Sukses

Mengenal Alergi, Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

Alergi adalah respons tubuh terhadap zat asing yang dianggap berbahaya, meskipun sebenarnya tidak berbahaya bagi sebagian orang.

Liputan6.com, Jakarta Alergi adalah respons tubuh terhadap zat asing yang dianggap berbahaya, meskipun sebenarnya tidak berbahaya bagi sebagian orang. Alergi dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk makanan, debu, serbuk sari, obat-obatan, dan bahan kimia. Kondisi alergi dapat menimbulkan gejala ringan hingga parah, dan memengaruhi kualitas hidup seseorang.

Beberapa gejala umum dari alergi termasuk ruam kulit, mata berair, hidung tersumbat, nyeri perut, dan sesak napas. Jika tidak ditangani dengan baik, alergi bisa mengganggu aktivitas sehari-hari dan memicu reaksi alergi yang bisa berujung pada keadaan darurat medis.

Untuk mengatasi alergi, penting untuk mengetahui penyebabnya. Dokter dapat melakukan tes alergi untuk menentukan substansi apa yang menyebabkan reaksi alergi pada seseorang. Selain itu, menerapkan gaya hidup sehat, menghindari alergen, dan mengonsumsi obat antialergi sesuai anjuran dokter juga bisa membantu mengatasi gejala alergi.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (1/2/2024) tentang alergi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

Pengertian Alergi

Alergi adalah reaksi tubuh terhadap zat asing yang masuk ke dalam tubuh, baik itu makanan, debu, serbuk sari, atau bahan kimia. Ketika zat asing tersebut masuk ke dalam tubuh, sistem kekebalan tubuh akan bereaksi dan menghasilkan antibodi untuk melawan zat tersebut. Reaksi alergi dapat berupa gatal-gatal, ruam, pembengkakan, bersin-bersin, hidung berair, batuk, sesak napas, hingga reaksi yang lebih serius seperti syok anafilaksis.

Alergi bisa terjadi pada siapa saja, baik anak-anak maupun orang dewasa. Alergi juga bisa bersifat turun-temurun, artinya jika salah satu anggota keluarga memiliki alergi, kemungkinan anggota keluarga lain juga akan mengalami hal yang serupa. Meskipun tidak ada obat yang dapat menyembuhkan alergi secara permanen, namun gejalanya dapat dikelola dengan baik melalui penghindaran zat pencetus, obat antihistamin, dan desensitisasi.

Bagi penderita alergi, penting untuk mengidentifikasi pencetus alergi dan berhati-hati dalam mengonsumsi makanan atau kontak dengan zat tersebut. Melakukan konsultasi dengan dokter juga diperlukan untuk mendapatkan penanganan yang tepat sesuai dengan kondisi alergi yang dialami.

3 dari 6 halaman

Penyebab Alergi

Alergi merupakan respons tubuh terhadap zat asing yang masuk ke dalam tubuh. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan alergi antara lain:

  1. Genetik: Kondisi alergi dapat diwariskan dari orang tua kepada anaknya.
  2. Paparan Lingkungan: Paparan terhadap alergen seperti debu, bulu hewan, serbuk sari, dan makanan tertentu dapat memicu reaksi alergi pada seseorang.
  3. Polusi Udara: Polusi udara dapat memicu reaksi alergi pada individu dengan kualitas udara yang buruk.
  4. Makanan: Beberapa jenis makanan seperti kacang-kacangan, telur, dan seafood dapat menyebabkan reaksi alergi pada beberapa orang.
  5. Obat-obatan: Beberapa obat-obatan seperti antibiotik, aspirin, dan obat penenang dapat menyebabkan reaksi alergi pada seseorang.

Semua faktor di atas dapat memicu reaksi alergi pada seseorang bergantung pada kondisi masing-masing individu dan ketersediaannya. Oleh karena itu, penting bagi individu untuk memahami penyebab alergi dan menghindari paparan terhadap alergen yang dapat memicu reaksi alergi pada dirinya.

4 dari 6 halaman

Gejala Alergi

Alergi adalah reaksi tubuh terhadap zat atau benda asing yang dianggap berbahaya, meskipun sebenarnya tidak membahayakan bagi kebanyakan orang. Gejala alergi dapat bervariasi, tergantung pada jenis alergen dan tingkat sensitivitas individu. Beberapa gejala umum alergi meliputi:

  1. Gatal-gatal pada kulit, ruam merah, atau bengkak pada area yang terkena.
  2. Hidung tersumbat, bersin-bersin, dan hidung berair.
  3. Mata merah, gatal, dan berair.
  4. Batuk, sesak napas, dan mengi atau suara ngik-ngik.
  5. Perut kembung, mual, muntah, atau diare.
  6. Bengkak pada bibir, lidah, atau wajah.
  7. Reaksi anafilaksis yang dapat mengancam nyawa, termasuk penurunan tekanan darah, kesulitan bernapas, dan pingsan.

Jika mengalami gejala alergi yang parah atau persisten, segera konsultasikan dengan dokter untuk diagnosis dan pengobatan yang tepat. Itulah mengapa penting untuk mengenali gejala alergi dan menghindari pemicunya untuk mencegah reaksi yang tidak diinginkan.

5 dari 6 halaman

Cara Mengatasi Alergi

Alergi adalah reaksi yang terjadi pada sistem kekebalan tubuh ketika tubuh merespons terhadap zat tertentu, seperti debu, serbuk sari, atau makanan. Untuk mengatasi alergi, ada beberapa cara yang bisa dilakukan, antara lain:

  1. Identifikasi pemicu alergi: Kenali faktor pemicu alergi yang dapat memicu reaksi tubuh, baik melalui tes alergi maupun pencatatan pola reaksi tubuh.
  2. Hindari pemicu alergi: Setelah mengetahui pemicu alergi, hindari kontak dengan zat-zat tersebut sebisa mungkin, seperti membersihkan rumah dari debu atau menghindari makanan yang menjadi pemicu alergi.
  3. Konsumsi obat antihistamin: Obat antihistamin dapat membantu mengurangi gejala alergi, seperti pilek, gatal-gatal, atau bersin-bersin.
  4. Gunakan obat-obatan lain: Untuk kasus alergi yang lebih parah, dokter mungkin meresepkan obat-obatan lain, seperti kortikosteroid atau epinefrin, sesuai dengan kondisi masing-masing.

Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, diharapkan dapat membantu mengurangi reaksi alergi dan meningkatkan kualitas hidup bagi penderita alergi.

6 dari 6 halaman

Cara Mencegah Alergi

Alergi adalah respons tubuh terhadap zat asing yang masuk ke dalam tubuh. Beberapa contoh alergen yang sering menyebabkan alergi adalah debu, bulu binatang, makanan, dan serbuk sari. Untuk mencegah terjadinya alergi, Anda dapat melakukan beberapa langkah berikut:

  1. Menjaga kebersihan lingkungan, terutama di dalam rumah. Sering membersihkan debu dan bulu binatang, serta menjaga kelembaban udara agar tidak terlalu tinggi.
  2. Hindari kontak dengan alergen yang diketahui dapat menyebabkan reaksi alergi. Misalnya, jika kamu alergi terhadap makanan tertentu, hindarilah konsumsi makanan tersebut.
  3. Gunakan perlindungan seperti masker dan sarung tangan saat berada di lingkungan yang mengandung alergen, seperti saat membersihkan rumah atau bekerja di kebun.
  4. Konsultasikan dengan dokter untuk melakukan uji alergi, sehingga Anda dapat mengetahui dengan pasti alergen apa yang menyebabkan reaksi alergi pada tubuh.

Dengan melakukan langkah-langkah pencegahan di atas, diharapkan kamu dapat mengurangi risiko terkena alergi dan menjalani kehidupan yang lebih sehat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.