Sukses

Perbedaan Baby Blues Syndrome dan Depresi Pasca Melahirkan, Kenali Ciri-cirinya

Baby blues syndrome dan depresi pasca melahirkan sebenarnya saling berkaitan satu sama lain.

Liputan6.com, Jakarta Perbedaan baby blues syndrome dan depresi pasca melahirkan perlu dipahami oleh setiap orang tua yang baru melahirkan. Pasalnya, kedua kondisi yang termasuk ke dalam gangguan psikologis ini bisa dialami ibu setelah melahirkan.

Baby blues syndrome dan depresi pasca melahirkan sebenarnya saling berkaitan satu sama lain. Baby blues syndrome merupakan kondisi yang kerap terjadi pada ibu yang baru melahirkan. Bila kondisi ini dibiarkan dan tidak segera ditangani, maka berpotensi mengakibatkan depresi pasca melahirkan.

Menurut Webmd, hingga 80% ibu baru mengalami baby blues syndrome atau penurunan suasana hati jangka pendek. Hal ini disebabkan oleh semua perubahan yang terjadi pada saat bayi baru lahir. Jika perasaan sedih bertahan lebih lama atau malah menjadi lebih buruk bukannya membaik, kamu mungkin mengalami depresi pasca melahirkan atau postpartum depression.  Kondisi ini lebih parah dan berlangsung lebih lama dibandingkan baby blues, dan sekitar 10% wanita mengalaminya.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (5/9/2023) tentang perbedaan baby blues syndrome dan depresi pasca melahirkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

1. Waktu dan Durasi Kemunculan

Perbedaan baby blues syndrome dan depresi pasca melahirkan yang pertama tentunya bisa dilihat dari waktu dan durasi kemunculannya. Baby blues syndrome umumnya muncul 2 sampai 3 hari setelah ibu melahirkan dan bisa berlangsung hingga 2 minggu. 

Kondisi ini tidak bisa dibiarkan terus-menerus. Pasalnya, baby blues syndrome yang tidak kunjung membaik setelah 2 minggu, dapat berkembang menjadi depresi pasca melahirkan. Kondisi depresi pasca melahirkan bisa bertahan lama hingga 1 tahun dan gejala yang dialami bisa mengganggu kehidupan, bahkan tumbuh kembang bayi.

Kondisi depresi pasca melahirkan atau postpartum depression yang berat bisa mengakibatkan terjadinya psikosis postpartum. Walaupun kondisi ini jarang terjadi, hal ini sangat berbahaya karena penderitanya dapat mengalami halusinasi dan delusi yang membahayakan bayi dan dirinya sendiri.

3 dari 4 halaman

2. Ciri-Ciri

Perbedaan baby blues syndrome dan depresi pasca melahirkan bisa dikenali melalui ciri-cirinya. Berikut perbedaan baby blues syndrome dan depresi pasca melahirkan dari ciri-cirinya:

Ciri-Ciri Baby Blues Syndrome

Ciri-ciri baby blues syndrome di antaranya yaitu:

  1. Suasana hati berubah dengan cepat dari senang ke sedih. Satu menit, kamu bangga dengan pekerjaan yang dilakukan sebagai ibu baru. Menit berikutnya kamu menangis karena merasa tidak mampu melakukan tugas tersebut.
  2. Tidak ingin makan atau mengurus diri sendiri karena kelelahan.
  3. Merasa mudah tersinggung, kewalahan, dan cemas.

Ciri-Ciri Depresi Pasca Melahirkan

Ciri-ciri depresi pasca melahirkan atau postpartum Depression di antaranya yaitu:

  1. Merasa putus asa, sedih, tidak berharga, atau sendirian sepanjang waktu, dan sering menangis.
  2. Tidak merasa melakukan pekerjaan dengan baik sebagai ibu baru.
  3. Merasa tidak terikat dengan bayi.
  4. Tidak dapat makan, tidur, atau merawat bayi karena rasa putus asa yang luar biasa.
  5. Mengalami kecemasan dan serangan panik.
4 dari 4 halaman

3. Cara Mengatasi

Perbedaan baby blues syndrome dan depresi pasca melahirkan juga bisa dikenali melalui cara mengatasinya. Berikut perbedaan baby blues syndrome dan depresi pasca melahirkan dari cara mengatasinya:

Cara Mengatasi Baby Blues

  1. Kamu akan merasa lebih baik jika melakukan apa yang dibutuhkan tubuh selama mengalami stres ini.
  2. Tidurlah sebanyak yang kamu bisa, dan istirahatlah saat bayi sedang tidur siang.
  3. Makanlah makanan yang baik untuk tubuh. Kamu akan merasa lebih baik dengan bahan bakar sehat di sistem tubuh.
  4. Jalan-jalan. Olahraga, udara segar, dan sinar matahari dapat memberikan keajaiban.
  5. Terima bantuan ketika orang menawarkannya.
  6. Santai. Jangan khawatir tentang pekerjaan rumah. Fokus saja pada diri kamu dan bayi.

Cara Mengatasi Depresi Pasca Melahirkan

  1. Segera cari bantuan orang terdekat. Kamu mungkin tidak ingin memberi tahu siapa pun bahwa kamu merasa tertekan setelah bayi lahir. Namun pengobatan dapat membantu kamu merasa seperti diri sendiri lagi, jadi penting untuk segera mencari bantuan.
  2. Segera hubungi dokter. Jika gejala depresi pasca melahirkan atau baby blues tidak kunjung mereda setelah 2 minggu, segera hubungi dokter. Jangan menunggu pemeriksaan 6 minggu kamu.
  3. Dokter mungkin juga menyarankan konseling atau antidepresan untuk mengatasi gejala depresi. Kamu mungkin akan diresepkan brexanolone (Zulresso), versi sintetis baru dari hormon allopregnanolone, yang terbukti efektif dalam meredakan gejala depresi pasca melahirkan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.