Sukses

Spekulasi Gerhana di Bulan Ramadhan Tanda Akhir Zaman, Ini 10 Tanda Kiamat yang Pasti dalam Hadis Nabi

Dalam pandangan kelompok ini, gerhana yang terjadi pada Ramadhan yang terjadi pada Jumat dan pertengahannya juga Jumat merupakan fase awal kiamat yang lantas disusul dengan kehancuran pada Syawal

Liputan6.com, Jakarta - Eskatologi atau wacana dan pengetahuan mengenai akhir zaman (kiamat) dalam pandangan agama-agama samawi menempati bagian penting yang bersifat transenden, yang lantas dikaitkan dengan keimanan terhadap Tuhan. Ada beberapa hal yang bisa dijelaskan secara ilmiah, namun banyak pula yang tidak atau belum bisa dijelaskan ilmu pengetahuan.

Kemampuan manusia yang terbatas menyebabkan eskatologi banyak mendasarkan pada kepercayaan dan mitos kuno. Misalnya, ramalan kiamat Suku Maya yang populer pada 2012 lampau.

Popularitas isu kiamat terus bertahan melampaui zaman. Sisi misterius inilah yang lantas digali dan kemudian memunculkan spekulasi.

Di luar mitos, sains berupaya membedah isu kiamat ini secara ilmiah. Sebagian linier dengan dalil-dalil, namun lainnya tak bisa terkait langsung dan kerapkali hanya kesimpulan yang prematur.

Contohnya, adalah gerhana di bulan Ramadhan. Dalam pandangan kelompok ini, gerhana yang terjadi pada Ramadhan yang terjadi pada Jumat dan pertengahannya juga Jumat merupakan fase awal kiamat yang lantas disusul dengan kehancuran pada Syawal.

Memang, gerhana disebut sebagai salah satu tanda kiamat dalam hadis Nabi SAW. Belakangan, gerhana yang sebenarnya adalah peristiwa astronomi biasa dikaitkan dengan pertanda makin dekatnya kiamat. Pandangan ini lantas terbantahkan karena sandaran dalilnya adalah hadis dhaif (lemah).

Sementara itu, dalam Islam, kiamat adalah keniscayaan. Karena itu, penting bagi umat Islam untuk mengetahui tanda kiamat yang pasti, melalui dalil yang layak dipercaya (shahih).

 

Simak Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

10 Tanda Kiamat yang Pasti dalam Hadis Shahih

Cukup banyak hadis yang menyebut tanda-tanda kiamat. Namun menurut ulama tidak semuanya sahih.

Di antara hadis-hadis tersebut, beberapa di antaranya dhaif (lemah). Karenanya, seorang muslim perlu memastikan tingkat kesahihan hadis tersebut.

Salah satu hadis sahih yang kerap menjadi rujukan saat berbicara tanda kiamat adalah hadis yang diriwayatkan oleh  Imam Muslim. Hadis di bawah ini juga diriwayatkan oleh sejumlah perawi lain dan dinyatakan sahih oleh para ulama.

عَنْ حُذَيْفَةَ بْنِ أَسِيدٍ الْغِفَارِيِّ قَالَ اطَّلَعَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَيْنَا وَنَحْنُ نَتَذَاكَرُ فَقَالَ مَا تَذَاكَرُونَ قَالُوا نَذْكُرُ السَّاعَةَ قَالَ إِنَّهَا لَنْ تَقُومَ حَتَّى تَرَوْنَ قَبْلَهَا عَشْرَ آيَاتٍ فَذَكَرَ الدُّخَانَ وَالدَّجَّالَ وَالدَّابَّةَ وَطُلُوعَ الشَّمْسِ مِنْ مَغْرِبِهَا وَنُزُولَ عِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَيَأَجُوجَ وَمَأْجُوجَ وَثَلَاثَةَ خُسُوفٍ خَسْفٌ بِالْمَشْرِقِ وَخَسْفٌ بِالْمَغْرِبِ وَخَسْفٌ بِجَزِيرَةِ الْعَرَبِ وَآخِرُ ذَلِكَ نَارٌ تَخْرُجُ مِنْ الْيَمَنِ تَطْرُدُ النَّاسَ إِلَى مَحْشَرِهِمْ

Artinya, “Dari Hudzaifah bin Asid Al Ghifari berkata, Rasulullah SAW menghampiri kami saat kami tengah membicarakan sesuatu. Ia bertanya, ‘Apa yang kalian bicarakan?’ Kami menjawab, ‘Kami membicarakan kiamat.’ Ia bersabda, ‘Kiamat tidaklah terjadi sehingga kalian melihat sepuluh tanda-tanda sebelumnya.’ Rasulullah menyebut kabut, Dajjal, binatang (ad-dābbah), terbitnya matahari dari barat, turunnya Isa bin Maryam AS, Ya'juj dan Ma'juj, tiga gerhana; gerhana di timur, gerhana di barat dan gerhana di jazirah Arab dan yang terakhir adalah api muncul dari Yaman menggiring manusia menuju tempat perkumpulan mereka,” (Lihat Abul Husain Muslim bin Hajjaj bin Muslim An-Naisaburi, Al-Jāmi’us Ṣaḥīḥ, [Beirut, Dārul Afaq Al-Jadidah: tanpa tahun], juz VIII, halaman 178).

Tanda-tanda kiamat dalam hadis ini disebut sebagai tanda-tanda kiamat kubra (hari akhir). Ada sepuluh tanda kiamat yang disebutkan dalam hadis ini. Namun yang disebutkan dalam hadis tersebut hanya ada delapan:

3 dari 4 halaman

Urutan Terjadinya Tanda Kiamat

10 tanda kiamat:

  • Munculnya kabut (dukhan)
  • Munculnya Dajjal
  • Munculnya Dabbah
  • Terbitnya matahari dari barat
  • Keluarnya Ya’juj dan Ma’juj
  • Munculnya Isa bin Maryam
  • Adanya tiga gerhana, di timur
  • gerhana di barat
  • gerhana di jazirah Arab
  • Adanya api yang muncul dari Yaman kemudian menggiring manusia menuju tempat berkumpul.

Setelah mengetahui tanda-tanda pasti kiamat, tentu akan muncul pertanyataan, urutan dari tanda pertama dan selanjutnya.

Melansir laman Laduni.id, Ustadz Muhammad Alvin Nur Choironi, pegiat kajian tafsir dan hadits menjelaskan terkait urutan terjadinya tanda-tanda kiamat tersebut, para ulama berbeda pendapat.

Ada ulama yang mengatakan bahwa pertama adalah terbitnya matahari di barat. Hal ini disebutkan dalam riwayat Imam Muslim yang lain dari Abdullah bin Amr, berbeda dengan riwayat Hudzaifah di atas.

عن عبد الله بن عمرو قال حفظت من رسول الله يقول أول الآيات خروجا طلوع الشمس من مغربها

Artinya, “Dari Abdullah bin Amr, saya hafal dari Rasulullah SAW yang bersabda bahwa tanda kiamat yang pertama kali muncul adalah terbitnya matahari dari barat,” (Lihat Muslim bin Hajjaj bin Muslim An-Naisaburi, Al-Jāmi’us Ṣaḥīḥ, [Beirut, Dārul Afaq Al-Jadidah: tanpa tahun], juz VIII, halaman 202).

4 dari 4 halaman

Pendapat Lain Urutan Terjadinya Tanda Kiamat

Selanjutnya, alumnus Pesantren Luhur Darus Sunnah ini juga mengungkapkan, ada juga yang menyebutkan yang lain. Dalam riwayat Imam Al-Bukhari, yang terjadi pertama kali di antara tanda-tanda tersebut adalah api yang menggiring manusia.

وَقَالَ أَنَسٌ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَوَّلُ أَشْرَاطِ السَّاعَةِ نَارٌ تَحْشُرُ النَّاسَ مِنْ الْمَشْرِقِ إِلَى الْمَغْرِبِ

Artinya, “Anas RA berkata, Rasulullah SAW bersabda, ‘Tanda kiamat yang pertama (muncul) adalah api yang menggiring manusia dari timur menuju barat,’” (Lihat Muhammad bin Ismail Al-Bukhari, Ṣaḥīḥ Al-Bukhari, (Beirut, Dār Tuq An-Najah, 1422 H], juz XVIII, halaman 20). Wallahu a’lam. (sumber: Laduni.id)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.