Sukses

Niat Qadha Puasa Ramadhan di Bulan Dzulhijah, Pahalanya Dobel

Qadha puasa Ramadhan diperbolehkan bersamaan dengan puasa sunnah Dzulhijah. Tentu saja niat yang dilafalkannya adalah puasa qadha Ramadhan, bukan puasa sunnah.

Liputan6.com, Jakarta - Seorang muslim yang memiliki utang puasa Ramadhan wajib mengqadhanya di bulan lain sebelum berjumpa dengan Ramadhan berikutnya. Qadha puasa Ramadhan dilakukan sebanyak jumlah yang sama dengan hari yang ditinggalkan.

Bagi yang belum mengganti puasa Ramadhan, momentum Dzulhijah dapat dimanfaatkan sebagai bulan untuk mengganti puasa wajib. Misalnya, qadha puasa tersebut dilakukan pada pada awal bulan Dzulhijah bersamaan dengan puasa sunnah dari tanggal 1 sampai 9 Dzulhijah.

Sehari puasa yang dilakukan di antara tanggal 1 sampai 9 Dzulhijah pahalanya seperti melaksanakan puasa setahun penuh. Keutamaan ini sebagaimana diterangkan dalam hadis berikut.

Tidak ada hari-hari yang lebih Allah sukai untuk beribadah selain sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, satu hari berpuasa di dalamnya setara dengan satu tahun berpuasa, satu malam mendirikan shalat malam setara dengan shalat pada malam Lailatul Qadar.” (HR At-Tirmidzi). 

Mengutip NU Online, qadha puasa Ramadhan diperbolehkan bersamaan dengan puasa Dzulhijah. Tentu saja niat yang dilafalkannya adalah puasa qadha Ramadhan, bukan puasa sunnah.

Menurut Sayyid Bakri Syatha dengan mengutip fatwa Al-Barizi menjelaskan, meski niatnya puasa qadha Ramadhan, tapi jika dilaksanakan bertepatan dengan waktu puasa sunnah Dzulhijah, maka secara otomatis ia akan mendapat pahala keduanya. (Sayid Bakri, Hâsyiyah I’ânah at-Thaâlibîn, juz 2, h. 224).

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Lafal Niat Qadha Puasa Ramadhan

Bagi yang ingin melaksanakan qadha puasa Ramadhan di bulan Dzulhijah, berikut adalah lafal niatnya. Niat qadha puasa Ramadhan dapat dilakukan dari malam hari.

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى

Arab-latin: Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta‘âlâ.

Artinya: "Aku berniat untuk mengqadha puasa bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.