Sukses

Tumor Bergigi Ditemukan di Panggul Wanita Mesir Kuno, Ini Penampakannya

Sebuah penemuan arkeologi yang mengejutkan.

Liputan6.com, Jakarta Penggalian arkeologi di makam bawah tanah kuno di Mesir telah membuka lembaran baru dalam pemahaman sejarah dan kesehatan masyarakat Mesir kuno. Sebuah penemuan yang mengejutkan, yakni tumor ovarium matang atau teratoma, ditemukan oleh para arkeolog yang sedang bekerja di Proyek Amarna di tepi timur Sungai Nil. 

Penemuan ini terjadi berkat pengamatan cermat seorang arkeolog, Melinda King Wetzel, yang menemukan sebuah gigi tunggal yang terletak di lekukan panggul yang sudah usang. Awalnya dianggap sebagai janin dari zaman firaun Mesir. Penemuan ini menjadi kasus teratoma ovarium matang tertua yang ditemukan hingga saat ini.

Untuk detail lengkapnya, berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber pada Selasa (14/11/2023). 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Detail Penemuan

Sebuah penemuan arkeologi yang mengejutkan telah terjadi di makam bawah tanah kuno di Mesir, berkat pengamatan cermat seorang pengawas lokasi dan arkeolog Melinda King Wetzel. Saat ekskavator bekerja di situs makam tersebut, Wetzel menemukan sebuah gigi tunggal yang terletak di lekukan panggul yang sudah usang. Awalnya, terduga bahwa itu mungkin janin dari zaman firaun Mesir.

Namun, setelah menunjukkan penemuan ini kepada direktur bioarkeologi situs, Gretchen Dabbs, serta pengawas lokasi lainnya seperti Anna Stevens, penemuan tersebut ternyata lebih langka dan unik. Para peneliti mengklaim bahwa mereka telah menemukan bukti tertua dari teratoma ovarium matang, atau tumor sel germinal, yang merupakan kasus yang sangat jarang dalam konteks arkeologi.

Massa tumor tersebut, dengan dimensi sekitar 3 kali 2 sentimeter, berasal dari pertengahan abad ke-14 SM. Penemuan ini menambah kedalaman temporal dan geografis pada pemahaman kita tentang kondisi medis seperti ini pada masa lalu. Peneliti, yang terlibat dalam Proyek Amarna, melakukan penggalian jangka panjang di tepi timur Sungai Nil untuk mengungkap makam orang-orang biasa yang terkubur di dekat bekas ibu kota Firaun Akhenaten.

3 dari 4 halaman

Hasil Analisis Penemuan

Ketika kerangka wanita muda dengan tumor ovarium ditemukan, peneliti menyimpulkan bahwa tumor tersebut adalah teratoma ovarium matang. Tumor ini, yang kini tampak seperti gumpalan kalsifikasi dari jaringan yang tidak terorganisir, terbentuk sempurna dengan kehadiran tulang dan gigi. Ukurannya yang relatif kecil, sekitar 3 kali 2 sentimeter, memberikan petunjuk pada aspek jarangnya kasus ini.

Lebih mengejutkan lagi, penggalian lebih lanjut di sekitar kerangka wanita tersebut mengungkapkan adanya gigi kedua di dekat bagian atas tulang kaki, masih berada di dalam rongga panggul. Gigi ini sebelumnya merupakan bagian dari tumor, tetapi terpisah selama proses pembusukan. Kedua gigi ini tertutup mahkota email penuh dan menunjukkan struktur akar yang berkembang secara khas.

Tanpa penggalian dan pencatatan teratoma in situ yang cermat, para arkeolog menekankan bahwa gigi yang terisolasi ini mungkin akan disalahartikan sebagai elemen intrusif dari individu lain atau bahkan sebagai bukti penguburan tambahan di dalam makam.

4 dari 4 halaman

Kesimpulan dari Penelitian yang Didapat

Penemuan ini, yang merupakan kasus kelima yang ditemukan oleh para arkeolog, menjadi satu-satunya kasus teratoma ovarium matang yang berasal dari Mesir. Ini memberikan kontribusi signifikan pada pemahaman kita tentang kondisi medis langka ini pada masa lalu, dengan mendalamkan pengetahuan kita secara temporal dan geografis.

Selain itu, posisi cincin emas di tangan kirinya yang terletak dekat dengan tumor, dihiasi dengan gambar Dewa Mesir kuno, Bes, menambah elemen misteri pada penemuan ini. Meskipun hanya hipotesis, para peneliti mengungkapkan kemungkinan bahwa posisi cincin ini mungkin memiliki tujuan khusus, seperti mengatasi rasa sakit atau masalah infertilitas yang mungkin dirasakan oleh individu tersebut. Penemuan ini membuka jendela baru pada aspek medis dan budaya masyarakat Mesir kuno yang belum terungkap sebelumnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.