Ramai, bising, hiruk pikuk, riuh rendah menandai kehidupan kebanyakan orang yang tinggal di kota. Tak hanya suara musik yang selalu menempel di telinga, melainkan juga suasana sekitar yang tak kunjung senyap selama 24 jam.
Meski banyak yang kurang nyaman, rupanya kebisingan bisa memengaruhi seseorang terutama dalam hal kreativitas. Benarkah? Berikut jawabannya yang dikutip dari Healthy, Selasa (9/4/2013).
Pengaruh kebisingan
Seperti diketahui, tingkat kebisingan yang berlebihan bisa merusak pendengaran. Tapi, ada banyak bukti yang menunjukkan implikasi ke kesehatan lainnya, seperti peningkatan risiko sakit jantung hingga tekanan darah tinggi.
Sebuah studi 2012 yang diterbitkan dalam jurnal Plos One, menemukan bahwa peningkatan 10 desibel (satuan yang digunakan untuk mengukur intensitas suara atau tingkat kekuatan sinyal listrik ) dalam paparan kebisingan lalu lintas berkaitan dengan 10 persen risiko lebih besar terkena serangan jantung.
Itu didukung temuan sebelumnya oleh World Health Organization (WHO) bahwa paparan suara lalu lintas dalam jangka panjang bisa menyebabkan tiga persen kematian akibat penyakit jantung iskemik (berkaitan dengan penyempitan pembuluh darah) di Eropa.
Selain itu, studi 2009 di Swedia menemukan bahwa orang-orang yang tinggal di lingkungan berisik, seperti dekat jalan raya, berisiko lebih besar terkena darah tinggi.
Kebisingan yang layak
Kebisingan memiliki hubungan dengan kreativitas seseorang. Setiap orang pasti mencari tempat yang tenang untuk memikirkan ujian sekolah serta bagaimana mengerjakannya.
Namun, penelitian terbaru dari Journal Of Consumer Research menemukan kalau kebisingan bisa membantu produktivitas. Para peneliti menemukan bahwa tingkat kebisingan yang layak (sekitar 70 desibel, tingkat rata-rata di kedai kopi) di suatu lingkungan bermanfaat bagi orang-orang yang bekerja secara kreatif untuk mencari ide produk atau sebut saja ini terapi brainstorming.
Tapi, menaikkan tingkat kebisingan atau terlalu menurunkannya bisa membuat kinerja orang tersebut memburuk.
Ambil ketenangan
Seorang psikolog, Dr. Kate Sparks, mengatakan, "Mengambil waktu beberapa saat di hari-hari Anda yang sibuk itu penting."
Ketika sedang menunggu saat menjemput anak di sekolah atau baru pulang kerja, duduk dan konsentrasi pada tubuh. Bernapas dengan lembut dan perlahan.
Meski hidup di dunia yang penuh kebisingan, sesekali cobalah menjauh dari semua itu dan nikmati keheningan.(Zul/Abd)
Meski banyak yang kurang nyaman, rupanya kebisingan bisa memengaruhi seseorang terutama dalam hal kreativitas. Benarkah? Berikut jawabannya yang dikutip dari Healthy, Selasa (9/4/2013).
Pengaruh kebisingan
Seperti diketahui, tingkat kebisingan yang berlebihan bisa merusak pendengaran. Tapi, ada banyak bukti yang menunjukkan implikasi ke kesehatan lainnya, seperti peningkatan risiko sakit jantung hingga tekanan darah tinggi.
Sebuah studi 2012 yang diterbitkan dalam jurnal Plos One, menemukan bahwa peningkatan 10 desibel (satuan yang digunakan untuk mengukur intensitas suara atau tingkat kekuatan sinyal listrik ) dalam paparan kebisingan lalu lintas berkaitan dengan 10 persen risiko lebih besar terkena serangan jantung.
Itu didukung temuan sebelumnya oleh World Health Organization (WHO) bahwa paparan suara lalu lintas dalam jangka panjang bisa menyebabkan tiga persen kematian akibat penyakit jantung iskemik (berkaitan dengan penyempitan pembuluh darah) di Eropa.
Selain itu, studi 2009 di Swedia menemukan bahwa orang-orang yang tinggal di lingkungan berisik, seperti dekat jalan raya, berisiko lebih besar terkena darah tinggi.
Kebisingan yang layak
Kebisingan memiliki hubungan dengan kreativitas seseorang. Setiap orang pasti mencari tempat yang tenang untuk memikirkan ujian sekolah serta bagaimana mengerjakannya.
Namun, penelitian terbaru dari Journal Of Consumer Research menemukan kalau kebisingan bisa membantu produktivitas. Para peneliti menemukan bahwa tingkat kebisingan yang layak (sekitar 70 desibel, tingkat rata-rata di kedai kopi) di suatu lingkungan bermanfaat bagi orang-orang yang bekerja secara kreatif untuk mencari ide produk atau sebut saja ini terapi brainstorming.
Tapi, menaikkan tingkat kebisingan atau terlalu menurunkannya bisa membuat kinerja orang tersebut memburuk.
Ambil ketenangan
Seorang psikolog, Dr. Kate Sparks, mengatakan, "Mengambil waktu beberapa saat di hari-hari Anda yang sibuk itu penting."
Ketika sedang menunggu saat menjemput anak di sekolah atau baru pulang kerja, duduk dan konsentrasi pada tubuh. Bernapas dengan lembut dan perlahan.
Meski hidup di dunia yang penuh kebisingan, sesekali cobalah menjauh dari semua itu dan nikmati keheningan.(Zul/Abd)