Sukses

Menag Yaqut: Waktu Melontar Jumrah Sore Hari Pilihan Benar

Menag Yaqut mengatakan, Indonesia memilih waktu melontar jumrah pada sore hari karena relatif lebih adem dan tidak sepanas pagi atau siang.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Agama atau Menag Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, pemerintah Indonesia memilih waktu melontar jumrah pada sore hari. Menurut dia, pilihan itu sudah tepat.

"Saya kira semua berjalan dengan baik dengan lancar sesuai dengan skenario yang panitia buat dan pemilihan jam kita ketika kita diminta memilih pertama kali, kita pilih sore hari dan pilihan ini benar," kata Menag di Mekkah, Sabtu 9 Juli 2022.

Dia menerangkan, pemerintah Arab Saudi membagi waktu pelemparan jumrah. Saudi meminta Indonesia untuk memilih waktu lempar jumrah untuk pertama kali.

"Jadi kita memilih sore hari karena relatif lebih adem, tidak sepanas pagi atau siang. Artinya lebih spesial," kata dia.

Yaqut mengatakan, tantangan terbesar dari prosesi haji sebenarnya ada di Mina. Namun demikian, pihak Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) telah mengantipasi terutama saat jemaah melakukan prosesi lempar jumrah di jumarat.

Dia mengatakan, jumlah jemaah yang sakit dan meninggal tidak terlalu tinggi. Dia menduga hal ini mungkin karena pembatasan usia atau faktor edukasi yang terus disampaikan terus menerus kepada para jemaah.

"Saya dapat laporan tadi di Mina dalam perjalanan ke jamarat ada satu yang wafat yang biasanya pasca Arafah ke Mina. Tapi alhamdulillah mudah-mudahan kita jaga dan terus berdoa semoga angka ini tidak bertambah

Dia pun meminta jemaah usai melakukan lempar jumrah memanfaatkan waktu dengan benar-benar beristirahat hingga mengaji memperdalam manasik dan memperbanyak ibadah.

"Supaya ketika besok menjalankan jumrah Wusta, Ula, Aqabah benar-benar fit," kata Yaqut.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sudah Mulai Lontar Jumrah

Jemaah haji Indonesia mulai melakukan lempar jumrah aqobah di jamarat, Mina Sabtu (9/7/2022). Jemaah pun tampak semangat menjalani kegiatan tersebut.

"Alhamdulillah semangat, sehat," kata sejumlah jemaah di jamarat.

Begitu pula dengan Nurhayati, salah satu jemaah asal Banjarnegara. Dia mengaku puas setelah berhasil melempar jumrah.

Pun demikian dengan Sumarno dan Watini, jemaah haji Papua dari embarkasi Makassar. "Semangat atas izin Allah," kata mereka.

Sementara itu, sejumlah anggota jemaah kelelahan dan tidak bisa melanjutkan perjalanan di jamarat. Tim dari kesehatan menyatakan, jumlah jemaah yang kelemahan di jamarat tidak tehitung lagi.

"Kebanyakan lelah, dehidrasi dan ada penyakit jantung. Seharusnya jemaah yang punya komorbid tidak ikuti arus rombongan," kata petugas linjam Eriyanto bersama dokter Nuraisah.

Namun demikian, ternyata banyak jemaah yang ingin merasakan dahulu seperti apa melempar jumrah di jumarat, sehingga memaksakan diri melempar jumrah secara mandiri.

Dokter Nuraisah mengatakan, jemaah yang kelelahan akan ditangani secara langsung di tempat. Namun, ada juga yang dirujuk ke KKHI atau rumah sakit milik Arab Saudi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.