Sukses

Psikologi Cemas Berlebihan, Ini Gejala, Penyebab, Dampak, dan Cara Mengatasinya

Dalam Psikologi, cemas berlebihan bisa jadi merupakan gejala dari anxiety disorder atau gangguan kecemasan.

Liputan6.com, Jakarta Cemas adalah respons alami tubuh terhadap situasi yang menegangkan atau berpotensi berbahaya. Ini adalah mekanisme bertahan hidup yang memungkinkan kita untuk tetap waspada dan siap menghadapi ancaman. Namun, ketika kecemasan itu berlebihan, hal tersebut bisa menjadi masalah serius yang dapat mengganggu kehidupan sehari-hari seseorang.

Cemas berlebihan adalah ketakutan atau kekhawatiran yang tidak proporsional terhadap stimulus tertentu. Orang-orang dengan gangguan kecemasan cenderung merasa cemas secara konstan, dan sering kali tidak dapat mengontrol kecemasan mereka. Hal ini dapat mengganggu tidur, konsentrasi, dan kinerja dalam pekerjaan atau aktivitas sehari-hari.

Dalam memahami psikologi cemas berlebihan adalah langkah pertama untuk mengatasi masalah ini. Oleh karena itu, untuk memahami hal ini lebih dalam, simak penjelasan selengkapnya berikut ini seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu (13/2/2024).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 7 halaman

Apa Itu Anxiety Disorder?

Dalam Psikologi, cemas berlebihan bisa jadi merupakan gejala dari anxiety disorder atau gangguan kecemasan. Anxiety disorder merupakan kondisi mental yang ditandai dengan kecemasan yang berlebihan, kronis, dan meresahkan yang dapat mempengaruhi kehidupan sehari-hari seseorang. Gangguan kecemasan adalah salah satu jenis gangguan mental yang umum, dan dapat memengaruhi segala usia dan latar belakang.

Orang dengan anxiety disorder seringkali khawatir secara berlebihan tentang hal-hal kecil, takut terhadap kemungkinan-kemungkinan buruk, dan sulit mengendalikan kekhawatiran mereka. Mereka seringkali merasa gelisah, tegang, dan cemas tanpa sebab yang jelas. Kecemasan yang berlebihan ini tidak hanya berlangsung sementara, melainkan berkepanjangan dan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, seperti bekerja, bersekolah, dan bersosialisasi dengan orang lain.

Ada beberapa jenis anxiety disorder, antara lain generalized anxiety disorder (GAD), panic disorder, social anxiety disorder, dan specific phobias. Tiap jenis gangguan kecemasan memiliki gejala dan ciri-ciri yang berbeda, namun intinya adalah kecemasan yang berlebihan dan meresahkan yang muncul secara terus-menerus.

Mengatasi anxiety disorder memerlukan pendekatan yang holistik, yang melibatkan terapi psikologis, dukungan sosial, gaya hidup sehat, dan mungkin juga pengobatan. Penting bagi seseorang yang mengalami gejala gangguan kecemasan untuk mencari bantuan profesional agar bisa mengelola dan mengurangi kecemasan yang mereka rasakan sehingga dapat menjalani kehidupan yang lebih baik.

 

3 dari 7 halaman

Gejala Anxiety Disorder

Gangguan kecemasan adalah kondisi mental yang ditandai dengan perasaan cemas yang berlebihan dan sulit dikendalikan. Gejala-gejala yang terkait dengan gangguan kecemasan dapat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan seorang individu.

Salah satu gejala umum dari gangguan kecemasan adalah rasa cemas yang berlebihan. Seseorang dengan gangguan kecemasan sering kali merasa khawatir atau takut tanpa alasan yang jelas. Ketegangan otot juga merupakan gejala yang sering terjadi, di mana seseorang dapat merasa kaku atau tegang pada otot-ototnya.

Kesulitan berkonsentrasi juga merupakan gejala yang umum terkait dengan gangguan kecemasan. Seseorang dengan kondisi ini mungkin merasa sulit untuk fokus atau terganggu dengan pikiran-pikiran yang mengganggu. Perubahan pola tidur adalah gejala lain yang dapat dialami oleh individu dengan gangguan kecemasan. Mereka mungkin mengalami kesulitan tidur atau tidur yang tidak nyenyak.

Selain itu, seringkali terjadi keringat berlebihan meskipun suhu sekitar tidak panas, dan detak jantung yang cepat menjadi sesuatu yang umum. Gejala terkait dengan serangan panik juga dapat muncul, di mana seseorang mengalami kepanikan yang intens, rasa takut yang hebat, dan sensasi fisik yang tidak menyenangkan, seperti sesak napas atau jantung berdebar.

Dalam kesimpulannya, gejala-gejala umum yang terkait dengan gangguan kecemasan termasuk rasa cemas yang berlebihan, ketegangan otot, kesulitan berkonsentrasi, perubahan pola tidur, keringat berlebihan, detak jantung yang cepat, dan serangan panik. Penting bagi individu yang mengalami gejala ini untuk mencari bantuan profesional guna mendapatkan diagnosis yang tepat dan perawatan yang dibutuhkan.

4 dari 7 halaman

Faktor Penyebab Anxiety disorder

Gangguan kecemasan adalah kondisi psikologis yang ditandai dengan perasaan cemas yang berlebihan dan terus-menerus. Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan atau memperburuk gangguan kecemasan.

Pertama, faktor genetika. Studi menunjukkan bahwa ada faktor genetik yang dapat mempengaruhi perkembangan kecenderungan seseorang terhadap kecemasan. Jika ada riwayat keluarga yang menderita gangguan kecemasan, risiko mengembangkan gangguan kecemasan juga lebih tinggi.

Kedua, pengalaman trauma. Pengalaman traumatik, seperti kekerasan, kecelakaan atau kehilangan orang yang dicintai, dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami gangguan kecemasan. Trauma ini dapat menyebabkan perubahan pada pikiran dan emosi seseorang, serta mengganggu mekanisme penanggulangan stres alami.

Ketiga, stres. Stres kronis atau berkepanjangan dapat menyebabkan atau memperburuk gangguan kecemasan. Stres dapat berasal dari berbagai faktor, seperti masalah keuangan, pekerjaan, atau hubungan interpersonal yang tidak sehat.

Keempat, faktor lingkungan. Lingkungan juga dapat memainkan peran penting dalam perkembangan gangguan kecemasan. Misalnya, tumbuh dalam keluarga yang memiliki pola pikir yang cemas atau kebiasaan yang tidak sehat dapat mempengaruhi cara individu dalam menghadapi situasi yang menimbulkan cemas.

Kelima, ketidakseimbangan kimia dalam otak. Selain faktor-faktor sebelumnya, penelitian menunjukkan bahwa ketidakseimbangan kimia dalam otak, terutama neurotransmiter seperti serotonin, dopamin, dan norepinefrin, dapat berperan dalam perkembangan gangguan kecemasan.

Secara keseluruhan, gangguan kecemasan bukanlah hasil dari satu faktor tunggal, namun interaksi kompleks dari berbagai faktor yang saling berhubungan. Memahami faktor-faktor penyebab gangguan kecemasan dapat membantu kita mengenali gejala-gejalanya dan mencari bantuan yang tepat untuk mengelola dan mengatasi kecemasan yang berlebihan.

5 dari 7 halaman

Jenis-Jenis Gangguan Kecemasan

Jenis-jenis gangguan kecemasan adalah kondisi kejiwaan yang ditandai dengan rasa cemas berlebihan dan sulit mengendalikan kekhawatiran. Beberapa jenis gangguan kecemasan yang umum adalah Gangguan Kecemasan Umum (Generalized Anxiety Disorder), Gangguan Kecemasan Sosial (Social Anxiety Disorder), Gangguan Panik (Panic Disorder), Gangguan Kecemasan Pascatrauma (Post-Traumatic Stress Disorder), dan Gangguan Kecemasan Spesifik (Specific Phobia).

Gangguan Kecemasan Umum adalah kondisi kecemasan kronis yang seringkali disertai dengan ketegangan, kegelisahan, dan perasaan tidak tenang yang berlebihan. Orang dengan gangguan ini khawatir berlebihan tentang berbagai hal termasuk pekerjaan, kesehatan, dan masalah kehidupan sehari-hari.

Gangguan Kecemasan Sosial adalah ketakutan yang berlebihan terhadap situasi sosial seperti berbicara di depan umum atau berinteraksi dengan orang lain. Penderita gangguan ini sering merasa malu dan cemas berlebihan ketika berada dalam situasi sosial.

Gangguan Panik ditandai dengan serangan kecemasan tiba-tiba dan intens yang disertai dengan gejala fisik seperti detak jantung yang cepat, sesak napas, dan keringat dingin. Serangan panik dapat terjadi secara tiba-tiba tanpa penyebab yang jelas dan membuat penderitanya merasa takut kehilangan kendali atau mengalami serangan jantung.

Gangguan Kecemasan Pascatrauma terjadi setelah seseorang mengalami peristiwa traumatis seperti kecelakaan, bencana alam, atau kekerasan fisik. Penderita gangguan ini mengalami mimpi buruk, flashback, dan cemas yang berlebihan terkait dengan peristiwa traumatis yang dialami.

Gangguan Kecemasan Spesifik adalah ketakutan yang berlebihan terhadap objek atau situasi tertentu, seperti takut pada ketinggian, takut pada ular, atau takut pada darah. Rasa takut yang berlebihan ini dapat menyebabkan kecemasan yang mengganggu kehidupan sehari-hari penderitanya.

Itulah beberapa jenis gangguan kecemasan yang perlu kita ketahui. Penting untuk mengenali gejala dan segera mencari bantuan jika mengalami gangguan kecemasan, karena pengobatan dan dukungan yang tepat dapat membantu mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan.

 

6 dari 7 halaman

Dampak pada Kesejahteraan

Gangguan kecemasan adalah kondisi psikologis yang sering kali diabaikan namun dapat memiliki dampak yang signifikan pada kesejahteraan individu. Kecemasan berlebihan dapat mengganggu berbagai aspek kehidupan seseorang, mulai dari pekerjaan hingga hubungan sosial.

Salah satu dampak negatif yang dapat ditimbulkan adalah gangguan dalam pekerjaan. Kecemasan yang berkepanjangan dapat mengganggu konsentrasi dan produktivitas, sehingga performa kerja menjadi menurun. Selain itu, orang yang mengalami kecemasan cenderung memiliki kesulitan dalam pengambilan keputusan dan menghadapi tantangan di tempat kerja.

Gangguan kecemasan juga dapat mengakibatkan hubungan sosial yang buruk. Individu yang cemas berlebihan cenderung mengalami kesulitan dalam interaksi sosial, merasa tidak nyaman dalam keramaian, atau menghindari situasi yang membuatnya cemas. Hal ini dapat membatasi kesempatan untuk bergaul dan menjalin hubungan yang sehat dengan orang lain.

Selain itu, kecemasan yang berlebihan juga dapat menurunkan kualitas hidup secara keseluruhan. Individu tersebut seringkali merasa gelisah, tegang, dan sulit untuk bersantai atau menikmati momen-momen positif. Hal ini dapat mengurangi kepuasan hidup secara drastis dan mengganggu kebahagiaan sehari-hari.

Tidak hanya itu, gangguan kecemasan juga meningkatkan risiko pengembangan masalah kesehatan fisik dan mental lainnya. Kecemasan yang berkepanjangan dapat menyebabkan gangguan tidur, masalah pencernaan, penurunan sistem kekebalan tubuh, dan peningkatan risiko depresi atau gangguan jiwa lainnya.

Jelaslah bahwa gangguan kecemasan bukan hanya masalah sepele, tetapi dapat memiliki dampak negatif yang serius pada kesejahteraan individu. Diperlukan pemahaman yang lebih baik tentang kondisi ini dan upaya untuk meningkatkan kesadaran akan penanganan serta pencegahannya.

7 dari 7 halaman

Penanganan dan Pencegahan

Gangguan kecemasan adalah salah satu masalah kesehatan mental yang sering terjadi. Diagnosis yang tepat sangat penting untuk memberikan penanganan yang efektif. Proses diagnosis melibatkan evaluasi oleh profesional kesehatan mental yang mencakup wawancara, observasi perilaku, dan penggunaan alat penilaian khusus. Setelah diagnosis gangguan kecemasan ditegakkan, berbagai metode penanganan tersedia.

Terapi kognitif perilaku (CBT) adalah pendekatan yang umum digunakan dalam mengatasi gangguan kecemasan. Terapi ini membantu individu untuk mengidentifikasi dan mengubah pola pikir dan perilaku yang tidak sehat. Selain CBT, terapi obat juga bisa digunakan dengan pengawasan dokter. Terapi bicara, seperti terapi psikodinamika atau terapi interpersonal, juga dapat membantu individu untuk memahami akar penyebab kecemasan mereka.

Selain penanganan profesional, dukungan sosial juga penting dalam mengatasi gangguan kecemasan. Mencari dukungan dari keluarga, teman, atau bahkan dari grup dukungan dapat memberikan rasa kenyamanan dan pengertian yang sangat diperlukan. Langkah-langkah pencegahan juga penting untuk mengurangi risiko terjadinya gangguan kecemasan.

Menjaga gaya hidup yang sehat, seperti tidur cukup, makan dengan bergizi, dan berolahraga secara teratur, dapat membantu menjaga keseimbangan emosional. Praktik teknik manajemen stres, seperti meditasi atau yoga, juga sangat dianjurkan. Mengembangkan strategi koping yang efektif, seperti menghindari pemikiran negatif atau mengatur waktu dengan bijak, juga dapat membantu mengurangi tingkat kecemasan.

Penting bagi setiap individu untuk memahami bahwa gangguan kecemasan adalah kondisi medis yang serius dan bukanlah tanda kelemahan atau kegagalan. Mengatasi stigma seputar masalah kesehatan mental dan membuka diri untuk mencari bantuan adalah langkah penting dalam proses penyembuhan. Dengan dukungan yang tepat, penanganan yang efektif, dan langkah-langkah pencegahan yang diambil, pengendalian gangguan kecemasan dapat dicapai.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.