Sukses

Demokrat Bentuk Koalisi Sendiri? Peserta Konvensi Angkat Bicara

Bila poros Demokrat dibentuk, partai berlambang bintang mercy harus melakukan komunikasi lebih intensif kepada seluruh partai papan tengah.

Liputan6.com, Jakarta - Partai Demokrat mempunyai dua opsi menghadapi perturang Pilpres nanti, berkoalisi dengan partai-partai yang mempunyai perolehan suara tertinggi atau membentuk poros sendiri. Salah satu peserta konvensi capres Partai Demokrat Irman Gusman mengaku mendukung langkah Demokrat bila akhirnya memilih opsi membentuk poros baru.

"Tentunya itu bagus, saya lihat dari luar keduanya (koalisi atau membentuk poros baru) mirip saja. 2 model ini patut dipertimbangkan, tergantung Pak SBY melihat situasi berkembang karena di Indonesia ini dinamika politiknya cepat sekali berubah," ujar Irman saat mengisi diskusi bertajuk 'Posisi Konvensi Partai Demokrat di Tengah Dinamika Koalisi', di Gedung DPD RI, Jakarta, Rabu (23/4/2014).

Ia pun mencontohkan bagaimana partai-partai saat ini yang juga belum menentukan kemana arah koalisi nanti, walau pun ada yang telah menentukan sikap koalisinya seperti Partai Nasdem yang telah memberikan dukungannya kepada capres Jokowi, namun menurutnya hal itu dapat berubah.

"Ya, kan gak bisa individu menentukan, harus sesama elite partai. Kalau diumumkan koalisi dengan siapa, harus berdasarkan hasil munas atau muktamar, kadang belum tentu suara ketua umum otomatis jadi suara partai. Harus diinstitusionalkan melalui putusan lembaga," kata dia.

Menurut Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) itu bila poros Partai Demokrat dibentuk, tentunya partai berlambang bintang mercy itu harus melakukan komunikasi lebih intensif kepada seluruh partai yang papan tengah seperti PKB, PKS, PPP atau PAN bahkan PBB dan PKPI yang diperkirakan hanya meraih 1 persen suara.

"Perlu komunikasi intensif, harus sama dulu frekuensinya. Koalisi sebuah keniscayaan, semua harus bangun koalisi, karena gak ada satupun partai 25 persen," kata Irman.

Di tempat yang sama, Wasekjen DPP Partai Demokrat Andi Nurpati mengatakan. partainya masih mempertimbangkan 2 opsi. Pertama, mengambil jalan koalisi. Atau, opsi kedua, membuat poros sendiri bersama partai lainnya.

"Pilihannya bisa dua opsi, pertama, langkah arah strateginya Partai Demokrat, yang saya tahu komunikasi politik berjalan dengan semua pimpinan partai politik. Strategi ke depan ya mengambil jalan koalisi," ujar Andi.

Bila berdasarkan hitungan politis, menurut Andi, kemungkinan untuk berkoalisi cukup besar, ia pun melihat, sejauh ini pihaknya telah melakukan komunikasi politik kepada tiga calon presiden yang nama cukup mencuat yaitu Joko Widodo, Aburizal Bakrie dan Prabowo Subianto. Namun demikian, dari tiga capres itu, pihaknya belum menentukan.

Selain mengambil jalan koalisi, opsi kedua kata Andi yaitu membuat poros sendiri atau menggalang koalisi sendiri. Dengan membuat poros sendiri, Demokrat harus menggalang kekuatan dan mencari mitra koalisi yang mau mendukung pemenang konvensi sebagai calon presiden.

"Kalau opsi kedua yang dipilih, maka pemenang konvensi yang akan menjadi prioritas dengan partai lain dan jadikan peserta konvensi capres sebagai calon presiden yang akan maju pada Pilpres nanti," kata Andi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.