Sukses

6 Perbedaan Tahun Baru Masehi dengan Hijriyah, Cekidot!

Ada beberapa hal yang membedakan antara tahun baru Masehi dan Hijriyah. Perbedaan ini terletak pada sistem pergantian tahun, tanggal awal tahun, waktu pergantian tahun, hingga orang yang merayakannya.

Liputan6.com, Jakarta - Tahun baru Masehi dan Hijriyah adalah momen yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat Indonesia. Pada waktunya tiba masyarakat Indonesia merayakan tahun baru tersebut dengan antusias dan penuh semangat.

Meski waktunya sangat dinantikan, tahukah Anda jika kedua tahun baru tersebut memiliki perbedaan yang signifikan. Perbedaan tahun baru Masehi dan Hijriyah ini penting untuk diketahui sebagai wawasan baru..

Ada beberapa hal yang membedakan antara tahun baru Masehi dan Hijriyah. Perbedaan ini terletak pada sistem pergantian tahun, tanggal awal tahun, waktu pergantian tahun, hingga orang yang merayakannya.

Berikut ini perbedaan tahun baru Masehi dan Hijriyah lengkap penjelasannya.

1. Sistem Pergantian Tahun

Kalender Masehi dihitung berdasarkan pergerakan matahari terhadap bumi. Sedangkan kalender Hijriah berdasarkan pergerakan bulan terhadap bumi.

Oleh karena itu, satu tahun kalender Masehi dihitung berdasarkan durasi waktu yang dihabiskan bumi untuk mengelilingi matahari, yaitu sepanjang 365 hari atau 366 hari.

Sementara itu, satu tahun kalender Hijriyah berdasarkan durasi waktu yang dihabiskan bulan untuk mengelilingi bumi selama setahun. Satu tahun Hijriyah bisa mencapai 354-355 hari.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Beda Tahun Baru Masehi dan Hijriyah

2. Tanggal Awal Tahun

Tahun baru Masehi diawali tanggal 1 Januari. Waktu satu tahun Masehi akan berlangsung sejak Januari sampai 31 Desember. Kemudian masuk ke tahun berikutnya yang diawali dari 1 Januari.

Adapun tanggal pertama tahun Hijriyah adalah 1 Muharram. Satu tahun Hijriyah berlangsung selama 12 bulan hingga tanggal terakhir Dzulhijjah.

3. Waktu Pergantian Tahun

Waktu pergantian tahun Masehi terjadi pada pukul 00.00. Jangan heran kalau banyak orang yang rela menunggu pergantian tahun hingga tengah malam.

Berbeda dengan tahun baru Hijriyah. Waktu pergantian tahun Hijriyah terjadi pada waktu maghrib atau saat matahari terbenam.

4. Tidak Pernah Terjadi di Waktu yang Sama

Mengingat cara perhitungan banyaknya hari selama satu tahun Masehi dan Hijriyah berbeda, maka perayaan tahun baru kedua kalender ini tidak pernah terjadi di hari yang sama. 

Sebagai contoh, tahun baru 1445 Hijriyah bertepatan pada Selasa, 18 Juli 2023. Sedangkan, tahun baru Masehi bertepatan pada Senin, 1 Januari 2023.

3 dari 3 halaman

Beda Tahun Baru Masehi dan Hijriyah

5. Pengamalan Doa Akhir dan Awal Tahun

Setiap tahun baru Masehi tidak ada anjuran khusus untuk membaca doa akhir maupun awal tahun. Namun, pada tahun baru Hijriyah terdapat doa khusus akhir dan awal tahun sebagaimana yang dilakukan banyak ulama.

6. Orang yang Merayakan

Tahun baru Masehi kerap dirayakan oleh semua umat manusia, mengingat sistem penanggalannya banyak digunakan di berbagai negara dan menjadi kalender universal oleh sebagian besar masyarakat di seluruh dunia.

Sementara, tahun baru Hijriyah lebih khusus dirayakan oleh umat Islam. Tahun baru Hijriyah mengingatkan Muslim pada peristiwa hijrahnya Rasulullah SAW dan para sahabat dari Makkah ke Madinah.

Demikian penjelasan perbedaan tahun baru Masehi dan Hijriyah. Meski terdapat perbedaan, kedua kalender ini digunakan oleh masyarakat Indonesia untuk menandai waktu mulai dari tanggal hingga hari untuk berbagai kegiatan mereka. Khusus Hijriyah digunakan umat Islam untuk keperluan ibadah.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.