Sukses

Cerpen adalah Salah Satu Karya Sastra yang Berbentuk Prosa, Ketahui Pengertian dan Cirinya

Cerpen adalah salah satu karya sastra yang berbentuk prosa, yang memiliki unsur dan ciri-ciri untuk membedakannya dengan jenis karya sastra lainnya.

Liputan6.com, Jakarta Cerpen adalah salah satu karya sastra yang berbentuk prosa. Prosa sendiri adalah karya sastra yang berbentuk cerita yang disampaikan dengan menggunakan narasi. Tidak hanya narasi, prosa juga sering melibatkan monolog dan dialog.

Cerpen adalah salah satu karya sastra yang berbentuk prosa. Sebagai salah satu jenis karya sastra berbentuk prosa, cerpen juga ditulis dengan menggunakan narasi, kadang juga menggunakan monolog dan dialog. Namun karena cerpen merupakan karya sastra prosa yang ringkas, monolog dan dialog bisa dikesampingkan penggunaannya.

Cerpen adalah salah satu karya sastra yang berbentuk prosa. Selain cerpen, ada bentuk karya sastra lain yang masuk dalam kategori prosa, yakni novel, dongeng, sejarah, dan sebagainya.

Novel merupakan salah satu jenis karya sastra berbentuk prosa yang memiliki banyak kemiripan dengan cerpen. Satu hal yang membedakan cerpen dan novel adalah panjangnya cerita. Jika cerpen adalah cerita pendek yang lebih ringkas, makan novel adalah cerita yang ditulis panjang, biasanya menjadi satu buku.

Untuk lebih memahami apa itu cerpen dan prosa, berikut ulasan mengenai keduanya, seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Senin (7/11/2022).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Pengertian Prosa dan Cerpen

Prosa berasal dari bahasa Latin "prosa oratio," yang berarti "lugas". Prosa berarti bahasa yang mengikuti pola alami yang ditemukan dalam percakapan sehari-hari. Definisi lain menyebutkan bahwa prosa adalah karya yang digunakan untuk mendeskripsikan suatu cerita, ide, dan fakta. Prosa merupakan tulisan yang banyak ditemui di surat kabar, majalah, novel, serta berbagai jenis media lainnya.

Untuk lebih memahami apa itu prosa, penting juga bagi kita untuk melihat contoh dari karya sastra berbentuk prosa. Cerpen adalah salah satu karya sastra yang berbentuk prosa. Cerpen sendiri merupakan akronim dari cerita pendek.

Cerita pendek atau cerpen adalah karya fiksi singkat, biasanya ditulis dalam bentuk prosa. Isi dari cerpen biasanya padat dan langsung kepada inti cerita. Menurut American Literature, cerpen adalah sebuah cerita dengan tema yang dikembangkan sepenuhnya tetapi secara signifikan lebih pendek dan kurang rumit daripada sebuah novel. Cerpen adalah sebuah karya fiksi yang dikategorikan berdasarkan panjangnya. Secara historis, cerpen biasanya ditulis antara 1.000 dan 20.000 kata dan dapat dibaca dalam sekali duduk.

Melansir Masterclass, cerpen adalah karya fiksi prosa mandiri yang fungsinya untuk menyampaikan pesan moral, mengabadikan momen, atau membangkitkan suasana hati tertentu. Cerpen seringkali lebih terfokus, karena semua unsur di dalamnya, baik itu plot, karakter, tempo, struktur cerita, dan sebagainya—harus bekerja sama menuju tujuan bersama ini.

3 dari 4 halaman

Ciri-Ciri Cerpen

Cerpen adalah salah satu karya sastra yang berbentuk prosa. Dengan kata lain ada banyak lagi karya sastra selain cerpen yang masuk dalam kategori prosa. Tentu saja, cerpen berbeda dengan karya sastra dalam bentuk prosa lainnya, seperti novel. Perbedaan cerpen dengan karya sastra prosa lainnya dapat dilihat dari ciri-cirinya.

Adapun ciri-ciri cerpen antara lain adalah sebagai berikut:

1. Panjang cerpen

Sebuah cerpen adalah karya fiksi prosa yang bisa dibaca dalam sekali duduk, biasanya antara 20 menit sampai satu jam. Tidak ada panjang maksimum dari cerpen, tetapi rata-rata panjang cerita pendek adalah seribu hingga 10 ribu kata.

2. Alur sederhana

Cerpen tidak memiliki alur cerita yang rumit. Kejadian, alur dan penempatan cerita umumnya hanya satu. Plot tunggal yang mudah diisi adalah salah satu ciri khas cerita pendek dan membantu membentuk karakteristik lainnya.Penokohan terbatas Cerpen juga biasanya hanya memiliki jumlah tokoh yang terbatas serta waktu penceritaan yang singkat.

3. Setting padat dan jelas

Paragraf pembuka cerita pendek harus dengan cepat menggambarkan latar cerita. Pembaca harus tahu kapan dan di mana cerita itu berlangsung.

4. Bagian akhir

Bagian akhir dari cerita pendek merupakan penyelesaian dari permasalahan-permasalahan yang telah terjadi di dalam cerita serta penyampaian pesan moral.

5. Gaya bahasa sederhana

Pada cerpen, diksi dan gaya bahasa yang digunakan tidak terlalu rumit. Ini membuat cerpen lebih mudah dan cepat dipahami pembaca.

6. Pesan moral

Di akhir cerpen, biasanya akan ditemukan pesan moral yang terkandung. Pesan moral ini bisa berupa pesan tersurat maupun tersirat.

7. Subjek

Cerita pendek biasanya berfokus pada satu subjek atau tema. Subjek atau tema bisa berkisar dari sesuatu yang biasa-biasa saja seperti tugas sehari-hari atau yang mendebarkan seperti dongeng hantu.

8. Suasana hati atau perasaan yang terdefinisi dengan jelas

Ini bisa berupa genre (humor, romansa, horor); sebuah ide (zina, melahirkan, pelajaran hidup); atau emosi (kehilangan, kesedihan, kegembiraan).

9. Sudut pandang kuat

Cerpen memiliki sudut pandang yang kuat. Pesan dan tujuan yang ingin disampaikan sudah bisa dikenali sejak awal.

4 dari 4 halaman

Unsur-Unsur Cerpen

Secara umum, cerpen terbentuk atas dua unsur penting, yakni unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik cerpen merupakan  unsur-unsur yang terdapat dalam cerpen itu sendiri, tema tokoh, alur, latar, dan sebagainya.

Sedangkan unsur ekstrinsik merupakan unsur yang membangun sebuah cerpen yang berasal dari luar cerpen itu sendiri, misalnya penulis, keberpihakan penulis, faktor sosiologis, dan sebagainya.

Unsur Intrinsik Cerpen

1. Tema

Unsur intrinsik cerpen yang pertama adalah tema. Tema merupakan sebuah ruh atau nyawa yang ada di dalam karya prosa. Tema bisa disebut ide utama dalam membuat cerita, karena tema adalah penentu latar belakang dari cerita tersebut.

2. Tokoh

Tokoh merupakan unsur intrinsik cerpen yang penting. Tokoh merupakan pelaku atau orang yang terdapat di dalam cerita. Selain tokoh, penokohan juga jadi bagian dari unsur intrinsik. Penokohan merupakan penentuan watak atau karakter dari tokoh tersebut. Penokohan ini bisa digambarkan dalam sebuah ucapan, pemikiran dan pandangan saat menyelesaikan suatu masalah.

3. Alur

Alur dalam cerpen adalah jalan cerita. Prosa seperti cerpen memiliki alur yang jelas. Alur bisa memiliki tahapan mulai dari perkenalan, penanjakan, klimaks, anti klimaks dan penyelesaian. Alur yang digunakan oleh penulis ada 2 macam, yaitu alur maju yang menggambarkan cerita urut dari perkenalan tokoh, hingga penyelesaian konflik. Sedangkan alur mundur adalah alur cerita yang jalan ceritanya tidak runtut.

4. Latar

Unsur intrinsik cerpen lainnya dalam cerpen adalah latar. Unsur ini mengacu pada latur waktu, suasana, dan tempat terjadinya cerita. Latar ini bisa membuat pembaca cerpen lebih paham tentang kapan, dimana dan sedang apa tokoh yang diceritakan.

5. Sudut pandang

Unsur intrinsik cerpen yang tak kalah penting pada cerpen adalah sudut pandang. Sudut pandang merupakan arah pandang seorang penulis dalam menyampaikan sebuah cerita.

6 Gaya bahasa

Gaya bahasa dalam unsur intrinsik merupakan ciri khas dari penulis saat menuliskan cerita. Gaya bahasa ini bisa dibedakan dari penggunaan majas, diksi dan pemilihan kalimat yang tepat di dalam cerpennya.

7. Amanat

Amanat pada cerpen adalah pesan moral yang ditulis oleh penulis cerita, yang bisa dipetik oleh pembacanya, setelah membaca karya tersebut. Amanat atau pesan moral, biasanya tidak ditulis secara langsung, melainkan tersirat.

Unsur Ekstrinsik Cerpen

Selain unsur intrinsik cerpen, kamu juga perlu mengenali unsur ekstrinsiknya. Unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur yang berada di luar karya sastra, tetapi secara tidak langsung memengaruhi struktur dari cerpen. Unsur ekstrinsik pada cerpen meliputi:

1. Nilai-nilai dalam cerita (agama, budaya, politik, ekonomi, sosial, moral)

2. Latar belakang kehidupan pengarang

3. Situasi sosial ketika cerita itu diciptakan

4. Sikap pengarang

5. Psikologi pengarang dan pembaca

6. Latar belakang pengarang

7. Keadaan di lingkungan pengarang

Demikian ulasan mengenai cerpen sebagai salah satu contoh karya sastra berbentuk prosa. Cerpen adalah satu karya sastra yang berbentuk prosa, yang memiliki unsur dan ciri-ciri yang membendakannya dengan jenis karya sastra jenis lain.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.