Sukses

Kisah Rhoma Irama Dilempar Sandal karena Ucapkan Salam di Panggung Dangdut

Rhoma Irama mengaku sempat mendapat hujatan saat mensyiarkan dakwah lewat musik. Pria yang dijuluki “Raja Dangdut” ini bahkan sempat menuai banyak kritik tatkala mengucapkan salam, hingga dilempar sandal dan lumpur

Liputan6.com, Jakarta - Dakwah bisa dilakukan dengan berbagai cara. Paling populer tentu saja adalah dengan mengaji. Pengajian, ceramah, majlis taklim adalah bagian jalan dakwah paling populer ini.

Dakwah juga bisa dilakukan dengan cara lain. Melalui praktik pengobatan, ilmu pertanian, hingga seni, seperti dilakukan oleh Sunan Bonang dan Sunan Kalijaga.

Di era modern, jalan dakwah lebih beragam. Salah satu contoh orang yang berdakwah melalui panggung hiburan adalah Rhoma Irama, si raja dangdut dari Indonesia.

Rhoma mulai 'manggung' sejak era 70-an. Kala itu, panggung, kaset rekaman, dan radio adalah media paling efektif untuk memopulerkan lagu.

Rhoma besar dari panggung ke panggung. Kasetnya ludes saat dirilis. Dia benar-benar seorang legenda musik Indonesia.

Namun, ada sisi lain yang menarik dari Rhoma. Dia dikenal menyelipkan nilai-nilai moral hingga berdakwah melalui lagu dan panggung dangdut.

Tentu tak mudah untuk memulai dakwah di panggung musik. Pasalnya, antara konser dengan agama seolah terpisah jauh. Namun, di tangan si raja dangdut ini, semuanya jadi kenyataan.

Bagaimana kisahnya, mari simak ulasan tentang Dakwah Rhoma Irama di panggung dangdut, seperti dinukil dari laman mui.or.id.

 

Simak Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Doa Rhoma Irama

Rhoma Irama mengaku sempat mendapat hujatan saat mensyiarkan dakwah lewat musik. Pria yang dijuluki “Raja Dangdut” ini bahkan sempat menuai banyak kritik tatkala mengucapkan salam ketika memulai konsernya.

Hal tersebut disampaikannya dalam Kongres Budaya Umat Islam Indonesia yang digelar dalam rangka Milad ke-48 MUI di Sasana Kriya, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Rabu (26/7/2023).

Dalam kesempatan tersebut, sebagaimana dikutip MUIDigital dari TVMUI via laman MUI, Jumat (4/8/2023), dia juga menceritakan pengalamannya sepanjang karier dakwahnya lewat musik.

“Dulu di tahun 70an budaya para seniman erat kaitannya dengan praktik meninggalkan shalat. Ibadah menjadi tabu dan aib bagi seorang seniman kala itu,” ungkap Bang Haji, sapaan akrab Rhoma Irama.

Budaya yang melekat pada seniman tersebut, membuat dia resah. Dia mengaku setiap shalat memohon petunjuk Allah SWT apabila dengan seni mampu memperlebar jalan kepada Allah maka dia meminta bakat tersebut dicabut darinya. Sedangkan apabila seni mampu memberi kebaikan, maka bawalah kepada keridhaan-Nya.

Doa tersebut akhirnya menghantarkan Rhoma untuk membentuk Soneta Group sebagai the Voice Moslem pada 13 Oktober 1973.

Band bentukannya ini berkomitmen untuk menjauhi budaya buruk yang dianggap melekat bagi seorang seniman seperti meninggalkan shalat dan minum khamr.

 

3 dari 3 halaman

Dilempar Sandal dan Lumpur karena Ucapkan Salam

“Dakwah pertama yang saya adalah saat di salah satu pentas musik yang ada di Ancol. Ketika itu saya mengucapkan salam ‘assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh’. Sontak mendapat respons kurang menyenangkan dari penonton yang hadir,” kata dia.

Ucapan salam yang tidak biasa tersebut direspons oleh penonton dengan kalimat “Hei! ini bukan masjid, bukan majelis taklim!.” Teriakan-teriakan tersebut diiringi pula dengan lemparan sandal dan lumpur.

Selain itu, nama Rhoma Irama juga menjadi banyak diperbincangkan sebab keputusannya untuk berdakwah lewat musik. Bahkan, banyak yang menyebut bahwa dia telah mengkomersilkan agama.

Hal ini setelah Bang Haji merilis lagunya yang berjudul La Ilaha Illallah. Dalam lagu ini terdapat momen saat dia membaca surah al-Ikhlas, namun tanpa alunan musik.

“Lagu ini sempat menjadi kontroversi, akhirnya saya diundang ke MUI saat itu. Akhirnya di depan para wartawan dan ulama saya bawakan lagu La Ilaha Illallah. Setelah mereka tahu kalau surah al-Ikhlas tidak ada iringan musik, MUI justru menyampaikan untuk membuat karya yang lebih banyak,” ujarnya.

Menurut dia hingga saat ini, dukungan dari MUI tersebut menjadi salah satu motivasi bagi Rhoma Irama meneruskan dakwahnya melalui musik.

Dia juga berpesan, apa yang disampaikan dari hati maka akan sampai pula ke hati sebagaimana dakwah yang dia lakukan.

Tim Rembulan

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.