Sukses

Jokowi: Kalau Saya Presiden, Perpres Desa Keluar

Hingga kini Peraturan Presiden (Perpres) UU Desa belum juga dikeluarkan pemerintah.

Liputan6.com, Jakarta - Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Desa telah disahkan menjadi Undang-Undang sejak 18 Desember 2013 lalu setelah unjuk rasa besar-besaran ribuan perangkat desa di DPR RI. Namun, hingga kini Peraturan Presiden (Perpres) UU Desa belum juga dikeluarkan pemerintah.

Ketika mendengar keluhan warga terkait itu ketika berkunjung ke Kabupaten Subang, Jawa Barat, bakal capres PDIP Jokowi berjanji akan segera mengeluarkan Perpres UU Desa apabila ia nantinya terpilih menjadi presiden.

"Kalau belum keluar, kalau saya jadi presiden, langsung saya keluarkan Perpres Desa," ujarnya di Alun-alun Kabupaten Subang, Jawa Barat, Minggu (18/5/2014).

Karena berdasarkan penjelasan Pasal 72 Ayat (2) dan Pasal 72 Ayat (4) dalam UU Desa, besaran rata-rata yang diperoleh tiap desa di Indonesia adalah senilai Rp 1,4 miliar per tahun. Dana tersebut menurutnya dapat digunakan untuk membantu pembangunan infrastruktur pertanian atau menjadi modal petani.

Namun, ia tetap berharap Perpres UU Desa dapat keluar sebelum Pemilu Presiden dilaksanakan pada 9 Juli mendatang. "Itu nanti Perpres-nya moga-moga keluar sebelum Pilpres," kata Jokowi.

Subang, menurutnya, sebagai produsen pangan keempat se-nasional dan lumbung padi harus dipertahankan. Dengan cara pemberantasan konversi lahan dari ladang padi atau kebun menjadi lahan industri, tambang, atau perumahan. Kalaupun akan dilakukan pembangunan industri, ia menyarankan di lahan yang tak subur agar tak mengganggu pertanian.

Kemudian, seharusnya petani diberikan penyuluhan untuk tak menggunakan pupuk kimia semacam pestisida, melainkan kompos. Juga tak memakai benih-benih impor yang juatru menaikkan harga produksi pangan.

"Anak cucu kita mau disuruh makan apa kalau jadi industri semuanya. Ini tugas pemerintah ke depan. Kita swasembada pangan," jelasnya.

Selanjutnya, menurut Gubernur DKI itu, infrastruktur pertanian juga dibutuhkan seperti membangun irigasi dan bendungan sebanyak-banyaknya. Bukan malah membangun pusat belanja yang justru bisa meningkatkan budaya konsumsi. Di mana seharusnya warga memperkuat produksi.

Lalu, Jokowi menambahkan, bank khusus petani pun semestinya dibentuk agar petani tak mencari pinjaman modal dari rentenir yang bunganya mencekik leher. Juga mendekatkan petani dengan pasar. Karena seringkali makelar-makelar sebabkan petani tergerus keuntungannya.

"Kalau itu dilakukan, pertukaran uang di daerah menjadi besar. Rakyat sejahtera karena rakyat berproduksi. Apalagi tahun depan persaingan bukan lagi antar daerah tapi antar negara memasuki perdagangan ASEAN. Jadi ajarilah anak-anak kerja keras, disiplin, mental berkompetisi. Itu bisa kalau melakukan revolusi mental," tutur Jokowi.

Jokowi siang ini mengunjungi Kabupaten Subang untuk temu relawan 'We Love Jokowi' sekaligus menjadi pembicara tentang pangan. Acara yang berlangsung di alun-alun Kabupaten Subang, Jawa Barat, itu dipenuhi para relawan, Bupati Subang Ojang Suhandi, Ketua DPRD Subang Beni Rudiono, dan kader PDIP serta Nasdem juga PKB.

Jokowi sebelumnya tiba di alun-alun untuk temu relawan sekitar pukul 10.30 WIB. Ia disambut dengan arak-arakan Singa Barong yang dibawakan 16 laki-laki. Jokowi bersama rombongan pun kemudian menemui relawannya yang diantaranya terdiri dari forum guru ngaji, pos KB, penyuluh pertanian, pedagang, dan lainnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini