Sukses

Gejala Stunting pada Anak, Penyebab, dan Pencegahannya

Gejala stunting dapat dilihat dari fisik anak, salah satunya yaitu perawakan pendek.

Liputan6.com, Jakarta Gejala stunting perlu dikenali dan dipahami oleh setiap orang tua. Hal ini tentunya dilakukan sebagai cara mencegah stunting pada anak. Mengenal gejala stunting diperlukan agar penanganan dapat segera dilakukan oleh petugas kesehatan.

Stunting adalah tanda bahwa tumbuh kembang anak mengalami gangguan. Stunting atau lebih dikenal dengan perawakan pendek merupakan sebuah gangguan pada pertumbuhan anak yang cukup sering ditemui di Indonesia.

Gejala stunting dapat dilihat dari fisik anak, salah satunya yaitu perawakan pendek. Selain itu, ada beberapa gejala stunting lainnya yang perlu kamu perhatikan pada anak. Dengan mengenali gejalanya, tindakan pencegahan dapat segera dilakukan.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (15/6/2023) tentang gejala stunting.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Gejala Stunting

Stunting adalah gangguan tumbuh kembang anak yang disebabkan kekurangan asupan gizi, terserang infeksi, maupun stimulasi yang tak memadai. Sering kali stunting adalah kondisi yang disebabkan oleh ketidaktahuan orang tua dalam merawat anak maupun menjalani kehidupannya sendiri. 

Secara medis, stunting adalah suatu kondisi ketika tubuh dan otak anak tidak mengalami perkembangan secara optimal. Keadaan ini menyebabkan tubuh anak lebih pendek dan kemampuan berpikirnya cenderung lebih lemah dari anak lain seusianya.

Melansir laman Kementerian Kesehatan, beberapa gejala stunting di antaranya yaitu:

  1. Pertumbuhan tulang pada anak yang tertunda
  2. Berat badan rendah apabila dibandingkan dengan anak seusianya
  3. Sang anak berbadan lebih pendek dari anak seusianya
  4. Proporsi tubuh yang cenderung normal tapi tampak lebih muda/kecil untuk seusianya.

Selain itu, gejala stunting yang juga dapat diperhatikan pada anak yaitu mudah sakit, gangguan belajar, gangguan tumbuh kembang.

3 dari 4 halaman

Penyebab Stunting

Stunting adalah masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang, sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak. Sudah saatnya para orang tua di Indonesia lebih memperhatikan kesehatan anaknya, terutama dalam menjaga anak supaya tidak terkena stunting ini. Stunting memiliki banyak faktor penyebab.

Berikut beberapa faktor penyebab stunting yang bisa diperhatikan orang tua:

1. Lingkungan dan Sanitasi yang Buruk

Kebersihan lingkungan di sekitar anak yang tidak baik, seperti akses sanitasi dan air bersih sangat penting diperhatikan. Sanitasi yang buruk dapat memicu penyakit diare dan infeksi cacing usus pada anak, yang nantinya menyebabkan gangguan tumbuh kembang.

2. Ibu Hamil Sering Mengonsumsi Alkohol

Ibu hamil yang sering konsumsi alkohol membuat bayi terlahir dengan sindrom alkohol janin (Fetus Alcohol Syndrome). Hal ini membuat si Kecil mengalami stunting di kemudian hari.

3. Ibu Hamil Kekurangan Gizi saat Hamil dan Menyusui

Kekurangan gizi dalam waktu lama dapat terjadi sejak janin dalam kandungan. Jika saat masa kehamilan dan menyusui nutrisi ibu tidak terpenuhi dengan baik, maka bisa berpengaruh pada perkembangan janin saat hamil dan anak saat masa menyusui.

4. Pola Pemberian Makanan pada Anak yang Salah

Apabila ibu tidak memberikan asupan gizi yang cukup, anak berisiko lebih tinggi untuk mengalami stunting.

5. Rendahnya Asupan Vitamin dan Mineral

Hal ini biasanya terjadi akibat anak jarang makan sayur dan buah. Bahkan asupan makanan anak tidak beragam dan bervariasi juga bisa menyebabkan stunting. Selain itu, kurangnya sumber protein hewani dalam menu makanan sehari-hari juga berkaitan dengan terjadinya stunting pada anak.

6. Infeksi pada Ibu saat Hamil

Ibu dalam hal ini tentunya harus benar-benar menjaga kesehatannya karena dampaknya tidak hanya pada dirinya sendiri namun juga pada bayi yang dikandungnya.

7. Jarak Kelahiran yang Pendek dengan Sebelumnya

Dalam hal ini kamu bisa mengatur jarak kelahiran supaya tidak begitu pendek.

8. Ibu Mengalami Hipertensi

Masalah kesehatan yang dialami ibu, seperti hipertensi juga mempengaruhi anak dalam terkena masalah stunting ini.

9. Usia Ibu saat Hamil Masih Remaja

Hamil pada usia yang sangat muda juga menjadi salah satu penyebab stunting.

4 dari 4 halaman

Pencegahan Stunting

Stunting adalah gambaran dari masalah kesehatan yang disebabkan oleh kekurangan gizi terus menerus yang terjadi pada seribu hari pertama kelahiran anak. Masalah kesehatan ini sudah seharusnya lebih menjadi perhatian bagi orang tua karena kondisi ini tidak dapat ditangani lagi jika anak sudah memasuki usia 2 tahun. Oleh karena itu, pencegahan stunting pada anak tentunya patut menjadi perhatian bagi orang tua.

Pencegahan stunting pada anak perlu dilakukan oleh ibu atau orang tua dengan menjalani pola hidup sehat serta menjaga kebersihan lingkungan. Pasanyalnya, penyebab stunting sangat berkaitan dengan kedua faktor tersebut. Pencegahan stunting pada anak dapat dilakukan dengan beberapa langkah berikut:

1. Gaya Hidup Bersih dan Sehat

Pencegahan stunting yang pertama yaitu dengan menerapkan gaya hidup bersih dan sehat sedari dini pada anak. Misalnya rutin mencuci tangan sebelum makan, pastikan air yang diminum merupakan air bersih, dan lainnya. Selain itu, dari orang tua sendiri juga seharusnya sudah menjalankan gaya hidup yang bersih dan sehat semenjak sebelum anak lahir.

2. Memenuhi Asupan Nutrisi saat Hamil

Saat hamil, ibu selalu disarankan dokter untuk secara rutin memeriksakan kondisi kehamilan. Pada masa kehamilan ini ibu wajib mengatur dan memenuhi asupan nutrisi yang diperlukan dengan menu yang sehat. Asupan penting seperti mineral, zat besi, serta asam folat dan yodium harus benar-benar tercukupi. Pencegahan stunting pada anak satu ini tentunya sangat penting diperhatikan oleh ibu hamil.

3. Terapkan Inisiasi Menyusui Dini (IMD)

Pencegahan stunting pada anak berikutnya adalah dengan menerapkan inisiasi Menyusui Dini (IMD). Untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan anak, orang tua wajib untuk melakukan pemeriksaan ke dokter ataupun pusat pelayanan kesehatan seperti posyandu dan puskesmas secara rutin. Selain itu, setelah anak lahir orang tua dapat segera melakukan inisiasi menyusui dini (IMD) agar berhasil menjalankan ASI esklusif.

4. Imunisasi

Jadwal imunisasi yang ditetapkan oleh pemerintah juga harus dipatuhi sebagai langkah pencegahan stunting pada anak. Hal ini tentunya juga untuk kesehatan dan tumbuh kembang anak agar selalu sehat dan terhindar dari berbagai masalah kesehatan, termasuk stunting.

5. ASI Eksklusif

Berikan ASI eksklusif sampai anak berusia 6 bulan dan diteruskan dengan pemberian MPASI yang sehat dan bergizi. Semua langkah pencegahan stunting ini harus dilakukan dengan saksama dan tentunya dengan bimbingan ahlinya. Dengan begitu, orang tua bisa menjaga kesehatan anak agar tidak terkena berbagai masalah kesehatan seperti Stunting.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.