Sukses

Ciri-Ciri Pantun Jenaka, Fungsi, dan Contohnya yang Bikin Nyengir

Ciri-ciri pantun jenaka yang paling menonjol adalah isinya.

Liputan6.com, Jakarta Pantun adalah jenis puisi lama yang masih cukup populer di masyarakat Indonesia. Meski awalnya hanya bisa diutarakan secara lisan, kini sudah banyak sastrawan yang menulisnya dalam bentuk tulisan. Cara membuatnya tak jauh berbeda, karena ciri-ciri pantun lisan dan tulisan ini sama.

Ciri-ciri pantun yang paling menonjol adalah rima atau sajak. Memiliki akhiran sama pada setiap baitnya. Selain rima, masih ada sampiran dan isi. Sampiran tak menunjukkan pesan. Sementara bagian isinya penuh dengan pesan mendalam.

Salah satu jenis pantun yang konon sulit dibuat adalah pantun jenaka. Ciri-ciri pantun jenaka yang paling menonjol adalah isinya. Harus penuh dengan canda tawa atau kejenakaan, tetapi erat dengan nilai moral pada setiap katanya.

Berikut Liputan6.com ulas ciri-ciri pantun jenaka, fungsi, dan contohnya dari berbagai sumber, Senin (10/8/2020).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 7 halaman

Pantun

Pantun berasal dari bahasa Minangkabau patuntun yang berarti petuntun. Pantun telah lama dituturkan oleh masyarakat Nusantara. Pada kebudayaan Jawa, pantun biasa disebut dengan parikan. Sementara dalam kebudayaan sunda, pantun disebut dengan paparikan dan dalam budaya Batak disebut umpasa.

Pantun dapat melatih seseorang untuk berpikir sebuah makna kata sebelum diujarkan. Selain itu, pantun juga melati penuturnya bersifat asosiatif. Berpikir bahwa suatu kata berhubungan dengan kata yang lain.

Pantun juga memiliki fungsi sosial. Hal ini karena pantun dijadikan sebagai media pergaulan yang cukup kuat hingga saat ini. Pantun menunjukkan seseorang berpikir dan bermain kata dengan cepat dan kreatif.

Pantun berperan sebagai penyampai pesan yang dikemas secara puitis dengan sajak dan rima. Sajak dan rima ini termasuk ciri-ciri pantun yang paling menonjol. Pada mulanya, pantun merupakan bentuk dari sastra lisan, namun saat ini juga sudah dijumpai pantun dalam bentuk tertulis.

 

3 dari 7 halaman

Pantun Jenaka

Pantun jenaka tak jauh berbeda dengan pantun biasa. Hal yang membedakan antara pantun jenaka dan biasa ada pada isinya. Pantun jenaka lebih ditujukan untuk menghibur orang lain.

Pantun jenaka sangat kental dengan hal-hal lucu. Terutama topik yang bisa menghadirkan banyak tawa ketika dibaca dan diperdengarkan. Pantun jenaka tentu lebih sulit cara membuatnya. Harus seimbang antara kelucuan dan nilai-nilai yang hendak disampaikan.

Pantun jenaka juga tak hanya mengandung humor dan kelucuan. Pantun ini kerap digunakan untuk sindiran yang mengundak keakraban. Meskipun sindiran, tetapi pantun jenaka tak mengundak ketersinggungan. Ciri-ciri pantun jenaka yang paling menonjol terletak pada isinya yang jenaka.

4 dari 7 halaman

Ciri-Ciri Pantun

Terdiri dari empat baris

Tiap bait biasanya berisi untaian kata-kata. Untaian kata ini berada pada satu gagasan. Umumnya mempunyai ciri khas tersendiri bergantung jenis puisinya.

Setiap baris terdiri dari 8-12 kata

Awalnya pantun cenderung tidak dituliskan, melainkan disampaikan secara lisan. Hal inilah yang membuat tiap baris pada pantun dibuat sesingkat mungkin. Singkat tetapi tetap padat isi dan dalam maknanya.

Bersajak a-b-a-b

Rima atau yang juga biasa disebut dengan sajak adalah kesamaan bunyi yang terdapat dalam puisi. Biasanya, jenis-jenis puisi lama kental akan rima, termasuk dengan pantun. Khusus untuk pantun, jenis puisi yang satu ini memiliki ciri khas yang begitu kuat, yakni rimanya adalah a-b-a-b.

Memiliki sampiran dan isi

Dua baris pertama disebut dengan sampiran, sampiran kerap kali berkaitan dengan alam dan biasanya tak punya hubungan dengan bagian kedua yang menyampaikan maksud selain untuk mengantarkan rima sajak. Sementara isi berada pada baris ketiga dan keempat yang berisi pesan atau makna utama dari sebuah pantun.

5 dari 7 halaman

Ciri-Ciri Pantun Jenaka

Terdiri dari empat baris

Bait dalam setiap pantun berisi untaian kata-kata. Tak terkecuali pantun jenaka. Setiap barisnya tetap mengandung satu gagasan yang sama. Hanya saja, dalam pantun jenaka gagasan yang ditonjolkan adalah kejenakaan atau kelucuan.

Setiap baris terdiri dari 8-12 suku kata

Awalnya pantun cenderung tidak dituliskan, melainkan disampaikan secara lisan. Hal inilah yang membuat tiap baris pada pantun dibuat sesingkat mungkin. Singkat tetapi tetap padat isi dan dalam maknanya. Hal ini juga sama berlakunya bagi pantun jenaka.

Bersajak a-b-a-b

Rima atau yang juga biasa disebut dengan sajak adalah kesamaan bunyi yang terdapat dalam puisi. Biasanya, jenis-jenis puisi lama kental akan rima, termasuk dengan pantun. Khusus untuk pantun seperti pantun jenaka. Jenis puisi yang satu ini memiliki ciri khas yang begitu kuat, yakni rimanya adalah a-b-a-b.

Memiliki sampiran dan isi

Dua baris pertama disebut dengan sampiran, sampiran kerap kali berkaitan dengan alam dan biasanya tak punya hubungan dengan bagian kedua. pada pantun jenaka, membuat bagian sampiran memang sedikit menyulitkan. Harus menarik dan bisa dijadikan humor atau kejenakaan yang kental.

Sementara isi berada pada baris ketiga dan keempat yang berisi pesan atau makna utama dari sebuah pantun. Pada pantun jenaka, bagian isinya erat kaitannya dengan kejenakaan. Meski begitu, nilai-nilai moral tetap bisa dilampirkan dari setiap kata yang digunakan.

6 dari 7 halaman

Fungsi Pantun Jenaka

1. Media hiburan untuk teman yang sedang dirundung kesedihan

2. Media untuk membangun keakraban dari dua orang yang baru bertemu atau mengenal.

3. strategi memberikan pesan moral yang mudah diterima oleh orang lain

4. Sindiran pada orang lain tanpa tendensi untuk menyinggung perasaan ataupun melukai hati.

5. Penghangat suasana dan mencairkan suasana saat berkumpul bersama keluarga besar ataupun teman-teman kelompok.

7 dari 7 halaman

Contoh Pantun Jenaka

1. Nasi uduk tetap anget

Beli nye di tepi jalan

Yang kembali duduk manis banget

Boleh ga kite kenalan

 

2. Berjalan ke atas rotan

Liat bawah air ya kering

teringat adek di kala makan

air mata jatuh ke piring

 

3. Mangga muda jangan dibeli

karena rasanya asam sekali

Kusangka dia tetap sendiri

Ternyata udah memiliki 6 suami

 

4. Prasasti di daun lontar

Ada kecap cap bango

Ada anak sok pintar

Ditanya planga-plongo

 

5. Jari sakit dikarenakan luka

Lukanya sangatlah besar

Ini contoh pantun jenaka

Untuk anak sekolah dasar

 

6. Meminum jamu sambilah berdiri

Di seduhnya cepat berduduk dibangku

Bilanya hati kamu masi sendiri

Berikanlah area untuk diri aku

 

7. Sekolah melacak bebek

Topi kotak di dlm butik

Biarlah berwajah jelek

Tapi ahlak berwajah cantik

 

8. Membeli pakaian dihari minggu

Baju dibeli di dalam pasar

Ingin peluk dirimu namun aku tak mampu

Karena badanmu amat besar

 

9. Adanya orang duku dijitak

di jitak bersama dengan orang Botak

selama jantung aku masi berdetak

cinta aku ta dapat terluluh lantak

 

10. Kamar kos-kosan berbentuk persegi

di sewakan tukang roti

tak dapat suntuk aku ucapkan selamat pagi

untuk kamu sang pemilik hati

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.