Sukses

6 Kepercayaan Terkait Imlek agar Berlimpah Rezeki dan Keberuntungan di Tahun Baru

Berikut enam praktik kepercayaan jelang dan saat Imlek yang kerap dilakukan.

Liputan6.com, Jakarta - Berbelanja jeruk mandarin dan mengemas hongbao adalah sedikit bagian dari banyak ritual perayaan tahun baru China. Ada beberapa praktik dan kepercayaan lainnya terkait perayaan Imlek yang mungkin belum Anda tahu.

Dilansir Strait Times, berikut enam praktik kepercayaan jelang dan saat Imlek yang kerap dilakukan:

1. Menabung saat Li Chun

Istilah "Li Chun" diterjemahkan sebagai awal musim semi. Ini adalah periode pertama dari 24 masa pada penanggalan China.

Li Chun kerap jatuh pada 4 Februari setiap tahunnya. Ini kurang lebih satu atau dua hari ketika matahari berada pada garis bujur langit 315 derajat.

Secara tradisional, ini adalah saat para petani Tiongkok berdoa agar tahun panen melimpah.

Pada masa modern seperti sekarang, menabung bisa dilakukan di bank pada hari yang dimaksud.

Banyak yang percaya bahwa melakukan hal ini akan meningkatkan kekayaan mereka dan membawa keberuntungan. Beberapa juga memakai warna keberuntungan merah, atau menyiapkan nominal yang terkait dengan kemakmuran seperti memuat angka 88.

2. Membayar hutang sebelum dimulainya Imlek

Memasuki tahun baru Imlek dengan penuh hutang dikatakan membawa sial.

Praktik adat Tiongkok ini mencerminkan keinginan simbolis untuk memulai tahun ini dengan awal yang bersih.

Mereka yang percaya takhayul meyakini bahwa tidak menutup buku sebelum dimulainya hari pertama Tahun Baru Imlek akan menyebabkan terlilit hutang sepanjang tahun, atau bahkan seumur hidup. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

3. Menyembunyikan benda tajam dan sapu

Carilah cara lain untuk membuka kantong keripik tersebut, karena

Benda tajam seperti gunting, jarum, gunting kuku dan pisau dipandang sebagai benda yang tidak menyenangkan dan membawa sial.

Benda-benda ini konon “memotong” keberuntungan atau menimbulkan perkelahian.

Benda lain yang termasuk dianggap tabu dan perlu disembunyikan yakni sapu – untuk menghindari keberuntungan dan kekayaan.

 

3 dari 5 halaman

4. Hindari mencuci pakaian atau rambut

Jangan mencuci pakaian selama dua hari pertama Tahun Baru Imlek. Menurut cerita rakyat, dua hari ini dikatakan sebagai hari ulang tahun dewa air, yang mungkin akan tersinggung jika dibilas dan diputar.

Ada pula yang sampai menghindari keramas di hari pertama.

Kata dalam bahasa Mandarin untuk “rambut” dan “makmur” terdengar mirip, jadi jauhkan rambut Anda dari air agar tidak menghilangkan keberuntungan.

4 dari 5 halaman

5. Tujuh sayuran pada hari ketujuh

Menurut mitologi Tiongkok, dewi perempuan Nu Wa menciptakan manusia pada hari ketujuh penciptaan dunia, itulah sebabnya hari ini ditandai sebagai hari lahir umat manusia dalam budaya Tiongkok.

Dikenal sebagai “renri”, orang-orang merayakan hari ketujuh Tahun Baru Imlek dengan menyantap hidangan yang membawa keberuntungan, seperti sup, bubur, atau tumisan, dengan tujuh sayuran.

Hidangannya cenderung menggunakan sayuran seperti daun bawang Cina, seledri Cina, sawi Cina, ketumbar, daun bawang, kubis napa, daun bawang, lobak dan bayam.

Masing-masing sayuran ini dikemas dengan simbolisme.

Misalnya, kata dalam bahasa Mandarin untuk “daun bawang” dan “kecerdasan” terdengar serupa, sehingga mereka yang memakan daun bawang diberkati dengan kecerdasan dan kecerdasan.

5 dari 5 halaman

6. Tetap Terjaga di Malam Tahun Baru Imlek

Banyak anak yang menantikan malam Tahun Baru Imlek karena merupakan malam dimana mereka dianjurkan untuk begadang.

Dikatakan bahwa semakin lama seorang anak terjaga, maka semakin panjang pula umur orang tuanya.

Menurut cerita rakyat Tiongkok, penduduk desa akan mengawasi binatang mitos pada malam menjelang Festival Musim Semi. Praktek ini masih dikenal sebagai “shousui”.

Setelah peringatan itu tibalah hari pertama Tahun Baru Imlek, ketika anak-anak menerima berkah dan paket merah dari orang tua dan orang yang lebih tua.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini