Sukses

Berkelahi dengan Ayam, Dua Pria Ini Berakhir Mengenaskan

Dua Pria Dilaporkan Meninggal Akibat Sabung dengan Ayam

Liputan6.com, Jakarta Sabung ayam atau mengadu dua ayam jago sudah tak asing lagi di telinga masyarakat. Meski sudah banyak orang yang menentang praktik sabung ayam, namun tak sedikit orang yang masih melakukannya. Sabung ayam identik dengan praktik perjudian yang kerap meresahkan masyarakat. 

Memasangkan senjata ke kaki ayam menjadi trik untuk mengalahkan ayam lawan. Namun kejadian tak terduga jadi senjata makan tuan. Seperti yang dilaporkan India Times (19/1/2023), dua orang secara terpisah meninggal akibat korban sabung dengan ayam. Benar saja, pemilik ayam justru diserang ayamnya sendiri yang berujung pada kematian. 

Insiden tersebut terjadi di distrik Kakinada dan Godavari Timur di Andhra Pradesh selama perayaan tradisi Sankranti yang heboh. Tak hanya di India, negara asia lain seperti Filipina dan Indonesia sendiri kerap ditemukan praktik sabung ayam. 

Kisah dua orang India ini akibat terkena senjata yang ditanamkan pemilik ayam ini memilukan. Menambah daftar korban meninggal akibat diserang ayam. Berikut Liputan6.com merangkum kronologi dua pria meninggal usai sabung dengan ayam melansir dari India Times Jumat (20/1/2023).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Ayam ngamuk ulah suara gagak

Satu kecelakaan terjadi di Kiralampudi di distrik Kakinada, di mana Gande Suryapraksha Rao mengikatkan pisau ke ayam jagonya untuk bertarung. Namun nahas, akhirnya Rao membayar kesalahannya sendiri. Rao menambahkan senjata itu ke tubuh ayam kesayangannya untuk membuat ayam jagonya unggul selama pertarungan. 

Namun, selama pertarungan, ayam jantan ketakutan karena suara gagak yang keras dan terbang di udara. Dalam prosesnya, ayam jantan itu melukai Rao secara tidak sengaja dengan menusuk pria itu dengan pisau yang menempel di cakarnya. Pisau itu membelah kaki Rao yang terluka oleh senjata itu. Meski pria berusia 43 tahun itu dilarikan ke rumah sakit, dia dinyatakan meninggal saat mencapai fasilitas tersebut.

Dalam kecelakaan serupa di distrik Godavari Timur, seorang penonton tertabrak saat berkelahi. K Padmaraju, seorang penonton sabung ayam berdiri terlalu dekat dengan ring selama sabung ayam yang membawanya ke situasi yang membahayakan. 

Penduduk Ananthapalli telah saat itu berbondong bondong tempat sabung ayam. Selama pertarungan, saat dia berdiri di dekat arena, sebuah cakar bersenjata mematahkan tangannya. Dia kemudian mulai mengeluarkan banyak darah.

Padmaraju tidak hanya terluka tetapi salah satu saraf krusialnya terkena pisau yang menyebabkan kematian pemuda itu. Dia juga suka Rao meninggal bahkan sebelum dia mendapat bantuan untuk pukulannya.

Polisi telah menangani kedua kasus tersebut dan mendaftarkannya, tetapi sampai sekarang, hanya sedikit informasi yang tersedia tentang kedua kasus tersebut. Sabung ayam terus berlanjut saat para pria berduyun-duyun keluar dari rumah mereka untuk menghadiri sabung ayam.  

3 dari 3 halaman

Bukan kali pertama

Meski menjadi kegiatan meresahkan, sabung ayam bagi sebagian daerah justru jadi tradisi. Namun sabung ayam diwarnai dengan taruhan yang berakhir pada perjudian. Seperti mengutip dari Global Liputan6.com polisi di Filipina juga tewas diserang ayam jago.

Menurut laporan BBC, Rabu (28/10/2020), Letnan Christine Bolok terkena serangan taji ayam jago -pisau baja yang biasanya dipasang di kaki ayam aduan. Pisau itu menyayat paha kirinya, mengiris arteri femoralis nya. Dia dilarikan ke rumah sakit dan dinyatakan meninggal pada saat kedatangan.

Kepala polisi Provinsi Samar Utara, Kolonel Arnel Apud mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa kecelakaan itu "ketidakberuntungan", menyebutnya sebagai "nasib buruk yang tidak dapat saya jelaskan".

Fenomena ini tentu jadi pelajaran dan peringatan tersendiri para penghobi sabung ayam. Selain membuat ayam terluka, praktik sabung ayam bisa berakibat fatal. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.