Sukses

Kata Bos WHO Lihat Kasus COVID-19 di Indonesia Rendah, Tedros: Selamat, Pak Menteri!

Direktur Jenderal World Health Organization (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus memuji Indonesia yang saat ini mampu mengendalikan COVID-19.

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Jenderal World Health Organization (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus memuji Indonesia dalam pengendalian COVID-19. Ia mengatakan senang melihat kasus COVID-19 di RI yang termasuk level rendah.

"Saya senang melihat data kasus COVID-19 di Indonesia yang termasuk dalam level rendah," kata Tedros.

"Selamat, Pak Menteri!" kata Tedros langsung kepada Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin yang berada di sebelahnya. 

Pujian Tedros itu disampaikan dalam konferensi pers The 1st G20 Health Ministerial Meeting di Yogyakarta, pada Senin, 20 Juni 2022.

Per hari ini, kasus COVID-19 bertambah 1.180 dengan akumulasi 6.069.255 orang di RI terinfeksi COVID-19

Mantan Menteri Kesehatan Ethiopia ini juga menyampaikan apresiasinya atas usaha Indonesia terus menggenjot vaksinasi COVID-19. Salah satunya terkait capaian vaksinasi COVID-19 dosis lengkap (dua dosis) yang sudah diterima oleh lebih dari 60 persen target, seperti kata Tedros.

Hanya saja, Tedros mengatakan, kondisi tersebut tidak terjadi di semua negara lain di dunia. Peningkatan penularan COVID-19 masih terjadi di beberapa negara.

Dia pun menyebut adanya penurunan testing dan sequencing yang drastis. Belum lagi masih ada 40 persen penduduk dunia yang belum divaksinasi COVID-19.

"Pandemi belum selesai," katanya.

Direktur Jenderal WHO itu juga menyampaikan bahwa penting bagi setiap negara untuk terus melaksanakan vaksinasi, terutama bagi kelompok berisiko seperti para pekerja medis dan individu usia di atas 60 tahun. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

WHO Yakin RI Mampu Capai Target 70 Persen Populasi Divaksinasi

Tedros pun mengatakan bahwa vaksinasi harus terus dikejar termasuk pemberian perlindungan pada tenaga kesehatan serta orang lanjut usia di atas 60 tahun. Bukan hanya di Indonesia tapi juga di negara-negara dunia demi bisa mengendalikan pandemi COVID-19. 

Ia pun yakin, Indonesia bisa mencapai target WHO yakni bisa mencapai 70 persen penduduk yang sudah divaksinasi.

"Saya yakni Indonesia bisa mencapainya, karena saat ini sudah 60 persen kan," jelas Tedros.

3 dari 4 halaman

Kedatangan Tedros di Indonesia

Kedatangan Tedros Adhanom pada 1st G20 HMM menaruh harapan besar untuk mendukung pemulihan sistem kesehatan global yang lebih kuat dan tangguh pasca pandemi COVID-19.

“Dukungan dari WHO sangat luar bisa. Dengan beliau datang, harapan kami untuk Presidensi G20 bidang kesehatan bisa tercapai termasuk output dan outcomenya,” kata Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan, Kunta Wibawa Dasa Nugraha,.

Kunta menjelaskan bahwa pertemuan HMM akan dilanjutkan dengan diskusi untuk membahas lebih intens 3 agenda prioritas Presidensi G20 Indonesia.

Diskusi turut melibatkan negara undangan khusus serta organisasi undangan khusus seperti CEO CEPI, Sekjen OECD, perwakilan World Bank, perwakilan GAVI, dan Direktur Eksekutif Global Fund dan GISAID.

Pertemuan ini akan dipimpin langsung oleh Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin.

“Sebagai pimpinan Presidensi G20 bidang kesehatan, kita akan membahas 3 isu prioritas yakni resiliensi sistem kesehatan global, harmonisasi protokol kesehatan, pendanaan penanganan pandemi, dan sharing jejaring lab untuk genome sequensing,” ungkap Kunta.

4 dari 4 halaman

Isu dalam G20 1St HMM

Sejumlah isu kesehatan akan dibahas dalam The 1st G20 Health Ministers Meeting (HMM) Tahun 2022. Juru Bicara Indonesia di G20 Siti Nadia Tarmizi mengatakan, pertemuan ini merupakan yang pertama dilakukan Menteri Kesehatan Negara Anggota G20 (The 1st G20 Health Ministers Meeting).

Pertemuan akan dilaksanakan di Daerah Istimewa Yogyakarta pada 20 -21 Juni 2022 secara hybrid dan dihadiri oleh Menteri Kesehatan negara anggota G20 serta undangan khusus seperti Direktur Jenderal WHO, CEO CEPI, Sekjen OECD, dan Direktur Eksekutif Global Fund dan GISAID.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini