Sukses

Gejala Omicron Baru Muncul 3 Hari Setelah Terinfeksi

CDC mengungkapkan bahwa gejala varian Omicron biasanya muncul 3 hari setelah infeksi.

Liputan6.com, Jakarta Varian Omicron kini menjadi varian yang kerap mendominasi di beberapa negara termasuk Indonesia. Para peneliti pun telah menemukan kembali perbedaannya dari jenis virus SARS-CoV-2 lainnya.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat, biasanya butuh waktu tiga hari bagi seseorang yang terkena infeksi varian Omicron untuk menunjukkan gejala.

Selain potensi penularannya yang lebih cepat, gejala Omicron juga dinilai lebih ringan. Tetapi, Omicron memiliki masa inkubasi virus yang lebih pendek daripada Delta dan strain lain.

"Ketika virus sedang menginfeksi tubuh, Anda biasanya tidak langsung mengalami gejala. Itu karena patogen seringkali membutuhkan waktu untuk bereplikasi atau menginfeksi cukup banyak sel di tubuh untuk dapat membuat Anda merasakan gejalanya," ujar ahli epidemiologi, Melissa Hawkins dikutip Health, Kamis (20/1/2022).

"Jadi meskipun Anda sudah terinfeksi virus, Anda mungkin tidak tahu bahwa Anda sedang sakit selama masa inkubasi tersebut," tambahnya.

Menurut laporan The Atlantic, masa inkubasi virus yang lebih pendek juga dapat membuat virus menjadi cepat menular. Sehingga justru lebih sulit dikendalikan penyebarannya.

"Pada dasarnya, masa inkubasi yang lebih pendek membuat virus jauh, jauh, jauh lebih sulit dikendalikan," ujar ahli epidemiologi di Pusat Keamanan Kesehatan Johns Hopkins, Jennifer Nuzzo, DrPH.

Meskipun masih membutuhkan banyak studi lanjutan, Melissa mengungkapkan bahwa perbedaan masa inkubasi virus menjadi begitu penting. Mengingat hal tersebut dapat berpengaruh pada hasil tes COVID-19 yang dilakukan. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Hasil tes keliru

Menurut Melissa, masa inkubasi virus dapat mempengaruhi kapan seseorang akan memeriksakan kondisinya. Banyak tes COVID-19 yang dilakukan pada saat gejala sudah muncul.

"Pengujian yang terlalu cepat atau terlalu lambat dapat menghasilkan hasil negatif palsu, yang menyebabkan orang tanpa sadar menginfeksi orang lain dan menyebarkan virus," ujar Melissa.

"Jadi, waktu benar-benar penting dan dapat membuat perbedaan antara tes positif dan negatif. Jika Anda negatif di pagi hari, bisa jadi positif di kemudian hari atau besoknya," tambahnya.

Itulah mengapa ketika varian Delta sedang mendominasi, CDC merekomendasikan orang melakukan tes COVID-19 lima hingga tujuh hari setelah kontak erat dengan orang yang diduga terinfeksi.

3 dari 3 halaman

Infografis

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Setelah Covid-19 varian Delta dan Delta Plus, kini varian Omicron menimbulkan kekhawatiran di berbagai negara.

    Omicron

  • salah satu negara yang dilintasi dengan garis khatulistiwa. Negara ini memiliki Batik sebagai ikon budayanya.
    salah satu negara yang dilintasi dengan garis khatulistiwa. Negara ini memiliki Batik sebagai ikon budayanya.

    Indonesia

  • Varian Omicron adalah sebuah varian SARS-CoV-2, sebuah koronavirus yang menyebabkan COVID-19.
    Varian Omicron adalah sebuah varian SARS-CoV-2, sebuah koronavirus yang menyebabkan COVID-19.

    gejala omicron

  • Penyebaran Covid-19 ke seluruh penjuru dunia diawali dengan dilaporkannya virus itu pada 31 Desember 2019 di Wuhan, China

    COVID-19

  • Gejala awal infeksi Covid-19 bisa berupa gejala flu, seperti demam, pilek, batuk kering, sakit tenggorokan, dan sakit kepala.
    Gejala awal infeksi Covid-19 bisa berupa gejala flu, seperti demam, pilek, batuk kering, sakit tenggorokan, dan sakit kepala.

    covid update

  • Angka kasus Covid-19 di Indonesia kini sudah mencapai angka 3.686.740 per hari Senin, 9 Agustus 2021.

    Covid Indonesia

  • Inkubasi