Liputan6.com, Jakarta - Dalam dunia kuliner modern, pembekuan daging telah menjadi praktik umum di banyak rumah tangga. Namun, tahukah kamu bahwa langkah sederhana ini sebenarnya adalah bagian dari gastronomi berkelanjutan yang berdampak besar bagi lingkungan dan kesejahteraan sosial?
Gastronomi berkelanjutan adalah pendekatan yang mengutamakan keseimbangan antara kebutuhan pangan dan kelestarian alam, serta keberlanjutan ekonomi. Salah satu caranya adalah dengan mengurangi pemborosan makanan, dan pembekuan daging ayam dan sapi menjadi salah satu solusinya.
Baca Juga
Wow! Perawatan Ria Beauty dari Wajah hingga Anus, Biaya Sekali Perawatan Setara Harga Mobil
Puasa Ayyamul Jumadil Akhir 1446 H: Mulai Ahad 15 Desember 2024, Niat dan Keutamaannya
Pelatih Vietnam Setuju dengan Shin Tae-yong Tentang Jadwal Padat Piala AFF 2024, Pilih Akan Rotasi Pemain usai melawan Timnas Indonesia
Apa Fungsi dari Pembekuan?
Apa tujuan proses pembekuan? Salah satu manfaat terbesar dari membekukan daging adalah memperpanjang umur simpan bahan makanan tersebut. Ini berarti, jika kamu memiliki daging berlebih yang tidak mungkin habis dalam satu hari, kamu bisa menyimpannya di freezer dan menggunakannya saat diperlukan. Dengan begitu, potensi pemborosan makanan dapat diminimalkan.
Advertisement
Menurut Sekretaris Jenderal Indonesian Gastronomy Community (IGC), Dr. Ray Wagiu Basrowi, kebiasaan membekukan daging ayam dan sapi sejalan dengan prinsip gastronomi berkelanjutan. "Pembekuan daging membantu mengurangi limbah makanan, memaksimalkan penggunaan sumber daya, dan mempertimbangkan dampak lingkungan," ujarnya.
Membekukan Daging: Strategi Cerdas Ramah Lingkungan
Selain mengurangi pemborosan, pembekuan daging juga dapat menghemat pengeluaran rumah tangga. Dengan menyimpan daging dalam jumlah besar, kamu dapat memanfaatkannya dalam jangka panjang tanpa perlu membeli daging segar setiap hari.
Â
Pembekuan Daging: Strategi Perencanaan Makanan yang Bermanfaat
Dr Ray juga menjelaskan bahwa pembekuan daging termasuk dalam strategi perencanaan makanan atau food planning yang sangat bermanfaat bagi rumah tangga. "Ini bisa mengurangi tekanan pada sistem produksi makanan dan membantu menjaga pasokan pangan tetap stabil," tambahnya.
Tidak hanya itu, membekukan daging juga dapat mengurangi jejak karbon. Dengan menyimpan daging dalam freezer, frekuensi pengiriman makanan dapat berkurang, yang berarti polusi dari kendaraan pengantar juga menurun. Ini merupakan langkah kecil yang dapat membantu menjaga kelestarian lingkungan.
Â
Advertisement
Apakah Daging Beku Kehilangan Nutrisinya?
Banyak yang beranggapan bahwa membekukan daging dapat mengurangi kandungan nutrisinya. Namun, menurut Tan Shot Yen, seorang ahli gizi komunitas, pembekuan justru menjadi cara terbaik untuk mempertahankan kualitas daging.
"Pembekuan tidak memengaruhi kandungan nutrisi daging, justru ini cara terbaik untuk mempertahankan kebaikannya," kata Tan.
Namun, ada satu hal penting yang perlu diperhatikan, yakni menjaga rantai beku hingga daging tersebut siap dimasak. Ini akan memastikan kualitas daging tetap terjaga tanpa mengurangi nilai gizi.
Â
Bolehkah Daging di Freezer Tahan Berapa Lama?
Untuk memastikan kualitas daging tetap baik, penting untuk mengetahui berapa lama daging dapat disimpan di freezer. Berdasarkan data dari Remanlay Institute, berikut panduan ketahanan daging dalam freezer:
- Daging giling: 3-4 bulan
- Daging potongan: 6-12 bulan
- Ayam utuh: 12 bulan
- Ayam potongan: 9 bulan
- Ikan tak berlemak: 6-8 bulan
- Ikan berlemak: 2-3 bulan
- Seafood segar: 3-6 bulan
Dengan mengikuti panduan ini, kamu dapat menyimpan daging lebih lama tanpa khawatir kualitasnya menurun.
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence
Advertisement