Sukses

5 Cara Mencegah Penyebaran Hoax yang Harus Diketahui Warganet

Mengetahui cara mencegah penyebaran hoax menjadi penting dimiliki oleh orang-orang yang aktif menggunakan internet atau warganet.

Liputan6.com, Jakarta Hoax atau berita bohong saat ini banyak ditemui di berbagai media, terutama media online dan media sosial. Sifat media online yang dengan mudah dapat dibagikan membuat hoax secara cepat menyebar yang menimbulkan kecemasan. Mengetahui cara mencegah penyebaran hoax menjadi penting dimiliki oleh orang-orang yang aktif menggunakan internet atau warganet.

Penyebaran hoax memang bertujuan untuk menimbulkan kecemasan, kebencian, permusuhan, atau pemujaan berlebih di kalangan masyarakat. Pemerintah terus mengimbau warganya untuk memahami cara mencegah penyebaran hoax, agar masyarakat tidak terkecoh dengan berita yang sebenarnya adalah sebuah kebohongan.

Ketidaktahuan masyarakat tentang cara mencegah penyebaran hoax bukan hanya akan menyelamatkan dirinya sendiri tapi juga orang-orang di sekitarnya. Ketika mengetahui sebuah berita yang menghebohkan masyarakat memiliki kecenderungan untuk menyebarkannya.

Dengan memiliki pengetahuan tentang cara mencegah penyebaran hoax, masyarakat dapat memfilter kebenaran berita tersebut sebelum membagikannya. Berikut cara mencegah penyebaran hoax yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis (17/11/2022). 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Cara Mencegah Penyebaran Hoax

1. Tahan Diri untuk Tidak Langsung Menyebarkan Berita

Hal pertama pada cara mencegah penyebaran hoax adalah menahan diri untuk tidak langsung menyebarkan sebuah berita. Saat baru saja membaca sebuah berita yang sensasional tahan diri untuk menekan tombol sebarkan. Cerna dahulu informasi yang tertera pada berita tersebut apakan berpotensi mengandung kebohongan atau tidak.

Tunggu beberapa saat, jika berita tersebut memang benar pasti akan ada berita susulan yang mendukung berita yang telah anda baca. Namun, jika hoax pihak yang diberitakan akan memberikan klarifikasi tentang berita tersebut.Menahan diri juga dapat menyelamatkan diri dari jeratan UU ITE dengan tuduhan menyebarkan berita bohong.

2. Hati-hati dengan judul provokatif

Cara mencegah penyebaran hoax yang berikutnya adalah berhati-hati pada judul yang provokatif. Beberapa media online memang kerap sengaja menampilkan judul provokatif untuk menarik perhatian pembaca. Judul ini biasanya merupakan informasi sepotong dari isi berita yang dirasa menarik untuk pembaca. 

Ketika membaca sebuah berita yang dirasa provokatif atau sensasional sebaiknya baca isi beritanya secara keseluruhan.Apabila isinya masih provokatif, kembalilah ke cara pertama yaitu menahan diri untuk menyebarkan berita tersebut sampai ada konfirmasi dari pihak berwenang. 

3. Cermati Sumber Berita

Langkah yang dapat dilakukan sebagai cara mencegah penyebaran hoax selanjutnya adalah dengan mencermati sumber berita. Legitimasi suatu media dapat menjadi tolok ukur apakah berita yang diterbitkannya dapat dipercaya atau tidak. Cermatilah alamat URL situs yang memuat berita, jika berasal dari situs yang belum terverifikasi sebagai institusi pers resmi, seperti menggunakan domain blog maka informasinya meragukan.

Apalagi jika sumber berita hanyalah akun di media sosial. Akun media sosial dengan mudah dapat dimiliki oleh siapa saja. Orang ini dapat menggunakan akunnya untuk berbagai kepentingan termasuk propaganda menggunakan hoax. 

Ketika membaca berita dari akun media sosial tidak hanya perlu menahan diri untuk menyebarkannya tapi juga menahan diri untuk tidak berinteraksi dengan berita tersebut. Sebab, hanya dengan interaksi yang diberikan oleh warganet berita itu dapat semakin tersebar. 

3 dari 3 halaman

Cara Mencegah Penyebaran Hoax

4. Lakukan Pengecekan Kembali

Cara mencegah penyebaran hoax yang dapat dilakukan berikutnya adalah dengan melakukan pengecekan ulang. Sebuah berita yang heboh biasanya diliput oleh banyak media. Bandingkan isi berita dari satu media dengan media lain, ini akan memberi pemahaman yang lebih baik tentang kejadian yang diberitakan dan memastikan apakah berita tersebut benar atau hoax. 

Apabila berita tersebut melibatkan institusi besar seperti institusi pemerintah, kampus, maupun perusahaan, tunggu sampai institusi tersebut mengeluarkan statementnya. Lihat juga apakah berita yang disampaikan disertai dengan bukti-bukti yang faktual. Dari sini pembaca akan dapat menilai apakah berita ini benar atau bohong. 

Beberapa orang memiliki kecenderungan untuk membaca berita yang mendukung kepercayaan atau ideologi diri atau kelompoknya. Situasi ini membuat warganet rentan membagikan konten yang sesuai dengan pandangan kita, sekalipun konten tersebut hoax. Melakukan pengecekan penting agar tidak terjebak pada fanatisme belaka.

5. Cek Keaslian Bukti Foto atau Video

Pada masa yang sudah serba modern seperti sekarang ini, berita tidak hanya berupa teks atau narasi. Konten gambar pun menjadi media penyebaran berita yang kerap digunakan. Foto dan video juga merupakan bukti faktua yang mendukung suatu berita. Sayangnya, pera pembuat berita palsu juga memanfaatkan foto dan video untuk membuat hoax yang bertujuan memprovokasi pembaca.

Cara untuk mengecek keaslian foto bisa dengan memanfaatkan mesin pencari Google, yakni dengan melakukan drag-and-drop ke kolom pencarian Google Images. Hasil pencarian akan menyajikan gambar-gambar serupa yang terdapat di internet sehingga bisa dibandingkan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.