Sukses

Cerita Triyaningsih, Perjalanan Si Ratu Lari Jarak Jauh Raih Medali Emas

Triyaningsih sudah banyak meraih medali emas dan bahkan rekor di nomor 5.000 meter, 10.000 meter dan maraton.

Liputan6.com, Jakarta - Nama Triyaningsih di dunia olahraga atletik sudah tak asing lagi. Atlet kelahiran Semarang, Jawa Tengah, tahun 1987 ini, selalu menjadi bahan pembicaraan karena berbagai prestasinya, baik di level nasional hingga Internasional.

Berkat keistimewaannya, perempuan dengan tinggi 147 cm ini menyandang julukan ratu lari jarak jauh Indonesia. Bagaimana tidak, Triyaningsih sudah banyak meraih medali emas dan bahkan rekor di nomor 5.000 meter, 10.000 meter dan maraton.

Awal mula perjalanannya menjadi seorang atlet, Triyaningsih mulai berlatih sejak tahun 2002. Dan karena ketekunannya dalam latihan ia akhirnya meraih medali emas pertamanya tahun 2007 pada ajang SEA Games yang digelar di Nakhon Ratchasima, Thailand.

Triyaningsih sukses meraih emas di SEA Games 2007, dan mendapatkan rekor untuk 5000 hingga 10000 meter.

"Aku mulai latihan tahun 2002, lalu mendapatkan emas pertama di 2007 dan saat itu langsung dua medali emas sekaligus," kata Triyaningsih saat ditemui dalam sebuah konferensi pers, Rabu (22/11/2023).

Dua tahun kemudian, Triyaningsih mencatat rekor di nomor 10 ribu meter di SEA Games Laos dengan catatan 32 menit 49,47 detik.

Kemudian Triyaningsih meraih medali emas pada SEA Games 2013, 2015, dan 2017. Sayang, ia gagal meraih emas pada SEA Games 2019. Catatan 11 medali emas SEA Games dan 10 rekor menjadikan Triyaningsih layak mendapat predikat ratu lari jarak jauh Indonesia, bahkan Asia Tenggara.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Medali Emas Terakhir Triyaningsih di Tahun 2017

Setelah mendapatkan medali emas pertama di tahun 2007, atlet lari tersebut juga mengikuti beberapa acara di tahun-tahun berikutnya. 

Seperti Olympic Games di tahun 2012 hingga terakhir ia mendapatkan medali emas yang ke-11 di SEA Games 2017.

Dalam Olympic Games London 2012, Triyaningsih finis di peringkat ke-84 dengan catatan waktu 2 jam 41,15 menit.

"Terakhir aku dapet medali emas di tahun 2017, aku juga sempet ikut Olympic Games di 2012. Dan sampai sekarang masih lari, karena memang selain untuk competitive runner, lari juga bagus untuk kesehatan," jelasnya.

 

3 dari 4 halaman

Triyaningsih Sedang Fokus Mengikuti Ajang Marathon

Untuk saat ini, atlet Triyaningsih sedang mengikuti beberapa ajang lari maraton, seperti World Major Marathon dan Women Half Marathon.

"Kalau aku sekarang selain fokus untuk WHM, aku juga lagi ngejar World Major Marathon. Ajang marathon mandiri," pungkasnya.

Menurut keterangan Triyaningsih, ia belum bisa menyimpulkan apakah ia sudah pensiun sebagai atlet nasional atau belum. Namun, Triyaningsih saat ini sedang terus latihan untuk mempersiapkan ajang-ajang lari berikutnya. 

"Kalau pensiun jadi atlet sih, gimana ya aku belum bisa mengatakan iya atau tidak. Karena kan kita tidak tahu ya kalau tiba-tiba qualified lagi, tapi sejauh ini sih aku persiapin aja," kata Triyaningsih.

 

4 dari 4 halaman

Pesan dari Triyaningsih Bagi Seseorang yang Akan Ikut Maraton

Atlet Triyaningsih memberikan pesan-pesan sehat untuk seseorang yang akan mengikuti ajang maraton. 

"Pastikan motivasinya disiapkan, buat target, ikuti weekly run dari ajang maraton yang sedang diikuti selain itu siapkan apparel dan sepatu yang memadai, asupan nutrisinya dijaga dan rutin latihan," jelas Triyaningsih.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini