Sukses

Kata Sandang adalah Artikula, Begini Jenis dan Contohnya dalam Kalimat

Dengan pengetahuan tentang kata sandang adalah artikula, seorang ahli bahasa dapat menganalisis struktur dalam satu kalimat.

Liputan6.com, Jakarta Kata sandang adalah jenis kata yang banyak digunakan dalam percakapan sehari-hari. Penggunaan kata sandang bertujuan untuk menjelaskan nomina yang ada di belakangnya. Namun demikian, kata sandang adalah kata yang tidak memiliki makna khusus, pemaknaannya tergantung pada nomina yang ia jelaskan.

Pemahaman tentang apa itu kata sandang umumnya dipelajari dalam bidang linguistik. Dengan pengetahuan tentang kata sandang adalah artikula, seorang ahli bahasa dapat menganalisis struktur dalam satu kalimat.

Berikut ulasan tentang kata sandang adalah kata yang tidak memiliki makna khusus namun berfungsi untuk menerangkan nomina, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Senin (24/7/2023).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pengertian Kata Sandang

Kata sandang, yang juga dikenal sebagai artikula dalam bahasa Indonesia, merujuk pada jenis kata khusus yang memiliki peran penting dalam menggambarkan, memperjelas, atau memberikan konteks spesifik terhadap kata benda atau nomina yang ada di depannya. Meskipun kata sandang  tidak memiliki arti atau makna khusus, fungsinya sangat signifikan dalam tata bahasa dan komunikasi bahasa Indonesia.

Kata sandang adalah elemen kalimat yang memainkan peran penting dalam membentuk kata benda dan kata ganti orang dalam bahasa Indonesia. Dalam cerita-cerita, dongeng, atau narasi, kata sandang sering digunakan untuk menciptakan kesan dan memberikan identitas unik pada tokoh-tokoh atau objek-objek yang dihadirkan. Sebagai contoh, penggunaan kata sandang "sang" dalam ungkapan "sang raja yang bijaksana" memberikan gambaran mengenai sifat agung yang dimiliki seorang  raja.

Kata sandang adalah elemen penting dalam bahasa Indonesia yang membantu menyampaikan makna, memperjelas, dan memberikan konteks pada kata benda atau nomina yang ada di depannya. Kata sandang dapat digunakan untuk memberikan perbedaan atau batas pada suatu kata atau frasa dalam kalimat. Dengan adanya kata sandang, makna kalimat menjadi lebih jelas dan dapat menghindarkan kebingungan dalam komunikasi. 

Kata sandang juga berperan dalam membentuk kata benda atau kata ganti orang dari verba, pronomina, atau verba pasif. Penggunaan kata sandang ini dapat mempengaruhi bentuk kata dan tata bahasa yang digunakan dalam suatu kalimat, sehingga memengaruhi pemahaman dan kesan yang disampaikan.

3 dari 3 halaman

Jenis Kata Sandang dan Contohnya

Dalam bahasa Indonesia, terdapat beberapa bentuk kata sandang yang umum digunakan, seperti "si," "sang," "sri," "hang," "hyang," "yang," "para," "kaum," dan "umat."  Kata sandang dalam bahasa Indonesia memiliki karakteristik dan konteks penggunaan yang berbeda-beda. Berikut jenis kata sandang dan contoh penggunaannya dalam kalimat.

1. Si

“Si” adalah salh satu kata sandang yang digunakan untuk menyebutkan nomina tunggal yang umumnya adalah orang atau binatang. Kata sandan “si” umumnya digunakan dalam konteks akrab atau informal. Berikut contoh penggunaannya dalam kalimat.

  1. Si Preman yang meresahkan warga itu akhirnya diamankan Polisi.
  2. Si Gadis Berkerudung merah berjalan menyusuri hutan

2. Sang

Kata sandang "sang" biasa dipakai untuk menyertai penyebutan manusia, makhluk hidup lain, atau benda mati yang dianggap bermartabat tinggi. Berikut contoh penggunaannya dalam kalimat.

  1. Sang Raja marah ketika mengetahui salah satu abdinya berkhianat.
  2. Begitu hikmat saat seluruh peserta upacara memberi hormat pada Sang Saka merah putih.

3. Sri

"Sri" adalah kata sandang yang dipakai untuk menyertai nama seseorang yang memiliki gelar tinggi, seperti keturunan raja. Berikut contoh penggunaannya dalam kalimat.

  1. Sri Sultan Ahmed dijadwalkan akan mengunjungi Jakarta siang ini setelah bertolak dari Brunei.
  2. Sri Sultan Hamengkubuwono X menghadiri acara grebeg Suro di kawasan alun-alun keraton.

4. Hang

"Hang" hanya digunakan dalam karya sastra lama guna menyebut seseorang yang dimuliakan. Berikut contoh penggunaannya dalam kalimat.

  1. Sungguh berjasa sosok Hang Jebat, keberaniannya membela kaum Melayu akan diingat sampai nanti.
  2. Beberapa prajurit mengatakan Hang Bae sedang berunding dengan Hang Tuah ketika hujan deras semalam.

5. Hyang

“Hyang" adalah kata sandang yang hanya dipakai untuk menyebut panggilan kepada Dewa dan Dewi. Berikut contoh penggunaannya dalam kalimat.

  1. Sang Hyang Widhi Wasa pasti akan menjawab semua doa kita, ucap Mpu Pandita di akhir acara doa bersama Pura Jagatnatha.
  2. Umat Hindu di Bali serentak merayakan Nyepi dengan memohon keselamatan dan kedamaian pada Hyang Widhi.

6. Yang

"Yang" adalah kata sandang bisa dipakai untuk mengganti seseorang yang tunggal, tanpa adanya jabatan atau pangkat tinggi. Kata sandang “yang” juga dipakai untuk menggantikan penyebutan nama Tuhan atau seseorang yang sangat dimuliakan. Berikut contoh penggunaannya dalam kalimat.

  1. Laki-laki yang membawa tas kulit itu adalah seorang guru.
  2. Mohonlah ampun kepada Yang Maha Pengampun dan Penyayang Nak, pesan Ibu sebelum meninggal.

7. Dang

Dang" merupakan kata sandang yang hanya digunakan secara khusus untuk menyertai penyebutan nama wanita yang dihormati. Berikut contoh penggunaannya dalam kalimat.

  1. Kecantikan nan rupawan paras Dang Nur, wajar semua pemuda memperebutkannya.
  2. Dang Merdu Wati adalah ibu dari Hang Tuah

8. Umat

"Umat" adalah kata sandang yang dipakai untuk menyertai penyebutan sekelompok orang yang berkeyakinan dan kepercayaan yang sama. Berikut contoh penggunaannya dalam 

  1. Umat muslim akan merayakan hari raya Idul Fitri pada 1 Syawal 1444.
  2. Perayaan Nyepi umat Hindu di Bali berjalan dengan baik tahun ini.

9. Kaum

"Kaum" merupakan kata sandang jamak yang digunakan untuk menyertai penyebutan sekumpulan orang dengan kesamaan dalam pandangan. Berikut contoh penggunaannya dalam.

  1. Saat ini kaum lemah pun mulai bersuara menyalurkan aspirasi mereka.
  2. Perkembangan teknologi pada masa ini tidak akan ada tanpa peran kaum intelektual.

10. Para

"Para" adalah kata sandang jamak yang dipakai untuk menyebut sekelompok manusia yang memiliki kesamaan dalam aspek tertentu. Berikut contoh penggunaannya dalam 

  1. Para mahasiswa sedang berdemo di depan istana presiden menuntut penurunan harga BBM.
  2. Para pengungsi sudah berhasil didata sementara untuk mendapatkan bantuan makanan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.