Sukses

Kesal Gaji Belum Dibayar, Koki Ini Lepas 20 Kecoak ke Area Dapur

Seorang koki atau juru masak tega melepas 20 kecoak ke area dapur karena kesal gajinya belum dibayar.

Liputan6.com, Jakarta Seorang juru masak alias koki tega melepas 20 kecoak dari stoples ke area dapur. Dilansir dari Daily Mail, insiden yang terjadi di Lincoln tersebut diakibatkan karena koki marah atas gajinya yang belum dibayar. Sebelumnya, pria berusia 25 tahun itu melepaskan 'bom' kecoa setelah berdebat dengan majikannya.

Diketahui, pertengkaran tentang gaji tersebut terjadi pada 11 Oktober 2022 lalu. Kini, kejadian itu sudah masuk ke ranah hukum dan sedang menjalani tahap persidangan. Dalam persidangan di Lincoln Crown Court, pihak majikan mengatakan tersangka telah melakukan ancaman dua hari setelah kejadian adu mulut di antara mereka.

"Dia memasuki tempat itu (dapur) dan melepaskan beberapa kecoak. Ini adalah spesies kecoa asli yang digunakan untuk makanan ular atau tarantula," kata si majikan, dilansir Liputan6.com dari Daily Mail, Rabu (25/1/2023).

Karena kejadian tersebut, staf lain di tempat itu segera menghubungi Unit Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Hama di sana untuk tindakan penutupan tempat segera. Faktanya, tempat tersebut dikatakan harus membayar Rp 405,7 juta (£22.000) kepada perusahaan asuransi untuk menutupi kerusakan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Dampak 'bom' kecoak

Pemilik tempat juga mengatakan, "Dampak terhadap staf dan keluarga sangat besar. Bukan hanya keuangan perusahaan tapi juga bagaimana seluruh staf terutama di dapur kecewa dengan apa yang terjadi," katanya.

Akibat kejadian tersebut, anggota staf lain harus bermalam di tempat kerja mereka hanya untuk membersihkan dapur yang notabene penuh dengan kecoak. Para staf yang sudah memiliki anak juga mengajak buah hatinya yang masih kecil untuk ikut tidur di sana.

"Mereka kesal dengan sikap yang ditunjukkan oleh sang koki (tersangka) yang pernah bekerja sama dengan mereka. Mereka tidak bisa lagi menidurkan anaknya di malam hari (karena harus membersihkan dapur yang terkontaminasi),” tambahnya.

3 dari 3 halaman

Tersangka dijatuhi hukuman 17 bulan penjara

Menurut Daily Mail, kasus tersebut seharusnya disidangkan di pengadilan pada 21 November, namun tersangka tidak hadir. Oleh karena itu, pada tanggal 28 November, tersangka mengaku bersalah melakukan tindak pidana pembobolan dan masuk dengan maksud untuk melakukan tindak pidana pengrusakan tempat.

"Ini adalah kasus yang penuh dengan pilihan buruk bagi terdakwa. Ada perselisihan yang terbukti. Dia membuat keputusan yang buruk untuk mencari rekonsiliasi," mengutip pernyataan pengadilan.

Dari hasil persidangan, tersangka dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman 17 bulan penjara, selain diskors selama dua tahun untuk empat pelanggaran masa lalu termasuk memiliki senjata tajam, baterai, melukai tubuh (ABH) serta menjadi mabuk dan berperilaku tidak senonoh.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.