring. Jika sedang di perjalanan, dua sholat bisa digabung dalam satu waktu.

Sholat sebaiknya dilakukan dalam keadaan khusyuk. Definisi khusyuk menurut para ulama adalah ketenangan hati dan jiwa saat melakukan sholat. Sholat yang khusyuk tidak akan memikirkan sesuatu yang di luar dari sholat.

Namun pada kenyataannya, menunaikan sholat khusyuk tidaklah mudah. Pikiran kemana-mana sering terjadi saat sholat. Bahkan, tak jarang seseorang mengingat suatu barang yang hilang ketika sholat.

Bagaimana sholat yang dilakukan selalu tidak khusyuk? Apakah sholat yang tidak khusyuk akan sia-sia dan muslim tidak mendapatkan pahalanya? Soal ini, ulama kharismatik KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya memberikan penjelasan.

Selengkapnya baca di sini

4 dari 4 halaman

3. Siapa Saja Golongan Orang yang Dekat dengan Rasulullah di Hari Kiamat?

Mendekatkan diri kepada Rasulullah Muhammad SAW akan membawa keberuntungan seperti syafaat di hari kiamat. Ada juga pandangan yang menekankan bahwa hubungan yang baik dengan Rasulullah SAW mencerminkan kualitas iman dan ketakwaan seseorang.

Rasulullah SAW adalah utusan Allah SWT yang membawa petunjuk dan rahmat bagi seluruh umat manusia. Oleh karena itu, mendekatkan diri kepada beliau berarti memperkuat ikatan iman dan ketaatan kepada Allah SWT, yang pada gilirannya akan membawa keberkahan dan keselamatan di dunia dan di akhirat.

Selain itu, mendekatkan diri kepada Rasulullah SAW juga berarti memahami dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam dengan lebih baik. Beliau adalah contoh teladan yang sempurna dalam segala aspek kehidupan, mulai dari ibadah, akhlak, hingga tata cara berinteraksi dengan sesama manusia.

Dengan meneladani ajaran-ajaran beliau, seseorang dapat meningkatkan kualitas iman dan amalannya, serta mendapatkan petunjuk yang benar dalam menjalani kehidupan di dunia.

Dengan mendekatkan diri kepada Rasulullah SAW juga dapat memperkuat kecintaan kepada beliau. Cinta kepada Rasulullah SAW adalah bagian yang sangat penting dari iman dalam Islam.

Dengan mencintai dan menghormati beliau, seseorang menunjukkan kesetiaan dan pengabdian kepada agama Islam serta mengukuhkan ikatan kasih sayang antara dirinya dengan Rasulullah SAW.

Selengkapnya baca di sini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.