Sukses

Ciri Makanan Mengandung Boraks, Waspadai Efek Buruknya

Kenali ciri makanan mengandung boraks.

Liputan6.com, Jakarta Penggunaan boraks pada makanan sudah seringkali meresahkan masyarakat. Meski telah dilarang keras oleh pemerintah, hingga kini masih saja banyak ditemukan makanan yang mengandung boraks. Padahal, zat kimia satu ini dapat membahayakan fungsi organ tubuh.

Dalam penyalahgunaanya pada makanan, boraks seringkali digunakan sebagai pengawet dan pengenyal. Mudah dan murahnya mendapatkan boraks menjadikan oknum tertentu untuk dapat meraup keuntungan lebih besar. Efek dari boraks memang tidak langsung didapat seusai mengonsumsinya, namun dalam jangka pendek boraks dapat merugikan kesehatan.

Boraks dapat berbahaya dan dapat menyebabkan banyak efek samping yang serius. Paparan boraks dalam jumlah tinggi atau tertimbunnya boraks dalam tubuh dapat menyebabkan kematian.

Merupakan bahan kimia yang cukup kuat, makanan yang dicampur dengan boraks dapat menunjukkan ciri tertentu. Agar lebih waspada, penting untuk mengetahui apa saja ciri dari makanan yang mengandung boraks. Berikut ciri makanan mengandung boraks yang berhasil Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (20/6/2019).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Mengenal boraks

Boraks merupakan senyawa dengan nama kimia natrium tetraborat yang berbentuk kristal lunak. Boraks bubuk terdiri dari kristal putih lembut yang larut dalam air. Bila dilarutkakn dalam air, Boraks akan terurai menjadi natrium hidroksida dan asam borat.

Lazimnya, Boraks digunakan untuk mematri logam, pembuatan gelas dan enamel, anti jamur kayu, pembasmi kecoa, antiseptik, obat untuk kulit dalam bentuk salep, dan campuran pembersih. Dilansir dari Badan POM, boraks masuk dalam kategori bahan berbahaya yang dapat membahayakan kesehatan dan lingkungan hidup secara langsung atau tidak langsung. Bahan berbahaya ini mempunyai sifat racun, karsinogenik, teratogenik, mutagenik, korosif dan iritasi.

Boraks kerap disalahgunakan antara lain sebagai pengenyal pada makanan seperti bakso dan empek-empek sertad perenyah pada kerupuk. Boraks mempunyai sifat dapat mengembangkan, memberi efek kenyal, serta membunuh mikroba.

Pemerintah melarang penggunaan boraks pada makanan. Penggunaan boraks secara rinci diatur dan dibatasi oleh UU Kesehatan dan Keselamatan Nasional. Sumber boraks di alam adalah dari tempat-tempat yang mengandung deposit hasil penguapan, seperti tambang garam dan kawah lumpur.

3 dari 5 halaman

Ciri makanan mengandung boraks

Bakso

Bakso adalah makanan yang kerap ditemukan mengandung boraks. Pencampuran boraks pada bakso bertujuan untuk memberi tekstur lebih kenyal dan tahan lama. Bakso yang mengandung boraks memiliki tekstur sangat kenyal. Selain itu warna bakso dengan boraks akan cenderung lebih mencolok dengan dengan warna agak putih. Bakso yang terbuat tanpa campuran boraks normalnya akan berwarna kecokelatan karena proses pemanasan. Selain itu rasa bakso dengan boraks akan sangat gurih namun pada akhirnya akan meninggalkan rasa getir.

Mi basah

Jika mi basah mengandung boraks, teksturnya kenyal, lebih mengkilat, tidak lengket, dan tidak cepat putus. Mi basah yang mengandung boraks jika disentuh tidak meninggalkan efek lengket. Selain itu, mi dengan boraks akan lebih lentur dan sulit untuk putus ketika ditarik.

Kerupuk

Kerupuk yang mengandung boraks memiliki tekstur sangat renyah dan rasa getir. Kerupuk juga akan memiliki bau menyengat yang tidak normal dari kerupuk biasanya. Ketika digoreng kerupuk akan menghasilkan tekstur lembut dan renyah.

4 dari 5 halaman

Bahaya Boraks bagi organ tubuh

Dilansir dari Badan POM, berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 722/ Menkes/ Per/ IX/ 1988 tentang Bahan Tambahan Makanan, bahan yang dilarang digunakan pada pangan meliputi boraks/ asam borat, asam salisilat dan garamnya, dietilpirokarbonat, dulsin, kalium klorat, kloramfenikol, minyak nabati yang dibrominasi, nitrofuranazon, serta formalin.

Boraks beracun terhadap semua sel tubuh manusia. Bila tertelan senyawa ini dapat menyebabkan efek negatif pada susunan syaraf pusat, ginjal dan hati. Ginjal merupakan organ yang paling mengalami kerusakan dibandingkan dengan organ lain. Dosis fatal untuk dewasa berkisar antara 15-20 gram dan untuk anak-anak 3-6 gram.

Bila boraks tertelan, dapat menimbulkan gejala-gejala yang tertunda meliputi badan terasa tidak nyaman (malaise), mual, nyeri hebat pada perut bagian atas (epigastrik), pendarahan gastroenteritis disertai muntah darah, diare, lemah, mengantuk, demam, dan rasa sakit kepala.

5 dari 5 halaman

Bisa turunkan kesuburan

Dalam jumlah banyak, boraks menyebabkan demam, anuria (tidak terbentuknya urin), koma, merangsang sistem saraf pusat, menimbulkan depresi, apatis, sianosis, tekanan darah turun, kerusakan ginjal, pingsan, hingga kematian.

Selain itu menurut Healthline,paparan boraks yang tinggi diyakini mengganggu hormon tubuh. Boraks dapat mengganggu reproduksi pria, mengurangi jumlah sperma dan libido.

Dalam satu penelitian, para ilmuwan menemukan bahwa tikus yang diberi makan boraks mengalami atrofi testis mereka, atau organ reproduksi. Pada wanita, boraks dapat mengurangi ovulasi dan kesuburan. Pada hewan lab yang hamil, paparan boraks tingkat tinggi ditemukan untuk melintasi perbatasan plasenta, merusak perkembangan janin dan menyebabkan berat lahir rendah.

Jika seorang anak kecil menelan 5 hingga 10 gram boraks, mereka mungkin mengalami muntah, diare, syok, dan kematian.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.