Sukses

Insinyur China Ini Pindahkan Terminal Bus Gunakan Ratusan Dongkrak Hidrolik

Terminal dengan berat mencapai 30.000 ton atau setara dengan 300 lebih kg ini, dipindahkan menggunakan dongkrak oleh rekayasawan asal China.

Liputan6.com, Jakarta Dongkrak hidrolik adalah perangkat mekanis, yang digunakan untuk mengangkat atau menopang beban berat, di mana menerapkan tekanan dari fluida hidrolik. Sedangkan rolling track adalah jalur bergulir, yang digunakan untuk memfasilitasi pergerakan terminal bus. 

Kombinasi dari dongkrak hidrolik yang kuat dan rolling track yang sesuai, akan membantu menciptakan sistem yang memungkinkan pemindahan terminal bus, seberat 30.000 ton dengan aman dan efisien sejauh 288 meter. 

Hal ini tentu adalah pencapaian luar biasa, dalam bidang rekayasa teknik dan konstruksi di China. Melalui durasi video singkat yang beredar, proses pemindahan terminal bus ini memerlukan waktu yang lama, dan usaha yang besar karena bobot dari terminal.

Menariknya lagi, biaya operasi untuk memindahkan terminal bus ini ternyata jauh lebih efisien dibandingkan dengan biaya pembangunan terminal bus ini pada tahun 2015. Biaya operasi ini hanya sekitar 112,5 milliar, sementara pembangunannya pada waktu itu mencapai sekitar $39 juta atau 546 milliar rupiah.

Berikut ini potret pemindahan terminal bus di China yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (25/10/2023). 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Pindahkan Terminal Bus Seberat 30.000 Ton

Sebuah pencapaian luar biasa telah dicatat oleh para insinyur Tiongkok, ketika mereka memecahkan Rekor Dunia Guinness dengan prestasi yang luar biasa. Rekayasawan ini mulai memutar terminal bus seberat 30.000 ton, di Terminal Bus Jarak Jauh Houxi, Xiamen, Provinsi Fujian, Tiongkok, sejauh 288 meter.

Prestasi ini mencerminkan keseriusan dan kreativitas yang luar biasa, dalam mengatasi tantangan teknis yang sangat besar. Keberhasilan ini menjadi kenyataan setelah pemerintah setempat menghadapi dilema, untuk memberi ruang bagi proyek kereta api berkecepatan tinggi yang baru.

Empat tahun yang lalu, mereka memutuskan untuk memindahkan terminal tersebut dari satu lokasi ke lokasi lain. Setelah pertimbangan yang matang, para insinyur memutuskan bahwa pendekatan terbaik adalah memutar seluruh bangunan terminal sejauh 90 derajat.

Dalam tugas yang tampak mustahil ini, sisi sempit bangunan itu dipilih sebagai titik pusat, sedangkan sisi terjauh harus meluncur sejauh 288 meter. Ini adalah tugas yang luar biasa, mengingat struktur ini memiliki berat 30.000 ton, setara dengan 170 pesawat penumpang Boeing 737.

 

3 dari 4 halaman

Gunakan 532 Dongkrak Hidrolik, dan Ciptakan Ilusi Visual

Para insinyur China tidak hanya mengandalkan keberanian dan kekuatan fisik, tetapi mereka merancang sistem yang sangat canggih. Mereka menggunakan lebih dari 532 dongkrak hidrolik yang kuat, ditempatkan secara strategis untuk mengangkat dan menopang struktur terminal selama perjalanan.

Selain itu, jalur bergulir yang diorientasikan dengan benar juga dipersiapkan, sehingga terminal bus dapat meluncur dengan mulus. Tim insinyur ini juga menghindari risiko kesalahan manusia, dengan membagi dongkrak hidrolik ke dalam dua kelompok, yang dikendalikan oleh komputer.

Kelompok ini bekerja secara bergantian, satu kelompok mengangkat struktur dan bergerak ke depan, diikuti oleh kelompok kedua yang melakukan gerakan serupa. Ini menciptakan ilusi visual yang memperlihatkan terminal bus seperti sedang berjalan.

 

4 dari 4 halaman

Pembangunan Mencapai 546 Miliar

Proses ini memerlukan kesabaran dan kerja keras yang luar biasa. Dongkrak hidrolik bekerja tanpa henti, mendorong terminal bus yang beratnya 30.000 ton sejauh sekitar 20 meter per hari. Diperlukan waktu 40 hari untuk berhasil, memindahkan terminal bus ini ke posisi barunya, yang akhirnya memecahkan Rekor Guinness.

Video time-lapse yang memperlihatkan perjalanan epik ini, telah menjadi viral di media sosial selama empat tahun terakhir, dan dengan alasan yang sangat berharga, karena prestasi ini sangat mengesankan.

Yang menarik lagi, pembangunan terminal bus Jarak Jauh Houxi pada tahun 2015 mencapai biaya sekitar $39 juta atau setara dengan 546 miliar, sementara biaya operasi untuk memindahkannya ke posisi baru hanya sekitar $7,5 juta.

Hal ini mencerminkan komitmen pemerintah dan insinyur Tiongkok untuk memaksimalkan efisiensi, dan meminimalkan biaya dalam proyek-proyek infrastruktur yang sangat besar. Kesuksesan ini adalah contoh nyata dari inovasi dan keberanian dalam mengatasi tantangan teknis yang luar biasa.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.