Sukses

Mabit adalah Bermalam, Kenali Rangkaian Kegiatan Ibadah Haji

Mabit adalah suatu kegiatan yang dilakukan dalam rangkaian haji.

Liputan6.com, Jakarta Mabit adalah salah satu rangkaian ibadah haji. Ibadah haji adalah salah satu rukun Islam yang wajib ditunaikan setiap muslim. Haji yaitu menyengaja berkunjung ke Baitullah, di Makkah, untuk melakukan ibadah pada waktu dan cara tertentu serta dilakukan dengan tertib.

Haji dilaksanakan pada bulan Zulhijjah, berbeda dengan umrah yang bisa dilakukan kapan saja tanpa ada ikatan waktu. Nantinya, macam-macam haji dibag berdasarkan waktu pelaksanaannya. Hal ini karena setiap jamaah terbagi menjadi beberapa kelompok terbang. Ada yang datang duluan, ada yang datang berdekatan di bulan Zulhijjah.

Mabit adalah suatu kegiatan yang dilakukan dalam rangkaian haji. Untuk memahami apa itu mabit, kamu perlu mengenali tata cara atau rangkaian kegiatan ibadah haji dari awal sampai akhir. Mabit merupakan kegiatan yang ada di tengah-tengah pelaksanaan ibadah haji.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (10/3/2023) tentang pengertian mabit.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Rukun Haji

Sebelum mengenali mabit adalah beserta rangkaian kegiatan haji, kamu perlu memahami rukunnya terlebih dahulu. Rukun dalam ibadah menjadi penentu keabsahan ibadah yang dilakukan. Hal tersebut juga berlaku untuk ibadah haji. Rukun dalam ibadah haji bersifat batal bila tidak dilakukan dan tidak bisa diganti dengan denda.

Seperti yang diketahui, terdapat lima rukun dalam haji yaitu niat ihram, wuquf di Padang Arafah, tawaf, sa’i, dan memotong rambut. Kelima rukun ini harus dilakukan seluruhnya guna memenuhi keabsahan ibadah haji yang dilakukan. Jika tidak bisa melaksanakan seluruh rukun haji ini dikarenakan satu dan lain hal, maka nilai ibadah haji akan berkurang.

Syekh Abdullah Abdurrahman Bafadhal al-Hadlrami berkata:

“Rukun haji ada lima, yaitu niat ihram, wuquf di Arafah, tawaf, sa’i dan memotong rambut. Dan rukun-rukun umrah ada empat yaitu ihram, tawaf, sa’i dan memotong rambut,” (Syeh Abdullah Abdurrahman Bafadhol al-Hadlrami, Busyra al-Karim Bi Syarhi Masa-il at-Ta’lim Ala al-Muqaddimah al-Hadlrasmiyah, Dar al-Fikr, juz 2, hal. 55).

3 dari 4 halaman

Rangkaian Kegiatan Ibadah Haji

Mabit adalah salah satu rangkaian kegiatan ibadah haji. Sebelum mengenali mabit adalah, kamu perlu memahami rangkaian kegiatan ibadah haji terlebih dahulu. berikut rangkaian kegiatan ibadah haji:

1. Sebelum tanggal 8 Dzulhijjah, semua jamaah haji mulai untuk melaksanakan Tawaf Haji di Masjidil Haram (Makkah).

2. Tanggal 8 Zulhijjah, disebut dengan hari tarwiyah, karena para jemaah haji menyiapkan bekal secukupnya untuk menuju mina dan padang arafah, karena kedua tempat tersebut tidak ada sumber air.

3. Jemaah haji melakukan ihram untuk ibadah haji, dimulai dengan mandi, memakai wewangian serta mengenakan pakaian ihram, sambil ber-talbiyah mengucapkan.

4. Berangkat menuju Mina dan setelah di Mina, mereka mendirikan salat zuhur, asar, maghrib dan isya serta salat subuh. Setiap salat dikerjakan pada waktunya, namun salat yang jumlah rakaatnya empat diqashar sehingga menjadi dua rakaat. Para jamaah tetap berada di Mina sampai matahari terbit pada tanggal 9 Zulhijjah.

5. Tanggal 9 Zulhijjah, pagi harinya semua jamaah haji menuju ke padang Arafah untuk melakukan wukuf. Tata cara wukuf, yaitu dimulai dengan mendengarkan khotbah wukuf, dilakukan dengan shalat jama’ taqdim, dapat dilakukan berjamaah atau sendirian. Saat wukuf juga disarankan memperbanyak istighfar,zikir, dan doa.

6. Waktu wukuf di arafah mulai dari terbit fajar 9 dzulhijah hingga terbit fajar tanggal 10 dzulhijah. Wukuf merupakan salah satu rukun Haji yang wajib dilakukan. Barang siapa yang melakukan wukuf pada waktu tersebut walaupun sebentar, maka ia dianggap telah mengerjakan wukuf, dan hajinya sah.

7. Tanggal 9 Dzulhijjah malam, semua jamaah haji menuju ke Muzdalifah untuk mabit (bermalam di muzdalifah) dan mengambil batu untuk melontar jumroh secukupnya.

8. Pada Tanggal 10 Dzulhijjah, jamaah haji melaksanakan ibadah melempar Jumroh yaitu sebanyak 7x ke Jumrah Aqabah sebagai simbol untuk mengusir setan. Dilanjutkan dengan tahalul yaitu mencukur rambut atau sebagian rambut.

9. Jika jamaah mengambil nafar awal maka dapat dilanjutkan perjalanannya ke Masjidil Haram untuk Tawaf Haji atau menyelesaikan Haji. Sedangkan jika mengambil nafar akhir, jamaah haji tetap tinggal di Mina dan dilanjutkan dengan melontar jumrah sambungan, yaitu jumrah ‘Ula dan jumrah Wustha.

10. Tanggal 11 Dzulhijjah, jamaah haji melempar jumrah sambungan (Ula) di tugu pertama, tugu kedua, dan tugu ketiga.

11. Tanggal 12 Dzulhijjah, jamaah haji melempar jumrah sambungan (wusta) di tugu pertama, tugu kedua, dan tugu ketiga.

12. Kemudian yang terakhir Jamaah haji kembali ke Makkah untuk melaksanakan Tawaf Wada’ yaitu Tawaf perpisahan sebelum pulang ke negara masing-masing.

4 dari 4 halaman

Mabit adalah

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, mabit adalah salah satu rangkaian kegiatan haji. Mabit adalah kegiatan yang dilakukan di dua tempat, yaitu di Muzdalifah dan Mina. Mabit adalah bermalam di suatu tempat, dalam hal ini mabit adalah bermalam di Muzdalifah dan di Mina.

Di Muzdalifah, para jemaah haji akan bermalam atau mabit hingga waktu fajar. Di sana, mereka melaksanakan salat Maghrib dan Isya secara jamak dan qashar. Di Muzdalifah juga jamaah haji mengumpulkan batu kerikil yang akan digunakan untuk melempar jumrah.

Mabit di Muzdalifah dilakukan setelah jemaah haji selesai wukuf di Arafah. Perjalanan dari Padang Arafah ke Muzdalifah adalah perjalanan yang berat, sehingga jemaah haji perlu bermalam terlebih dahulu.

Setelah itu, jemaah haji pergi ke Mina untuk melempar jumrah. Ada tiga lokasi melempar jumrah, yaitu Jumrah Aqabah, Jumrah Wusta dan Jumrah Ula. Di Mina jamaah haji wajib melakukan mabit  pada malam 11,12 Dzulhijah bagi jamaah haji yang melaksanakan Nafar Awal atau malam 11,12,13 Dzulhijah bagi jemaah haji yang melaksanakan Nafar Tsani.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.