Sukses

9 Fakta Psikologi Orang yang Mudah Menangis, Tidak Selalu Karena Cengeng

Fakta-fakta psikologi orang yang mudah menangis

Liputan6.com, Jakarta Psikologi orang yang mudah menangis tidak selalu berkaitan dengan kecengengan. Meskipun seringkali dipandang sebagai tanda kelemahan atau kurangnya kecerdasan emosional, menangis sebenarnya merupakan respons emosional yang alami dan kompleks. Orang menangis dengan berbagai alasan, terlepas dari tingkat kecerdasan emosional atau kekurangan perhatian emosional. Beberapa individu mungkin lebih cenderung untuk menangis lebih sering, dan ini bisa jadi karena kepribadian yang sensitif secara alami.

Sebagian orang merasa lebih nyaman dalam mengekspresikan emosi mereka, termasuk melalui air mata. Namun demikian, frekuensi menangis seseorang tidak selalu mencerminkan tingkat kecerdasan emosional yang rendah. Faktanya, menangis adalah bentuk pelepasan emosional yang sehat, yang membantu membersihkan tubuh dari zat kimia yang terkumpul selama stres. Individu yang mudah menangis mungkin memiliki sensitivitas emosional yang lebih tinggi, dan ini dapat menjadi bagian dari kepribadian mereka.

Pentingnya memahami psikologi orang yang mudah menangis adalah untuk memberikan dukungan dan pengertian terhadap perasaan mereka. Terkadang, tangisan dapat menjadi mekanisme pelepasan stres dan bermanfaat untuk kesejahteraan emosional. Namun, jika seseorang merasa terlalu terganggu atau ter overwhelm oleh emosinya, berkonsultasilah dengan profesional kesehatan mental dapat membantu mereka memahami dan mengelola lebih baik respons emosional mereka. 

Untuk lebih memahami psikologi orang yang mudah menangis, berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber fakta-fakta psikologi orang yang mudah menangis, pada Kamis (7/3).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Kenapa saya sering menangis? 

Bagi mereka yang sering menangis, air mata mungkin mengalir lebih cepat dan tidak terduga. Terkadang, hal ini dapat disebabkan oleh situasi unik atau sementara. Namun, ada kalanya kemudahan menangis telah terkodifikasi dalam diri seseorang. Jika Anda mudah menangis, mungkin Anda adalah orang yang sangat peka terhadap emosi.

Peneliti meyakini bahwa menangis dapat membuat Anda merasa lebih baik karena mengeluarkan zat kimia yang terakumulasi dalam tubuh selama stres. Air mata ini adalah reaksi sehat terhadap stimulus. Anda menangis, selesai, dan Anda merasa lebih baik.

Sayangnya, seringkali sulit memahami mengapa seseorang menangis jika Anda bukan orang yang melakukannya. Sebenarnya, ada beberapa alasan yang sangat sah untuk menangis terlalu banyak. Banyak di antaranya berkaitan dengan kesehatan mental dan kepribadian kita.

Jika Anda sering menangis, Anda tidak perlu merasa sendirian dengan mata merah, rasa sesak di tenggorokan, dan kotak tisu Anda. Luangkan sedikit kasih sayang untuk diri sendiri dan orang lain.

Berikut adalah 9 alasan mengapa beberapa orang lebih mudah menangis dibandingkan yang lain.

3 dari 5 halaman

1. Fluktuasi hormon

Ada alasan mengapa wanita lebih mudah menangis dibandingkan pria. Salahkan pada hormon. Fluktuasi hormon dapat menyebabkan perubahan suasana hati, termasuk menangis, yang merupakan fitur utama sindrom pramenstruasi. Hal serupa terjadi saat Anda mengalami menopause. Jika Anda merasa heran, mungkin ini karena perubahan.

Seperti biasa, jika menangis mengganggu Anda atau mengganggu hubungan Anda, periksakan diri ke profesional kesehatan dan lihat apa yang dapat Anda lakukan untuk menjaga keseimbangan.

2. Mata teriritasi

Jika saluran air mata Anda terhalang oleh serpihan atau teriritasi oleh hal-hal seperti angin, uap, asap, atau saat memotong bawang, ini bisa menjadi alasan pasti mengapa Anda lebih sering menangis dibandingkan orang lain.

Mata Anda hanya melakukan tugasnya untuk tetap jernih dan terlumasi. Jika ini penyebab Anda menangis, keluarkan kacamata hitam, lindungi mata Anda, dan sembunyikan air mata Anda.

3. Kepenatan

Ketika Anda tidak mendapatkan cukup tidur, sistem tubuh Anda tidak dapat menjaga dirinya sendiri. Tubuh Anda fokus pada proses kunci, bukan pada daya tahan emosional Anda, dan Anda akan lebih mudah menangis daripada saat Anda sadar dan segar.

Solusinya, ajak anak-anak untuk tidur satu jam lebih awal dan pastikan Anda juga bisa merapatkan diri untuk istirahat yang cukup. Dengan tidur yang lebih baik, Anda akan merasa sedikit kurang emosional besoknya.

4 dari 5 halaman

4. Terlalu banyak tekanan berkepanjangan

Stres dapat merusak keseimbangan emosional Anda. Ketika Anda terus menerus menghadapi banyak tekanan untuk jangka waktu yang lama, toleransi Anda terhadap stres tambahan turun secara dramatis.

Anda lebih mungkin bersumpah ketika menjatuhkan sesuatu, merasa putus asa ketika sesuatu tidak berjalan baik di tempat kerja, atau bahkan menangis saat menghadapi perselisihan kecil dengan kekasih Anda (atau menangis selama situasi-situasi ini). Pada dasarnya, tubuh Anda merasa diserang.

Mulailah dengan langkah-langkah kecil untuk membangun ketahanan diri. Ketahui kapan segalanya menjadi terlalu berat, dan Anda perlu mencari bantuan untuk menyusun kembali kelebihan informasi sehingga Anda dapat merasa seperti diri sendiri lagi.

5. Depresi atau Kecemasan

Terkadang setelah mengalami masa kehilangan seperti kematian, akhir hubungan, atau bahkan kehilangan pekerjaan, wajar merasakan kesedihan mendalam dan kehilangan kendali. Biasanya, perasaan ini bersifat sementara. Hal ini juga berlaku untuk kecemasan.

Jika Anda mengalami kecemasan, Anda juga akan merasakan kekhawatiran konstan, mudah marah, sulit berkonsentrasi, dan bahkan menangis. Setelah periode refleksi dan kesadaran diri, kabut akan terangkat, dan matahari akan bersinar kembali. Namun, jika Anda sering menangis secara teratur atau tanpa alasan yang jelas, itu bisa menjadi tanda depresi. Anda bahkan mungkin sedang pulih dari trauma yang lebih mendalam.

Berbicara dengan dokter atau terapis untuk mengeksplorasi gejala lain yang mungkin ada dan memastikan tidak ada kondisi medis atau gangguan mood yang mendasarinya.

6. Anda adalah Orang yang Sangat PeKa (Highly Sensitive Person - HSP)

Dulu, saya sering bertanya-tanya apakah saya aneh karena menangis saat menonton film di televisi atau melihat berita. Ternyata, saya hanya seorang yang sangat peka. Faktanya, sekitar 20% dari populasi adalah orang yang sangat peka, menurut Dr. Elaine Aron. Mungkin Anda juga termasuk dalam kategori ini.

Menjadi orang yang sangat peka berarti Anda memiliki sifat temperamen bawaan (bukan gangguan), di mana Anda sangat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar Anda, dan indera Anda sangat tajam.

Jika Anda adalah seorang HSP, Anda merasakan dengan sangat mendalam. Anda mengalami rasa sakit orang lain seolah itu adalah milik Anda sendiri. Jadi, jika Anda menitikkan air mata hanya dengan menyebutkan kehilangan seseorang atau ketika menemukan foto lama, jangan khawatir. Pikirkan ini sebagai hadiah khusus Anda.

5 dari 5 halaman

7. Anda Telah Mengalami Trauma

Trauma dapat memberikan dampak yang signifikan pada pikiran, terutama jika terjadi pada usia muda. Khususnya, perempuan yang mengalami masa kecil yang traumatis, atau bahkan mengalami kejadian traumatis ekstrem pada suatu waktu, seringkali akan lebih sering menangis daripada yang dianggap sebagai "tanggapan yang normal." Artinya, mereka akan menangis lebih sering atau lebih rentan untuk menangis.

Ini karena sistem saraf simpatik mengalami trauma dengan cara respons somatik yang sama. Pada dasarnya, itu berarti bahwa tubuh Anda menyimpan trauma tersebut, seberapa besar atau sekecil pun itu.

8. Anda Memiliki Neurotisisme

Neurotisisme adalah faktor temperamen yang terkait dengan gangguan emosional. Ini berarti bahwa seseorang akan lebih sering mengalami emosi inti (kebahagiaan, kesedihan, kemarahan, jijik) dan bisa sangat intens.

Orang yang neurotis dapat dengan cepat menjadi marah secara agresif, sekaligus membanjiri ruangan dengan air mata mereka karena kendala kecil.

9. Anda Seorang Wanita dan Disosialisasi untuk Mengekspresikan Emosi

Tidak dirahasiakan lagi bahwa wanita umumnya mengalami perasaan mereka dengan kapasitas yang lebih besar dibandingkan pria. Tapi tahukah Anda mengapa? Ini berkaitan dengan sosialisasi.

Saat tumbuh dewasa, perempuan dan laki-laki disosialisasikan untuk berbeda. Perempuan tidak hanya ditunjukkan, tetapi juga didorong untuk menjelajahi, berbicara tentang, dan mengekspresikan perasaan mereka sepenuhnya sejak usia muda, sedangkan laki-laki diberitahu untuk menyembunyikannya.

Perasaan sedih dan menangis terbuka adalah hal yang akrab bagi perempuan, tetapi tidak untuk laki-laki. Karena bagi laki-laki, berkat patriarki, menangis dianggap sebagai tanda kelemahan. Tidak peduli apa alasan Anda menangis, terimalah itu. Anda tidak lemah jika menangis. Anda manusia, dan secara biologis Anda dibangun untuk menangis.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.