Sukses

Viral Wanita Pamer Perhiasan Emas Sepulang Haji, MUI Beri Pesan Menohok

Viralnya pamer perhiasan emas ini rupanya tak luput dari perhatian MUI Sulawesi Selatan. Pamer harta bukanlah tradisi Bugis, apalagi Islam. Sebaliknya, Islam mengajarkan rendah hati

Liputan6.com, Makassar - Beberapa waktu terakhir ini beredar viral seorang perempuan yang pamer perhiasan emas sepulang haji, di Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar.

Kontan, foto dan video wanita pemer emas itu pun menjadi beredar luas di berbagai linimassa. Sebagian warganet menganggapnya sebagai hiburan dan menanggapinya angin lalu.

Akan tetapi, banyak pula yang mencela. Sebab, pamer harta bukanlah tradisi Islam. Sebaliknya, Islam mengajarkan rendah hati.

Usai viral di medsos, si wanita juga menjadi perhatian Bea Cukai Makassar. Sebab, perhiasan emas itu semula disebut 0,5 kilogram.

Terlebih, saat di bandara, si wanita pemakai emas nan glamor itu menyebut menghabiskan ratusan juta untuk membeli perhiasan tersebut.

Belakangan terkonfirmasi, emas-emas tersebut imitasi belaka. Ini terkonfirmasi setelah Bea Cukai mendatangi si wanita dan memeriksa perhiasan 'emas' yang konon hanya dibeli dengan harga Rp900 ribu-an.

Viralnya wanita pamer perhiasan ini rupanya tak luput dari perhatian MUI Sulawesi Selatan.

 

Simak Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Bukan Tradisi Bugis dan Islam

Ketua Bidang Fatwa MUI Sulsel Dr KH Ruslan Wahab MA juga membantah pamer harta merupakan tradisi Bugis, sebagaimana diungkapkan si wanita.

“Dalam budaya kita yang ditonjolkan adalah semangat beragamanya bukan penampilan glamornya.

”Ini adalah perbuatan orang-orang tertentu dan menyalahi agama Islam dan tradisi Bugis Makassar,” ungkapnya, dikutip dari laman muisulsel.or.id, Selasa (11/7/2023).

Menanggapi pamer harta sepulang haji ini, Kiai Ruslan juga juga berpesan kepada panitia Manasik Haji agar selalu mengingatkan kepada jemaah untuk tidak memamerkan perhiasannya karena merupakan bagian dari kesombongan.

“Kita berharap kepada panitia Haji agar jangan hanya menyampaikan materi seputar Rukun Haji saja tetapi juga menyampaikan dakwah kepada jamaah agar lebih merendah diri dan terhindar dari perbuatan sombong,” katanya.

3 dari 4 halaman

Ibadah Haji, Rendah Hati

Dari laman yang sama, Sekretaris Umum MUI Sulsel Prof Dr KH Muammar Bakry Lc M Ag juga menambahkan pesan Haji seharusnya membuat orang lebih merendah diri.

“Misalnya dalam ihram kita hanya menggunakan dua helai kain saja. Dalam talbiyah dan wukuf juga harus dimaknai bahwa manusia tidak apa-apanya di hadapan Allah SWT," ucap KH Muammar.

Pesan haji seharusnya terus terbawa di tengah masyarakat.

“Kalaupun ada harta yang kita miliki itu hanyalah sementara. Orang yang memiliki harta tentunya bukan untuk dibanggakan tetapi lebih mendekatkan kita dengan Allah dan masyarakat," katanya.

4 dari 4 halaman

Saat Suarnati Pamer Perhiasan Emas Sepulang Haji

Sebelumnya, foto dan video wanita pamer harta viral di dunia maya. Dalam unggahan video wanita tersebut terus-menerus memamerkan tangannya yang penuh dengan perhiasan emas.

Wajahnya semringah dengan bibir yang tersungging senyum di antara ratusan jemaah haji yang tiba di Bandara Sultan Hasannudin Makassar.

Tampak glamor, aksi yang dilakukan oleh wanita bernama Suarnati itu hanya ditanggapi tawa saja oleh jemaah haji lainnya. Tak hanya Suarnati, terdapat jemaah haji lainnya yang terlihat beda seperti memakai hijab dengan renda berwarna-warni.

Menurut Suarnati dan jemaah lainnya, penampilan ini merupakan tradisi ketika pulang haji dari Tanah Suci Makkah. Di video lainnya yang diunggah akun TikTok @photoaja88, dalam sebuah wawancara Suarnati ditanya menghabiskan uang berapa untuk emas tersebut.

“Ratusan juta,” ungkap Suarnati, mengutip laman MUI Sulsel.

Setelah bisa tiba di Indonesia, Surnati mengaku senang sekali telah selesai beribadah haji, ia juga mengaku bangga. Setelah penerbangan 12 jam dari Makkah, fisiknya pun terasa lelah namun ia senang sebab ia telah mendaftarkan haji sejak 13 tahun lalu.

Tim Rembulan

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.