Sukses

Apa Itu Ghosting dalam Hubungan Pacaran? Ini Penyebab dan Cara Menghadapinya

Sebuah survei menemukan 26 persen wanita dan 33 persen pria pernah melakukan ghosting dan di-ghosting.

Liputan6.com, Jakarta Apa itu ghosting? Perilaku apa itu ghosting adalah menarik diri dari adanya komunikasi. Hal ini berlaku pula dalam hubungan pacaran, pertunangan, maupun pernikahan.

Melansir dari Elle Amerika Serikat, pada Kamis (24/2/2022) dari sebuah survei ditemukan 26 persen wanita dan 33 persen pria pernah melakukan ghosting dan di-ghosting. Sementara 24 persen wanita dan 17 persen pria mengaku pelaku ghosting tetapi tidak pernah di-ghosting.

Bagaimana pakar psikologi memandang apa itu ghosting dalam hubungan pacaran? 

Koordinator Bidang Psikologi Klinis, Magister Psikologi Profesi atau Psikolog UGM, Idei Khurnia Swasti kepada Liputan6.com, pada (23/3/2021) menjelasan penyebab apa itu ghosting dalam hubungan pacaran adalah jenis kepribadian menghindar (avoidant personality).

“Mereka yang ragu untuk membentuk hubungan atau sepenuhnya menghindari keterikatan dengan orang lain," ujarnya.

Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang apa itu ghosting dalam hubungan pacaran secara psikologi, penyebab, dan cara mengatasinya, Kamis (24/2/2022).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Apa Itu Ghosting dalam Hubungan Pacaran

Memahami apa itu ghosting adalah menghilang tiba-tiba tanpa kontak atau menghindari komunikasi atau menarik diri dari adanya komunikasi. Baik itu kontak melalui telepon, email, media sosial, dan secara langsung.

Apa itu ghosting adalah bisa terjadi dalam hubungan asmara (pacaran, pertunangan, maupun pernikahan) dan pertemanan, tetapi jenis pertemanannya adalah platonic. Pertemanan platonic adalah dilakukan oleh dua orang yang memiliki kecenderungan tertarik satu sama lain.

Psikolog UGM, Idei menjelaskan apa itu ghosting dalam hubungan pacaran adalah perilaku menghindar, biasanya terjadi dalam relasi romantis seperti pada masa pendekatan, pacaran, hingga menjelang perkawinan.

“Kondisi ini seringkali diawali karena pengalaman penolakan orangtua. Hal itu pada akhirnya membuat individu enggan menjadi sangat dekat dengan orang lain karena masalah kepercayaan dan ketergantungan,” jelasnya.

Melansir dari Elle Amerika Serikat, dari sebuah survei ditemukan 26 persen wanita dan 33 persen pria pernah melakukan ghosting dan di-ghosting. Sementara 24 persen wanita dan 17 persen pria mengaku pelaku ghosting tetapi tidak pernah di-ghosting.

Menurut studi ilmiah yang sudah pernah dilakukan, apa itu ghosting dalam hubungan pacaran adalah upaya terburuk untuk mengakhiri sebuah hubungan. Entah itu hubungan asmara atau hubungan pertemanan. Perilaku ghosting justru dapat memicu konflik yang lebih besar di kemudian hari.

Beberapa pelaku ghosting dari studi yang pernah dilakukan juga mengaku merasa bersalah di kemudian hari. Merasa menjadi pengecut dan justru membuat rasa sakit seseorang yang di-ghosting sulit hilang. Bisa menyebabkan trauma dan takut menjalani hubungan baru.

3 dari 4 halaman

Apa Penyebab Ghosting?

Pakar Psikologi UGM, Idei menjelasan penyebab apa itu ghosting dalam hubungan pacaran adalah jenis kepribadian menghindar (avoidant personality). Dari penelitian sebelumnya telah melihat berbagai jenis kepribadian keterikatan dan pilihan strategi perpisahan.

“Mereka yang ragu untuk membentuk hubungan atau sepenuhnya menghindari keterikatan dengan orang lain," ujarnya.

Kondisi apa itu ghosting dalam hubungan pacaran seringkali di awali karena pengalaman penolakan orangtua. Hal itu pada akhirnya membuat individu enggan menjadi sangat dekat dengan orang lain karena masalah kepercayaan dan ketergantungan.

Mereka kemudian sering menggunakan metode tidak langsung untuk mengakhiri hubungan, yaitu ghosting ini. Perilaku apa itu ghosting dianggap menjadi hal paling mudah dilakukan daripada menghadapi masalah.

"Akan lebih mudah dengan cara 'menghilang' daripada 'menghadapi langsung' karena menghadapi secara langsung akan membutuhkan upaya ekstra dalam memberikan penjelasan, yang dapat juga memunculkan serangkaian konflik-konflik baru," jelasnya.

Selain jenis kepribadian dan menghindari masalah, penyebab apa itu ghosting adalah ada kemungkinan pelaku merasa tidak nyaman menggantungkan permasalahan.

"Pemicu ghosting adalah adanya perasaan tidak nyaman dalam relasi atau saat ada ketidakcocokkan yang tidak bisa dikomunikasikan secara terbuka," katanya.

Menurut Idei, apa itu ghosting dalam hubungan pacaran tidak bisa digeneralisasikan. Oleh sebab itu, disaranakan untuk tidak memberi label pelaku ghosting karena tidak benar-benar mengetahui riwayat kehidupan dan dinamika psikologis pelaku sehingga ia sampai pada perilaku tersebut.

4 dari 4 halaman

Cara Menghadapi Ghosting

Apa itu ghosting pada dasarnya adalah penolakan, hanya tanpa finalitas. Menurut Psikoloh UGM, Idei apa itu ghosting adalah tidak benar-benar ada kata "selesai" atau "putus".

Apa itu ghosting terjadi ketika seseorang berhenti menjawab teks atau panggilan telepon tanpa penjelasan lebih lanjut.

Perilaku tersebut menimbulkan berbagai dampak seperti membuat korban merasa bingung, sakit hati, dan paranoid dikhianati ataupun menyalahkan diri sendiri. Idei memberikan saran kepada para korban ghosting untuk jangan merendahkan diri. Berhentilah untuk mengejar orang tersebut.

"Stop chasing for people, you deserve the best. Orang yang tepat untuk Anda akan mencari Anda dan bertanggung jawab atas tindakannya," dia menandaskan.

Beberapa pelaku ghosting dari studi yang pernah dilakukan, seperti dijelaskan sebelumnya memang mengaku merasa bersalah di kemudian hari. Merasa menjadi pengecut dan justru membuat rasa sakit seseorang yang di-ghosting sulit hilang. Bisa menyebabkan trauma dan takut menjalani hubungan baru.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.