Sukses

9 Contoh Kata Homograf dan Penggunaannya dalam Kalimat, Pahami juga Pengertiannya

Pentingnya pemahaman tentang contoh kata homograf terletak pada kesadaran akan keragaman makna yang dapat dihasilkan oleh kata yang sama, tergantung pada bagaimana kata tersebut digunakan dalam kalimat dan situasi komunikasi yang berbeda.

Liputan6.com, Jakarta Contoh kata homograf merupakan sebuah fenomena linguistik yang menarik karena dapat memengaruhi interpretasi suatu kata berdasarkan konteks, ejaan, dan intonasi yang digunakan. Homograf mengacu pada kata-kata yang dieja dengan cara yang sama tetapi memiliki makna yang berbeda. Fenomena ini dapat menciptakan situasi di mana pembicaraan atau tulisan dapat disalahartikan atau dipahami dengan makna yang berbeda oleh pendengar atau pembaca.

Pentingnya pemahaman tentang contoh kata homograf terletak pada kesadaran akan keragaman makna yang dapat dihasilkan oleh kata yang sama, tergantung pada bagaimana kata tersebut digunakan dalam kalimat dan situasi komunikasi yang berbeda. Dalam praktiknya, pemahaman homograf memerlukan sensitivitas terhadap konteks komunikasi. 

Seorang pembicara atau penulis perlu memperhatikan tidak hanya cara kata-kata tersebut dieja, tetapi juga intonasi, aksen, dan konteks kalimat untuk memastikan bahwa pesan yang disampaikan dapat dipahami dengan benar oleh audiensnya. Kesalahan dalam interpretasi homograf bisa mengakibatkan komunikasi yang tidak efektif atau bahkan salah paham. Berikut ulasan tentang contoh kata homograf yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (22/3/2024).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Mengenal Apa itu Kata Homograf

Homograf adalah salah satu konsep linguistik yang penting untuk dipahami dalam konteks pemahaman makna kata-kata dalam bahasa. Dalam pengertian yang lebih teknis, contoh kata homograf merujuk pada kata-kata yang dieja dengan cara yang sama tetapi memiliki makna yang berbeda. Konsep ini memiliki keterkaitan yang erat dengan dua istilah lainnya, yaitu homonimi dan homofon.

Homonimi adalah kata-kata yang diucapkan sama tetapi dieja dengan cara yang berbeda, sedangkan homofon adalah kata-kata yang diucapkan sama dan juga memiliki makna yang sama, namun dieja dengan cara yang berbeda. Dalam kaitannya dengan homograf, hal yang membedakan adalah bahwa kata-kata homograf memiliki penulisan yang sama meskipun maknanya berbeda.

Dalam ilmu sosiolinguistik, pemahaman tentang homograf, homonimi, dan homofon penting untuk mengurai makna dan simbol-simbol yang terkandung dalam kata-kata yang diucapkan. Dengan memahami perbedaan antara kata-kata tersebut, seseorang dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang makna suatu kalimat atau teks yang dibaca atau didengar.

Dalam konteks ejaan dan ortografi, homograf sangat berkaitan dengan cara kata-kata tersebut ditulis dan dieja. Meskipun penulisannya sama, makna yang diinterpretasikan dari kata-kata homograf bisa sangat bervariasi tergantung pada konteks kalimatnya. Oleh karena itu, sensitivitas terhadap konteks dan pemahaman yang mendalam tentang makna kata-kata menjadi kunci dalam menghindari kesalahpahaman atau interpretasi yang salah dalam komunikasi verbal dan tertulis.

3 dari 3 halaman

Contoh Kata Homograf dan Penggunaannya dalam Kalimat

1. Serang

  • Gerakan tiba-tiba dengan tujuan menjatuhkan lawan: Penyerang itu serang musuhnya dengan cepat.
  • Nama daerah di Provinsi Banten: Dia tinggal di Serang sejak lahir.

2. Keset

  • Pengesat kaki: Setiap kali masuk rumah, kami mengenakan keset terlebih dahulu.
  • Keadaan tidak licin: Setelah dibersihkan, lantai menjadi keset dan aman untuk dilewati.

3. Per

  • Benda berbentuk spiral: Di toko alat tulis, mereka menjual per untuk menyimpan pensil.
  • Tiap-tiap: Per hari, dia berolahraga selama dua jam.

4. Tahu

  • Mengerti: Dia tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi di belakang layar.
  • Makanan: Saya suka tahu goreng sebagai camilan sore.

5. Kecap

  • Gerakan mulut: Anak itu selalu kecap saat sedang makan, membuatnya sulit dimengerti.
  • Bumbu makanan: Masakan ini tidak akan lengkap tanpa sedikit kecap.

6. Seri

  • Gigi: Adik kesakitan karena gigi serinya yang rusak.
  • Imbang: Pertandingan tenis itu berakhir seri setelah pertarungan sengit.

7. Serak

  • Suara parau: Setelah teriak keras, suaranya menjadi serak dan sulit didengar.
  • Tidak teratur: Mainan anak-anak berserakan di lantai, membuat ruangan serak.

8. Mental

  • Memantul: Bola itu mental dari dinding sebelum akhirnya masuk ke dalam keranjang.
  • Jiwa: Kesehatan mentalnya semakin membaik setelah mendapat dukungan dari keluarga.

9. Memerah

  • Warna menjadi merah: Kulitnya memerah setelah terpapar sinar matahari.
  • Memeras susu sapi: Petani memerah susu sapi setiap pagi.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.