Sukses

7 Metode Persalinan yang Perlu Diketahui Calon Orangtua, Pilih Sesuai Kebutuhan

Persiapan ini meliputi pemilihan metode persalinan yang sesuai dengan kondisi ibu dan bayi, serta kesiapan mental dan fisik untuk menghadapi proses persalinan.

Liputan6.com, Jakarta Metode persalinan merupakan salah satu keputusan penting yang harus dipertimbangkan dengan matang oleh calon orang tua. Dua jenis persalinan yang paling umum dikenal adalah melahirkan sambil berbaring secara normal pervaginam atau melalui operasi caesar. Namun seiring berkembangnya ilmu kesehatan, muncul banyak alternatif metode persalinan yang dapat dipertimbangkan.

Penting bagi calon orang tua untuk mempersiapkan persalinan dengan matang sejak jauh-jauh hari sebelumnya. Persiapan ini meliputi pemilihan metode persalinan yang sesuai dengan kondisi ibu dan bayi, serta kesiapan mental dan fisik untuk menghadapi proses persalinan. Keputusan mengenai metode persalinan haruslah didasarkan pada pertimbangan personal yang memperhatikan kesehatan dan keamanan ibu dan bayi.

Sebelum memantapkan pilihan metode persalinan, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter. Diskusi ini penting untuk memahami pro dan kontra dari setiap metode persalinan yang diinginkan. Dokter akan memberikan informasi yang diperlukan mengenai risiko, manfaat, dan komplikasi yang mungkin terjadi, sehingga calon orang tua dapat membuat keputusan yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan mereka. Berikut ulasan tentang jenis-jenis metode persalinan yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, (21/3/2024).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

1. Lotus Birth

Metode persalinan lotus birth adalah praktik melahirkan di mana tali pusat bayi tetap terhubung dengan plasenta setelah kelahiran, dengan harapan dapat meningkatkan imunitas bayi secara alami. Para pendukung metode ini percaya bahwa membiarkan bayi terhubung dengan plasenta selama beberapa waktu setelah kelahiran akan memberikan manfaat yang signifikan. Mereka berpendapat bahwa proses ini membantu bayi untuk melakukan transisi yang lebih lembut dari kehidupan intrauterin ke dunia luar, sambil mengandalkan nutrisi tambahan dari plasenta yang masih terhubung.

Namun, ada juga pendapat yang berlawanan dari pakar kelahiran dan dokter kandungan yang menunjukkan bahwa metode lotus birth memiliki risiko infeksi tinggi. Mereka khawatir bahwa membiarkan bayi tetap terhubung dengan jaringan mati seperti plasenta dapat meningkatkan risiko infeksi. Plasenta yang terus terhubung dengan bayi juga dapat menjadi media yang baik bagi pertumbuhan bakteri dan jamur yang berpotensi mengganggu kesehatan bayi.

2. Water Brith

Water birth merupakan metode persalinan yang dilakukan di dalam air. Metode ini diyakini dapat mengurangi trauma bayi saat transisi dari rahim ibu ke dunia luar. Proses melahirkan di dalam air juga dianggap dapat memberikan kenyamanan dan mengurangi rasa sakit bagi ibu selama persalinan.

Metode water birth seringkali dipilih karena lingkungan air dianggap mirip dengan lingkungan intrauterin yang nyaman bagi bayi. Air hangat juga dapat membantu ibu merasa lebih rileks dan mengurangi ketegangan otot selama proses persalinan. Selain itu, banyak ibu yang melaporkan pengalaman yang positif dan memuaskan setelah melahirkan di dalam air.

Namun, hasil penelitian menunjukkan bahwa ada risiko sekitar 5% di mana proses persalinan di dalam air dapat terhambat. Hal ini bisa terjadi karena bayi secara tidak sengaja menghirup air atau terjadi komplikasi seperti patahnya tali pusat, yang dapat mengakibatkan kehilangan oksigen pada bayi.

3 dari 5 halaman

3. Vaginal Birth

Vaginal birth atau kelahiran normal, adalah metode persalinan yang paling umum disarankan dan banyak dipilih oleh para ibu hamil. Proses ini melibatkan keluarnya bayi melalui vagina ibu, dan memiliki beberapa keunggulan yang membuatnya menjadi pilihan favorit bagi sebagian besar orang tua.

Salah satu keunggulan utama dari vaginal birth adalah proses pemulihan yang relatif cepat. Ibu biasanya dapat pulang lebih cepat dari rumah sakit dan mengalami pemulihan fisik yang lebih singkat dibandingkan dengan metode persalinan lainnya. Selain itu, vaginal birth minim komplikasi dan memberikan kesempatan bagi ibu untuk langsung memegang bayi dan menyusui dengan cepat setelah kelahiran.

Seperti halnya dengan setiap metode persalinan, vaginal birth juga memiliki risiko yang perlu dipertimbangkan. Salah satu risiko utama adalah kemungkinan robeknya otot atau ligamen pada ibu saat mengejan, terutama pada wanita yang melahirkan di usia di atas 30 tahun. Usia yang lebih tua dapat membuat otot dan ligamen kurang fleksibel, meningkatkan risiko terjadinya robekan saat proses persalinan.

4. Gentle Birth

Metode persalinan Gentle Birth merupakan pendekatan yang mengedepankan kelembutan dan keselarasan alamiah dalam proses kelahiran. Konsep utama dari Gentle Birth adalah keyakinan bahwa bayi memiliki kemampuan alami untuk mencari jalan keluarnya sendiri tanpa perlu campur tangan medis secara intensif. Proses ini dianggap mirip dengan dorongan alami seperti saat buang air besar atau kecil yang dapat dilakukan tanpa bantuan eksternal.

Salah satu prinsip utama dari Gentle Birth adalah memberikan kebebasan kepada ibu hamil untuk memilih posisi yang paling nyaman saat melahirkan, seperti berdiri, jongkok, atau setengah duduk. Pendekatan ini terinspirasi dari praktik-praktik kelahiran alamiah yang telah dilakukan manusia sejak zaman purba, di mana ibu hamil diberikan kebebasan untuk menemukan posisi yang paling sesuai dengan tubuh mereka.

Selain itu, Gentle Birth juga menghindari penggunaan intervensi medis yang berlebihan, seperti pemakaian obat penghilang rasa sakit secara berlebihan atau tindakan invasif yang tidak diperlukan. Pendekatan ini bertujuan untuk memberikan pengalaman kelahiran yang lebih tenang, alamiah, dan menghormati proses alamiah tubuh ibu dan bayi.

4 dari 5 halaman

5. Caesar

Metode persalinan melalui operasi caesar adalah pilihan yang sering dipertimbangkan ketika persalinan normal tidak dianjurkan atau berisiko bagi ibu atau bayi. Prosedur ini melibatkan pembuatan sayatan pada perut dan rahim ibu untuk mengeluarkan bayi dari dalam rahim. Namun, keputusan untuk melahirkan dengan operasi caesar sebaiknya tidak diambil secara sembarangan, melainkan setelah mendapat rekomendasi dan pertimbangan medis yang cermat dari dokter.

Operasi caesar menjadi pilihan utama ketika ada risiko tertentu yang membuat persalinan normal tidak disarankan, seperti adanya komplikasi pada ibu atau bayi. Keputusan ini biasanya dibuat setelah dokter melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kondisi kesehatan ibu hamil dan bayi dalam kandungan.

Salah satu perbedaan mencolok antara operasi caesar dan persalinan normal adalah waktu penyembuhan yang cenderung lebih lama untuk operasi caesar. Ini disebabkan oleh proses pemulihan dari sayatan pada perut dan rahim, yang membutuhkan perawatan dan pemantauan khusus pascaoperasi.

Selain itu, operasi caesar juga meninggalkan bekas luka sayatan pada perut, yang dapat menjadi faktor pertimbangan bagi ibu yang mengutamakan estetika. Meskipun demikian, banyak ibu yang memilih operasi caesar dengan alasan medis yang kuat, karena prosedur ini dapat menjadi solusi yang aman dan efektif dalam situasi tertentu.

6. Home Birth

Home birth adalah metode persalinan di mana ibu memilih untuk melahirkan di lingkungan rumahnya sendiri tanpa harus pergi ke rumah sakit. Meskipun prosesnya dilakukan di rumah, penting untuk diingat bahwa home birth masih membutuhkan pendampingan medis yang memadai, seperti dokter dan bidan, untuk memastikan keselamatan ibu dan bayi.

Menurut American Pregnancy Association, ibu yang memilih home birth tetap memerlukan bantuan medis dari dokter dan bidan yang berpengalaman. Hal ini penting untuk mengurangi risiko buruk yang mungkin terjadi selama proses persalinan. Bahkan, jika diperlukan, ibu juga dapat didampingi oleh seorang doula atau pendamping ibu hamil untuk memberikan dukungan fisik dan emosional sepanjang proses persalinan.

Namun, home birth hanya dapat dilakukan jika kondisi ibu dan bayi memungkinkan untuk melahirkan di rumah. Ini berarti bahwa ibu harus dalam keadaan sehat secara jasmani, tidak memiliki risiko tinggi seperti diabetes atau tekanan darah tinggi, dan tidak memiliki riwayat komplikasi persalinan sebelumnya.

Salah satu keuntungan dari home birth adalah atmosfer yang lebih intim dan terasa lebih alami bagi ibu dan keluarga. Namun, perlu diingat bahwa peralatan medis yang tersedia di rumah tidak sekomprehensif di rumah sakit, dan jika terjadi keadaan darurat yang membutuhkan penanganan medis yang lebih kompleks, waktu tempuh ke rumah sakit bisa menjadi faktor penentu dalam keselamatan ibu dan bayi.

5 dari 5 halaman

7. Hypnobrithing

Hypnobirthing merupakan jenis persalinan yang mengajarkan calon ibu untuk mencapai tahap relaksasi total selama proses kelahiran. Metode ini melibatkan latihan hipnosis yang dipimpin oleh seorang pelatih hypnobirthing bersertifikat. Tujuan utamanya adalah membantu ibu mengatasi rasa sakit dan stres yang terkait dengan persalinan, serta menciptakan pengalaman melahirkan yang lebih tenang dan terkendali.

Pelatih hypnobirthing akan mengajarkan teknik-teknik hipnosis yang meliputi fokus konsentrasi penuh, kontrol atas tubuh sendiri, dan menggunakan bantuan audio visual seperti musik, video, pemikiran, dan kata-kata positif untuk membantu ibu mencapai relaksasi yang dalam dan mengendalikan napas selama proses persalinan.

Salah satu keunggulan dari metode hypnobirthing adalah memungkinkan ibu untuk merasa lebih tenang dan mengurangi ketegangan selama persalinan. Dengan memusatkan pikiran pada pikiran positif dan teknik relaksasi, ibu dapat mengurangi persepsi terhadap rasa sakit dan mengalami proses persalinan dengan lebih lancar.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.