Sukses

Hukum Potong Kuku Hari Senin Menurut Islam, Lengkap dengan Doa dan Adabnya

Hukum potong kuku hari Senin menurut Islam adalah diperbolehkan dan dianjurkan oleh Rasulullah SAW.

Liputan6.com, Jakarta Potong kuku hari Senin menurut Islam merupakan hal yang perlu diketahui oleh setiap umat Muslim. Memotong kuku merupakan kegiatan yang sunnah untuk dilakukan. Hal ini sejalan dengan menjaga kebersihan sebagian dari iman.

Islam dikenal sebagai agama yang mengatur segala lini kehidupan, termasuk potong kuku hari Senin. Selain itu, dalam Islam juga dianjurkan untuk setiap umat Muslim menjaga kebersihan diri sendiri. 

Dengan mengetahui hukum potong kuku hari Senin menurut Islam, maka anda akan lebih sering melakukan amal tersebut untuk mendapatkan pahala dari Allah SWT. Selain hari baik potong kuku, anda juga perlu mengetahui bacaan doa dan adabnya sesuai dengan ajaran agama Islam.

Berikut Liputan6.com ulas mengenai hukum potong kuku hari Senin beserta bacaan doa dan adabnya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Jumat (27/10/2023).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Hukum Potong Kuku Hari Senin Menurut Islam

Memotong kuku merupakan salah satu hal yang sunnah dalam Islam. Hal ini juga termasuk dalam menjaga kebersihan tubuh yang menjadi sebagian dari iman. Hal tersebut menunjukkan betapa pentingnya menjaga kebersihan dalam Islam. Karena dengan kebersihan, lebih mendekatkan seseorang pada kesehatan dan mencegah timbulnya berbagai penyakit.

Abu Malik Al-Ash'ari mengungkap bahwa Rasulullah pernah bersabda "Kesucian itu separuh dari iman".

Ada hadits yang menjelaskan secara gamblang bahwa memotong kuku merupakan fitrah manusia. Hal ini juga dijelaskan oleh Syaikh Ahmad bin Yahya An-Najwi Hafizhahullah di dalam kitabnya Ta’sisul Ahkam ‘ala maa Shahha ‘an Khabaril Anam bisyarhi Ahaditsi ‘Umdatil Ahkam menjelaskan hadits, yang berbunyi:

“Fitrah itu ada lima: Khitan, mencukur habis rambut kemaluan, mencukur kumis, memotong kuku, dan mencabut bulu ketiak,” (H.R. Muslim).

Dalam Islam, ada hukum potong kuku hari Senin yakni memperbolehkan dan mengandungan keutamaan hingga mendatangkan keberkahan. Selain itu, terdapat hari-hari baik yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW untuk memotong kuku, yakni:

  1. Menurut Islam potong kuku hari Selasa mendatangkan keburukan berupa kerusakan dan kehancuran.
  2. Potong kuku hari Rabu membuat akhlak menjadi buruk atau tidak baik.
  3. Menurut Islam potong kuku hari Kamis akan mendatangkan kekayaan.
  4. Menurut Islam potong kuku hari Jumat akan mendatangkan kebaikan, yakni menambah ilmu dan pertanda sifat santun.
  5. Potong kuku hari Sabtu akan membuat seseorang tertimpa sakit.
  6. Menurut Islam potong kuku hari Minggu mendatangkan hal buruk yakni berupa tidak mendapatkan barokah.

Terlepas dari hal ini, sebagaimana dikutip dari laman resmi Nahdlatul Ulama, hari-hari yang baik untuk memotong kuku adalah pada hari Jumat sebelum berangkat shalat Jumat, dan pada hari Kamis dan Senin.

وَيُسَنُّ غَسْلُ رُءُوسِ الْأَصَابِعِ بَعْدَ قَصِّ الْأَظْفَارِ لِمَا قِيلَ إنَّ الْحَكَّ بِهِ قَبْلَ الْغُسْلِ يُورِثُ الْبَرَصَ وَالْأَوْلَى فِي قَصِّهَا أَنْ يَكُونَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ أَوْ الْخَمِيسِ أَوْ الِاثْنَيْنِ

Artinya: "Yang utama memotong kuku dilakukan pada hari Jumat, Kamis atau Senin," (Lihat Sulaiman Al-Jamal, Hasyiyatul Jamal, Beirut-Dar al-Fikr, juz III, halaman 361).

3 dari 4 halaman

Adab Memotong Kuku

Memotong kuku dalam Islam juga memiliki beberapa adab yang bisa diikuti oleh umat Muslim. Hukum memotong kuku yang mengikuti cara dalam kitab Al-Majmu adalah sunnah, yang berbunyi:

“Disunahkan untuk memulai dari tangan kanan kemudian tangan kiri, dari kaki kanan kemudian kaki kiri.”

Menurut Imam Nawawi urutan memotong kuku dimulai dari tangan kanan adalah sebagai berikut:

  1. Dimulai dari telunjuk
  2. Jari tengah
  3. Jari manis
  4. Jari kelingking
  5. Terakhir jempol.

Sementara untuk tangan kiri, urutannya adalah sebagai berikut:

  1. Dimulai dari jari kelingking
  2. Jari manis
  3. Jari tengah
  4. Jari telunjuk
  5. Terakhir jari jempol.

Sedangkan untuk kuku kaki kanan dimulai dari kelingking hingga ke jempol dan kaki kiri dimulai dari jempol hingga kelingking.

Imam Ibnu Hajar mengatakan dalam Kitab Fathul Bari, “Tidak ada satu pun hadits yang menjelaskan tentang tertib memotong kuku. Akan tetapi Imam Nawawi menegaskan dalam kitab Syarh Muslim, bahwa disunahkan untuk memulai dari jari telunjuk tangan kanan, tengah, manis, kelingking, dan jempol. Untuk jari tangan sebelah kiri dimulai dari jari kelingking, manis, sampai jempol. Untuk kaki dimulai dari jari kelingking sebelah kanan sampai ke jempol, dan kaki sebelah kiri dimulai dari jempol sampai jari kelingking.”

Dalam Islam, tidak boleh seorang muslim memelihara kuku, atau membiarkan kukunya panjang hingga lebih dari 40 hari. Dalam sebuah hadits, dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu,

"Kami diberi batasan dalam memendekkan kumis, memotong kuku, mencabut bulu ketika, mencukur bulu kemaluan, yaitu itu semua tidak dibiarkan lebih dari 40 malam." (HR. Muslim no. 258).

Yang dimaksud hadits ini adalah jangan sampai kuku dan rambut-rambut atau bulu-bulu yang disebut dalam hadits dibiarkan panjang lebih dari 40 hari (Lihat Syarh Shahih Muslim, 3: 133). Sementara untuk pria muslim, disunahkan untuk memotong kuku sebelum mengerjakan sholat Jumat seperti yang dikerjakan oleh Rasulullah. Dalam sebuah hadits dijelaskan sebagai berikut:

"Adapun menurut Imam asy-Syafi’i dan ulama-ulama asy-Syafi’iyah, sunah memotong kuku itu sebelum mengerjakan sembahyang Jumat, sebagaimana disunatkan mandi, bersiwak, memakai wewangian, berpakaian rapi sebelum pergi ke masjid untuk mengerjakan sholat Jumat." (HR. Muslim)

4 dari 4 halaman

Bacaan Doa Sebelum Memotong Kuku

Selain mengetahui hukum potong kuku hari Senin dan adabnya, anda juga perlu mengetahui bacaan doa memotong kuku yang dianjurkan untuk diamalkan sebelum memotong kuku. Berikut bacaannya:

بِسْمِ اللهِ وَ بِاللهِ، وَ عَلَى سُنَّةِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ.

Arab latin: Bismillaah wa billaah, wa 'alaa sunnati sayyidinaa Muhammad wa aali sayyidinaa Muhammad.

Artinya: "Dengan menyebut nama Allah dan dengan pertolongan Allah, serta mengikuti jejak junjungan kami Nabi Muhammad dan keluarganya."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.