Sukses

Mulai Persiapan, Polri Akan Gelar Operasi Ketupat pada H-7 Lebaran 2023

Salah satu persiapan jelang pelaksanaan Operasi Ketupat 2023 adalah berkoordinasi bersama lintas sektoral penyusunan perencanaan baik untuk arus mudik maupun saat arus balik Lebaran nanti.

Liputan6.com, Jakarta - Polri akan melaksanakan Operasi Ketupat 2023 mulai H-7 Lebaran Idul Fitri 1444 H/2023 M. Operasi Ketupat merupakan operasi rutin yang digelar Polri bersama sejumlah stakeholder terkait setiap momentum Lebaran Idul Fitri.

"Iya (Operasi Ketupat 2023) digelar H-7," kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Kadiv Humas) Polri Irjen Dedi Prasetyo saat dikonfirmasi, Jumat (24/3/2023).

Meski pelaksanaan Operasi Ketupat masih terbilang lama, namun Dedi mengungkapkan, Polri sudah memulai melakukan persiapan sejak sekarang. Salah satunya dengan berkoordinasi bersama lintas sektoral terkait penyusunan perencanaan baik arus mudik maupun saat arus balik Lebaran nanti.

"Tapi persiapan-persiapan terus dilakukan bersama Kemenhub, Bina Marga, pengelola jalan tol," terang Dedi

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyatakan, jumlah pemudik Lebaran 2023 diprediksi akan meningkat pesat. Maka dari itu, semua jajaran kepolisia diminta meninjau lapangan serta menyusun rencana agar pelaksanaannya berjalan baik.

Berdasarkan hasil koordinasi bersama Kementerian Perhubungan (Kemenhub), masyarakat yang melakukan perjalanan mudik pada 2022 lalu mencapai 85 juta jiwa. Jumlah itu diprediksi akan meningkat pada Lebaran 2023 seiring kedaruratan pandemi Covid-19 yang semakin terkendali.

“Sebentar lagi kita juga akan masuk pada hari raya Idulfitri dan pak Menhub kemarin sudah sampaikan hasil survei di tahun 2023 kali ini jumlah pemudiknya akan jauh lebih besar, kalau tahun lalu kurang lebih 85 jutaan ya,” kata dia saat menghadiri acara di Kota Bandung, Selasa (14/3/2023).

Permasalahan utama yang menjadi fokus pemerintah saat arus mudik adalah kemacetan di jalan tol hingga jalur alternatif. Kemudian juga kepadatan penumpang di moda transportasi umum.

“Tahun ini kurang lebih 123 juta yang akan mudik, artinya tentunya kita bisa membayangkan bagaimana kalau rekayasa lalu lintas yang kita siapkan ke depan tidak kita laksanakan secara maksimal,” ucap Kapolri

Pada tahun lalu, Sigit mengklaim masalah-masalah tersebut berhasil diatasi. Namun tahun ini, seiring dengan peningkatan jumlah pemudik, maka upaya antisipasi harus disiapkan dengan lebih maksimal.

 

Reporter: Bachtiarudin Alam

Merdeka.com

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tol Trans Jawa Masih Jadi Jalur Favorit Pemudik

Sebelumnya, pengamat transportasi Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno, menyebut jalan tol masih menjadi pilihan favorit pemudik saat mudik lebaran 2023.

Apalagi setelah terhubungnya Tol Trans Jawa tahun 2019, banyak masyarakat yang mudik lebaran mengandalkan jalan tol.

Masyarakat masih menganggap menggunakan jalan tol lebih efisien daripada menggunakan moda transportasi lain.

"Alasan kelancaran, kenyamanan, keamanan, dan keselamatan menjadi pertimbangan masyarakat menggunakan jalan tol. Makin banyaknya memilih jalan tol sudah barang tentu kemacetan lalu lintas akan terjadi pada saat mudik Lebaran," kata Djoko, Kamis (23/3/2023).

Sebab jika menggunakan jalan alternatif, pengguna jalan harus berhati-hati dengan sepeda motor. Jika malam hari masih ada jalan alternatif yang belum dilengkapi dengan rambu dan lampu penerangan jalan.

Kendati demikian, menurut Djoko, kemacetan saat mudik baik di tol maupun jalan alternatif tidak bisa dihindari atau dihilangkan. Yang perlu dilakukan adalah mengendalikan kemacetan lalu lintas yang terjadi dan fokus pada keselamatan.

Menurutnya, jalan di Indonesia baik jalan tol maupun arteri bukan dirancang untuk volume lalu lintas seperti lebaran yang volume luar biasa dalam waktu singkat bergerak bersama, sehingga pengendalian dan pengaturan yang perlu dimatangkan.

Lebih lanjut, Djoko menyebut Tol Trans-Jawa masih akan menjadi jalur favorit untuk arus mudik Lebaran 2023. Jalur tol tersebut diproyeksikan akan dilintasi sekitar 9,2 juta orang. Namun, pemudik diimbau tidak hanya mengandalkan jalan tol, tetapi memilih jalur-jalur alternatif untuk menekan risiko kemacetan panjang di ruas tol.

Demikian hasil Survei Potensi Pergerakan Masyarakat selama masa libur Lebaran 2023 (Idul Fitri 1444 H) yang dilakukan Badan Kebijakan Transportasi (BKT) Kementerian Perhubungan. Survei dilaksanakan secara daring mulai 28 Januari 2023 hingga 18 Februari 2023.

"Tingginya potensi pergerakan masyarakat di masa mudik tahun ini, yakni tidak ada pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), tidak ada pembatasan atau larangan perjalanan kondisi mendekati normal pasca pandemi Covid-19," ujarnya.

Ia pun mencatat, daerah tujuan terbanyak selama arus Lebaran 2023 adalah Provinsi Jawa Tengah, yakni 32,75 juta orang atau 26,45 persen. Sementara itu, pilihan moda masih didominasi mobil pribadi 27,32 juta orang (22,07 persen) dan sepeda motor 25,13 juta orang (20,30 persen). Jalur utama yang dipilih pengguna mobil dan sepeda motor didominasi Tol Trans-Jawa yakni 9,2 juta orang.

Jalur alternatif Perjalanan melewati jalan tol atau bebas hambatan tidak selalu lebih lancar. Masyarakat dapat mempertimbangkan penggunaan jalan arteri, seperti pantura dan pansel Jawa. Pada arus mudik tahun 2022, penggunaan jalan arteri pantura Jawa tergolong relatif lebih lancar ketimbang jalan tol.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.