Sukses

Top 3 Islami: Istri Jangan Sembarangan Puasa Rajab, Karomah Guru Sekumpul, Momen Kocak Gus Iqdam Bicara Ngapak

Ulasan mengenai kewajiban istri kepada suaminya sebelum puasa Rajab ini menjadi artikel terpopuler di kanal Islami Liputan6.com. Ada pula kisah kocak Gus Iqdam bicara dengan dialek ngapak saat bertemu jemaah asal Cilacap

Liputan6.com, Jakarta - Umat Islam kini telah memasuki Rajab, salah satu dari empat bulan yang dimuliakan. Di bulan Rajab, kita dianjurkan memperbanyak amal dan ibadah.

Salah satunya yakni puasa sunnah, yang kemudian populer dengan sebutan puasa Rajab.

Tapi seorang istri mesti tak bisa serta merta berpuasa. Dia harus izin suaminya. Dan itu, tak hanya berlaku untuk puasa Rajab melainkan untuk puasa-puasa lainnya.

Ulasan mengenai kewajiban istri kepada suaminya sebelum puasa Rajab ini menjadi artikel terpopuler di kanal Islami Liputan6.com, Minggu (14/1/2024).

Artikel lain yang juga populer adalah kisah karomah Guru Sekumpul yang dzuriyah dan muhibinnya tengah menggelar haul ke-19.

Artikel terpopuler ketiga yakni momen Gus Iqdam bicara dengan dialek ngapak saat berdialog dengan jemaah wanita asal Cilacap.

Selengkapnya mari simak Top 3 Islami.

 

Simak Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

1. Istri Jangan Sembarangan Puasa Sunnah Rajab, Ini Penjelasannya!

Pada bulan Rajab, umat Islam dianjurkan untuk banyak melaksanakan puasa. Hal ini disunnahkan oleh Nabi Muhammad SAW sebagaimana disampaikan melalui hadis-hadisnya.

Bahwa puasa paling utama setelah Ramadhan adalah puasa di bulan haram. Sementara Rajab adalah satu di antara empat bulan haram, selain Muharram, Dzulqa'dah, dan Dzulhijjah.

مَنْ صَامَ يَوْمًا مِنْ أَشْهُرِ اللّٰهِ الْحُرُمِ كَانَ لَهُ بِكُلِّ يَوْمٍ ثَلَاثُونَ يَوْمًا

Artinya, "Barang siapa yang berpuasa satu hari pada bulan-bulan yang dimuliakan (Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab), maka ia akan mendapat pahala puasa 30 hari."

Selengkapnya baca di sini

3 dari 4 halaman

2. Kisah Abah Guru Sekumpul Masih Berdakwah Padahal Sudah Wafat, Karomah Wali

Haul adalah peringatan kematian seseorang yang dilaksanakan setiap tahun. Biasanya yang rutin dihaulkan secara akbar adalah sosok yang dihormati oleh masyarakat, termasuk di antaranya ulama atau wali Allah seperti KH Muhammad Zaini bin Abdul Ghani atau Abah Guru Sekumpul.

Haul Abah Guru Sekumpul setiap tahunnya selalu dihadiri oleh banyak jemaah dari berbagai pelosok daerah. Tahun ini, Haul Abah Guru Sekumpul ke-19 untuk umum digelar pada Ahad, 14 Januari 2024 di Musholla Ar-Raudhah, Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.

Ada kisah menarik di balik haul Abah Guru Sekumpul yang rutin digelar setiap tahunnya itu. Bergeser ke belakang, tepatnya pada haul ke-10 Abah Guru Sekumpul tahun 2015, ada rombongan dari Papua yang datang ke lokasi haul di Martapura.

Rombongan yang berjumlah puluhan itu awalnya tidak tahu siapa yang dihaulkan. Mereka tiba-tiba ditarik oleh panitia acara ke dalam makam Abah Guru Sekumpul. Mereka bingung dan banyak bertanya tentang acara haul yang dipadati jemaah itu.

Setelah tahu yang dihaulkan adalah Abah Guru Sekumpul, rombongan Papua itu langsung menangis. Mereka bilang bahwa Abah Guru Sekumpul masih mengajarkan ketauhidan di pedalaman Papua, padahal Guru Zaini telah wafat pada 10 Agustus 2005.

Selengkapnya baca di sini

4 dari 4 halaman

3. Heboh Jemaah Asal Cilacap Punya Anak Setengah Lusin, Gus Iqdam: Inyong Jeh siji, Kono Wis Enem Pribeeennnn..

Kali ini markas ST Nyell benar-benar dibuat heboh dengan kedatangan Ibu Tuti asal Cilacap, Jawa Tengah. \

Momen menghebohkan ini terjadi ketika dirinya tengah bercakap-cakap dengan pengasuh Majelis Ta’lim Sabilu Taubah atau ST Pusat, Muhammad Iqdam Kholid atau Gus Iqdam.

Puncak keseruan yang membuat seluruh jemaah Gus Iqdam heboh dan tertawa lepas, termasuk Gus Iqdam sendiri kala ia mengaku kalau dirinya ini telah memiliki anak setengah lusin.

Kedatangan jemaah asal Cilacap ini  dengan logat ngapaknya yang khas rupanya membuat suami Ning Nila ikutan mengucapkan bahasa khas Cilacap ini.

Ia pun sesekali menggunakan logat ngapak khas Cilacap untuk bertanya, menjawab ataupun menimpali jemaah ini. Sontak ucapan da'i muda berparas rupawan ini semakin menambah suasana majelis bertambah riuh.

Selengkapnya baca di sini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.