Sukses

2 RS Terdampak Gempa Cianjur, Tenda Lapangan dan Nakes Ditambah

Tenda lapangan telah didirikan sebagai rumah sakit darurat dan tenaga kesehatan (nakes) ditambah.

Liputan6.com, Cianjur Dua rumah sakit di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat yang terdampak Gempa Cianjur tetap beroperasi melayani pasien. Tenda-tenda lapangan dan penambahan tenaga kesehatan (nakes) sudah dilakukan.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto menyebut dua rumah sakit yang dimaksud yakni RS Cianjur dan RSUD Sayang Cianjur. Alat kesehatan dan kebutuhan medis untuk penanganan pasien gempa juga terus didatangkan.

"Meskipun dua rumah sakit di Kabupaten Cianjur ikut terdampak gempa, penanganan kesehatan tetap dapat dilakukan, tenda-tenda lapangan telah digelar di sekitar rumah sakit untuk dijadikan rumah sakit darurat," katanya saat memberikan keterangan pers di Kantor Bupati Cianjur, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat pada Selasa, 22 November 2022.

"RSUD Cianjur dan Rumah Sakit Sayang sudah beroperasi dan ditambah tenda lapangan termasuk tambahan tenaga kesehatan."

Adapun pasien di RSUD Cianjur dan Rumah Sakit Sayang yang tak dimungkiri membludak, sebagian besar dirujuk ke rumah sakit di luar Kabupaten Cianjur. Bahkan sudah ada 100 pasien yang dirujuk ke RS Hasan Sadikin Bandung demi mendapatkan perawatan lebih lanjut.

"Sebagian dirujuk ke rumah sakit di luar Kabupaten Cianjur, 100 pasien telah dikirim ke Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung," terang Suharyanto.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

268 Orang Meninggal Dunia

Suharyanto menegaskan BNPB terus melakukan pembaruan data korban bencana Gempa Cianjur yang melanda Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat Senin (21/11/2022) lalu dengan kekuatan Magnitudo 5,6.

Data sementara yang berhasil dihimpun BNPB hingga Selasa (22/11/2022) pukul 17.00 WIB terdapat ratusan jiwa meninggal dunia. Hasil pendataan ini sudah dilakukan identifikasi dan verifikasi di lapangan.

"Korban meninggal dunia 268 jiwa, yang sudah teridentifikasi sebanyak 122 jenazah, masih ada korban hilang sejumlah 151 orang. Kami akan berusaha semaksimal mungkin agar seluruh korban ditemukan," ucap Suharyanto.

Kemudian data masyarakat terdampak gempa yang mengungsi sejumlah 58.362 orang, luka-luka 1.083 orang, dan kerusakan infrastruktur seperti rumah rusak total berjumlah 22.198 unit.

"Pengungsi pada hari ini sudah mendapatkan fasilitas lebih baik, tenda besar telah didirikan baik dari BNPB, pemerintah, TNI/Polri dan bantuan lembaga lainnya," lanjut Suharyanto dalam pernyataan resmi yang diterima Health Liputan6.com.

"Dapur umum telah beroperasi, kalau masih ada yang kurang dan belum terlayani, lambat laun akan kami perbaiki."

3 dari 4 halaman

Bantuan Dipusatkan di Posko

Terkait banyaknya perbedaan data korban Gempa Cianjur yang berkembang, Suharyanto menjelaskan pendataan masih terus dilakukan dan Posko telah didirikan sehingga semua informasi tentang penanganan gempa Cianjur ini secara resmi ialah yang dikeluarkan dari Posko.

"Setiap sore akan ada update penanganan bencana dari Posko Tanggap Darurat yang ada di Kantor Bupati Cianjur," imbuhnya

Merespons banyaknya kepedulian masyarakat untuk memberikan dukungan penanganan pascabencana, diharapkan semua berada di bawah pengelolaan posko.

"Bantuan kepada masyarakat terdampak, baik yang datang dari pemerintah pusat, kementerian atau lembaga dan unsur swasta, semua akan dipusatkan di posko dan pendistribusiannya akan melalui posko," jelas Suharyanto.

4 dari 4 halaman

Jokowi Minta Tenda Perawatan Pasien Ditambah

Berkaitan dengan penanganan pasien Gempa Cianjur di rumah sakit, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar dibangun juga tenda perawatan darurat supaya bisa menampung para korban.

"Kalau untuk darurat, tendanya ditambah saja," ujarnya saat rapat terbatas bersama jajaran di lokasi pengungsian korban gempa Cianjur di Taman Prawatasari, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat pada Selasa, 22 November 2022. 

Merespons pernyataan Jokowi, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, rumah sakit darurat sudah dibangun demi mendukung penanganan pasien.

"Kita bikin rumah sakit darurat Pak, angkatan darat, di halaman pendopo. Masih banyak yang khawatir dirawat di gedung," ucapnya.

Hadir dalam rapat terbatas antara lain, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Kepala BNPB Suharyanto, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati, dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Hadir juga Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Pangkostrad Letjen TNI Maruli Simanjuntak, Pangdam III/Siliwangi Mayjen Kunto Arief Wibowo, Kapolda Jawa Barat Irjen Pol. Suntana, dan Bupati Cianjur Herman Suherman.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.