Sukses

Bahaya Kopi untuk Bayi yang Wajib Diketahui, Bisa Mengganggu Tumbuh Kembang

Kopi dapat memengaruhi tumbuh kembang bayi hingga membuat dehidrasi pada bayi.

Liputan6.com, Jakarta Baru-baru ini telah viral di TikTok yang memperlihatkan seorang ibu memberikan bayinya minuman kopi sachet. Dalam video tersebut terlihat sang ibu tengah membuka kemasan kopi sachet, kemudian menuangkan ke gelas dan menyeduhnya. Setelah itu, dia pun mulai menyuapi kopi tersebut ke bayinya.

Video yang telah beredar luas di media sosial itu, lantas mendapatkan perhatian dari publik. Banyak yang menanyakan efek dan bahayanya memberikan minuman kopi kepada bayi. Lantas, apa bahaya kopi untuk bayi?

Berikut ini Liputan6.com ulas mengenai bahanya kopi untuk bayi yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Selasa (24/1/2023).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Bahaya Kopi untuk Anak

Dilansir dari Health Line, kopi merupakan minuman yang kerap dikonsumsi bagi orang dewasa untuk menambah kesegaran dan keseimbangan tubuh karena adanya kandungan kafein di dalamnya.

Namun, hal ini akan berbeda jika kopi dikonsumsi oleh bayi atau balita. Meskipun hanya dikonsumsi dalam jumlah yang kecil, kafein dalam kopi akan tetap mempengaruhi perkembangan tubuh bayi ataupun balita.

Kandungan kafein yang terdapat pada kopi akan membuat gejala seperti gelisah maupun cemas pada bayi. Bahkan bisa jadi, gejala yang akan ditimbulkan seperti kolik. Kolik pada bayi artinya periode yang dapat diprediksi di mana bayi sering menangis meski dalam kondisi sehat dan cukup asupan susu. Pemberian kopi dengan jumlah sedikit, tidak mungkin menyebabkan bahaya yang berkepanjangan pada bayi. Bukan berarti anda sebagai orang tua akan memberikan kopi kepada bayi secara bebas.

Menurut American Academy of Pediatrics (AAP) tidak merekomendasikan bayi untuk meminum kopi.

“Menurut saya, sebaiknya kafein tidak dimasukan dalam diet anak. Hingga mereka menjadi dewasa, yakni 18 tahun,” kata Jessica Lieb, ahli diet di Children’s Hospital of Pittsburgh of the University of Pittsburgh Medical Center, Amerika Serikat kepada Today Health.

Inilah bahaya kopi untuk anak yang harus dihindari oleh orang tua, seperti yang disampaikan ahli nutrisi dari American Dietetic Association, Andrea Morganstein:

1. Mengganggu tumbuh kembang bayi

Melansir dari laman Live Strong, dengan minum kopi akan menurunkan nafsu makan pada bayi, alhasil asupan nutrisinya berkurang. Hal ini akan mengganggu tumbuh kembang si kecil.

2. Kafein bersifat diuretik

Dikutip dari laman Health Liputan6, bahaya kopi untuk anak yang berikutnya yakni kafein yang bersifat diuretik. Mengonsumsi kopi secara berlebihan dapat menarik cairan dari tubuh sehingga bayi maupun balita jadi dehidrasi. Seperti kita ketahui, bayi maupun balita belum memiliki keterampilan berkomunikasi. Mereka pun tidak menyadari tanda-tanda bahwa dirinya sedang dehidrasi.

3. Efek samping lain

Dikutip dari laman Health Liputan6, bahaya kopi untuk anak yang lainnya adalah adanya efek samping lain. Efek samping lain yang dapat muncul adalah peningkatan detak jantung, sulit tidur, gelisah, mual dan muntah. Efek ini tidak hanya terlihat pada bayi maupun balita tetapi juga orang dewasa, tetapi bayi maupun balita mungkin lebih sensitif.

4. Membuat obesitas

Dikutip dari laman Medical Daily, tidak hanya membahayakan jantung, kafein yang terkandung dalam kopi juga menjadi salah satu penyebab obesitas pada bayi maupun balita. Studi di Boston, menunjukkan konsumsi kopi dan teh pada bayi dua tahun meningkatkan risiko anak mengalami obesitas saat dia masuk di kelas taman kanak-kanak.

3 dari 4 halaman

Efek Jangka Panjang Bayi Mengonsumsi Kopi

Dikutip dari laman Verywell Family, risiko terbesar dan paling tidak diketahui dari efek jangka panjang dari pemberian kopi pada bayi atau balita adalah para ilmuwan sama sekali tidak tahu apa efek jangka panjang kafein pada otak yang sedang berkembang, terutama pada masa balita, ketika begitu banyak pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi. Meskipun kafein bila dikonsumsi akan membuat bayi maupun balita bertenaga, namun dampak jangka panjang yang muncul masih perlu dipelajari.

Secara garis besar bahaya yang muncul dari konsumsi kopi pada anak tidak jauh berbeda pada orang tua, namun hal ini tetap harus menjadi perhatian. Kopi mengandung kafein yang merupakan stimulan kuat dan harus dibatasi konsumsinya. Apalagi, bayi mauopun balita kerap kali berisiko mengalami hasil kesehatan negatif dari kafein karena mereka memiliki massa tubuh yang lebih sedikit, dan tubuh mereka tidak begitu mahir dalam memproses kafein.

4 dari 4 halaman

Usia Anak yang Sudah Diperbolehkan Minum Kopi

Dikutip dari laman Medical News Today, berikut ini mencantumkan jumlah kafein yang direkomendasikan untuk anak usia 4–12 tahun, antara lain:

1. Anak usia 4 hingga 6 tahun, dapat mengonsumsi kopi dengan kafein sebanyak 45 mg kafein per hari atau kurang dari setengah cangkir kopi seduh.

2. Anak usia 7 hingga 9 tahun, dapat mengonsumsi kopi dengan kandungan kafein sebanyak 62,5 mg kafein per hari atau satu teguk espresso.

3. Anak usia 10 hingga 12 tahun, dapat mengonsumsi kopi dengan kandungan kafein sebanyak 85 mg kafein per hari atau kurang dari 1 cangkir kopi seduh.

Rekomendasi mengonsumsi kopi pada anak-anak berusia 13-18 tahun sama dengan anak usia 10 sampai 12 tahun.  Misalnya, seorang anak berusia 13 tahun dengan berat 45,3 kg (100 lbs) tidak boleh mengonsumsi lebih dari 113 mg kafein per hari, yang setara dengan kurang dari 1,5 cangkir kopi seduh. Sedangkan remaja yang beratnya lebih dari ini, dapat mengkonsumsi hingga maksimum 400 mg kafein per hari.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.