Sukses

Sanofi dan SwipeRx Berdayakan 2.750 Apoteker Melalui PharmAcademy

Setahun PharmAcademy: Memperkuat Peran Apoteker di Indonesia

Liputan6.com, Jakarta - PharmAcademy, yang digagas oleh Sanofi Indonesia berkolaborasi dengan SwipeRx, telah berhasil memberdayakan 2.750 apoteker di Indonesia. Melalui PharmAcademy, komunitas farmasi mendapatkan akses mudah ke modul pengetahuan dan keterampilan untuk meningkatkan kompetensi mereka.

Meski baru berumur setahun, PharmAcademy memungkinkan apoteker mendapatkan poin Pengembangan Profesional Berkelanjutan (CPD) guna mendorong kemajuan karier mereka.

Head of Sanofi CHC ASEA, Maria Valentina (Matina) Sposito, menjelaskan, PharmAcademy adalah komitmen Sanofi untuk memberdayakan apoteker menjadi konsultan kesehatan tepercaya di Indonesia.

Fitur di aplikasi SwipeRx menyediakan pendidikan dan pelatihan berbagai aspek kefarmasian seperti manajemen penyakit, terapi obat, dan konseling pasien.

"Setelah setahun hadir, kami berharap PharmAcademy dapat menjangkau semakin banyak apoteker, serta mampu memfasilitasi penguatan kualitas mereka, sehingga apoteker semakin berdaya mendampingi masyarakat guna memenuhi kebutuhan kesehatan yang terus berkembang di Indonesia," katanya dalam diskusi media yang diselenggarakan bertepatan dengan perhelatan Indonesian Pharmacy Expo and Conference (IPEC) 2024 pada Sabtu, 25 Mei 2024.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pemberdayaan Apoteker di Indonesia

Akselerasi pemberdayaan apoteker penting untuk menjembatani kesenjangan rasio profesi ini. Data Kementerian Kesehatan pada 2023 menunjukkan bahwa jumlah apoteker di Indonesia baru mencapai 130.643 orang, yang berarti satu apoteker harus menangani 2.134 penduduk.

Menurut Ikatan Apoteker Indonesia (IAI), rasio idealnya adalah 0,8 hingga 1 apoteker per 1.000 penduduk.

Di kesempatan yang sama, Ketua PD IAI DKI Jakarta, Dr apt Drs Muhamad Yamin M.Farm menyatakan bahwa masih belum tercapainya rasio tersebut tidak menjadikan fokus peningkatan hanya pada kuantitas saja.

"Kualitas apoteker harus terus diasah lewat pengayaan berkelanjutan. Kami mendukung penuh inisiatif ini sebagai upaya konkret untuk penguatan peran apoteker di Indonesia," katanya.

 

3 dari 3 halaman

Peran Teknologi untuk Apoteker

Teknologi berperan besar dalam percepatan peningkatan kompetensi apoteker. PharmAcademy menggunakan teknologi SwipeRx untuk menjembatani kebutuhan apoteker dalam mengakses informasi, produk, alat, dan pelatihan yang diperlukan.

"Pendekatan inovatif PharmAcademy dan SwipeRx memberikan kemudahan bagi apoteker dalam pengembangan kompetensinya, bahkan mereka yang berada di area terpencil. Modul pengetahuan dan keterampilan disusun terstruktur di bawah arahan dari asosiasi profesi untuk memastikan para apoteker menerima materi secara terukur," kata CEO SwipeRx, Farouk Meralli.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini