Sukses

Selain Migrain, Ini Penyebab Sakit Kepala Sebelah Kiri

Migrain atau kondisi sakit kepala pada salah satu sisi ini bisa dialami siapa saja dan memunculkan gejala berbeda-beda.

Liputan6.com, Jakarta - Migrain jadi salah satu jenis sakit kepala yang umum dikeluhkan individu. Kondisi sakit kepala pada salah satu sisi ini bisa dialami siapa saja dan memunculkan gejala berbeda-beda.

Migrain adalah gangguan neurologis atau gangguan kesehatan yang terjadi pada sistem saraf seperti otak, ototo, saraf tulang belakang, dan saraf tepi seperti dijelaskan spesialis neurologi Lauren A Aymen.

"Migrain adalah gangguan kronis yang melibatkan beberapa area disfungsi otak," ujar dokter spesialis neurologi, Lauren A Aymen, DO, mengutip Bustle.

Aymen menerangkan, gejala umum migrain meliputi sakit kepala berdenyut yang melemahkan, menurunnya sensitivitas pada cahaya atau suara, mual, serta muntah.

"Beberapa juga merasakan gangguan penglihatan kurang dari satu jam yang diikuti dengan nyeri kepala," tambah Aymen.

Mengutip laman Klikdokter, migrain umumnya dialami oleh wanita. Sakit kepala sebelah itu bisa berlangsung selama 4 jam tanpa pengobatan. Namun, pada migrain dengan tingkat parah nyeri bisa berlangsung hingga satu minggu. Frekuensi munculnya pun berbeda pada tiap penderita. Namun, secara rata-rata, migrain muncul 2-4 kali sebulan. Pada beberapa kasus, migrain bisa muncul tiap beberapa hari sekali.

Hingga kini, penyebab pasti migrain belum diketahui secara pasti. Tetapi, kemunculan migrain diduga merupakan efek dari aktivitas tidak normal otak yang memengaruhi pembuluh darah, saraf, dan zat kimia di dalam otak.

Migrain dapat terjadi pada sisi kanan ataupun kiri kepala. Namun, sakit kepala di sebelah kiri bukan hanya migrain. 

"Sakit kepala di sisi kiri dapat disebabkan oleh migrain, vaskulitis, sakit kepala cluster, atau jenis lainnya," kata Ahli Bedah Saraf Seunggu Han, mengutip Medical News Today

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Vaskulitis

Vaskulitis adalah sejenis peradangan pembuluh darah. Kondisi ini merupakan serangan autoimun, ketika tubuh merespons pembuluh darah seolah zat berbahaya. 

Jenis vaskulitis yang umum adalah arteritis sel raksasa, juga disebut arteritis temporal. Ini memengaruhi pembuluh darah di kepala. Biasanya terjadi pada orang berusia di atas 50 tahun.

Vaskulitis bisa menimbulkan sakit kepala mirip dengan 'sakit kepala petir' (thunderclap). Rasa sakitnya parah, dan seringkali tidak ada penyebab yang jelas.

Pada sakit kepala thunderclap, rasa nyeri paling intens terjadi dalam satu menit dan berlangsung setidaknya selama lima menit.

Gejala lain dapat meliputi:

  • Kehilangan penglihatan secara tiba-tiba
  • Rasa sakit di satu sisi kepala atau di belakang mata
  • Sakit saat mengunyah

Jika tidak diobati, vaskulitis bisa menyebabkan hilangnya penglihatan secara permanen.

"Siapa pun yang mengalami gejala-gejala ini harus menerima saran medis. Tidak mengobati vaskulitis dapat menyebabkan kehilangan penglihatan permanen," kata Han.

3 dari 4 halaman

Sakit Kepala Cluster

Sakit kepala cluster dapat menyebabkan rasa sakit yang parah di satu sisi kepala. Seringkali nyeri muncul di sekitar mata. Rasa sakitnya bisa sangat parah, dan mungkin menimbulkan sensasi tajam, terbakar, atau menusuk.

Ketika terjadi, sakit kepala cenderung muncul dalam beberapa episode selama 4 hingga 12 minggu, kemudian berhenti, mungkin selama beberapa tahun. Sakit kepala ini sering memengaruhi sisi yang sama setiap saat.

Gejala umumnya meliputi:

  • Rasa sakit di belakang satu mata, satu pelipis, atau satu sisi dahi
  • Rasa sakit yang dimulai pada malam hari, biasanya 1-2 jam setelah tidur
  • Rasa sakit yang memuncak setelah 5-10 menit
  •  Sakit parah yang berlangsung 30-60 menit Rasa sakit yang kurang intens yang dapat berlanjut hingga 3 jam
4 dari 4 halaman

Gejala Lain Sakit Kepala Cluster

Gejala lain yang mungkin terjadi terkait sakit kepala cluster meliputi:

  • Hidung tersumbat atau berair
  • Kelopak mata terkulai
  • Salah satu mata berair dan kemerahan
  • Wajah memerah atau berkeringat

"Penyebab pastinya tidak diketahui, tetapi para ahli percaya bahwa itu melibatkan bagian otak yang disebut hipotalamus dan saraf serta pembuluh darah dari sistem trigeminal, yang memengaruhi mata dan wajah," kata Han.

Sakit kepala cluster sering terjadi pada waktu yang sama setiap hari. Sakit kepala ini mungkin juga lebih umum di musim semi atau musim gugur, dan orang-orang mungkin bingung dengan sakit kepala alergi.

Sakit kepala ini biasanya memengaruhi orang berusia 20-50 tahun dan 80 persen adalah laki-laki.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini