Sukses

Kabar Baik! Stunting Turun 3,3 Persen dan Obesitas 0,3 Persen

Tren status gizi di Indonesia, salah satunya stunting, mengalami perbaikan dari tahun ke tahun.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Menteri Kesehatan Republik Indonesia Dante Saksono Harbuwono mengungkapkan bahwa tren status gizi di Indonesia mengalami perbaikan dari tahun ke tahun.

"Secara umum, tren status gizi membaik dari tahun ke tahun. Kalau kita lihat dari tahun 2018, 2019, 2021 angka stunting-nya sudah menurun," ujar Dante dalam acara Launching Hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) Tingkat Nasional Tahun 2021 pada Senin, 27 Desember 2021.

Berdasarkan hasil SGGI diketahui bahwa angka stunting mengalami penurunan menjadi 24,4 persen. Pada SGGI 2019, angka stunting di Indonesia masih 27,7 persen. Sehingga terjadi penurunan sebanyak 3,3 persen.

Tak hanya itu, SGGI pun menunjukkan persentase underweight (berat badan rendah berdasarkan usia), wasted (berat badan rendah berdasarkan tinggi badan), dan obesitas.

Dari segi wasted dan obesitas, persentase mengalami penurunan meski di bawah satu persen. Persentase wasted di Indonesia pada 2021 adalah 7,1 persen, yang mana mengalami penurunan 0,3 persen dari tahun sebelumnya.

Sedangkan, obesitas di Indonesia pada 2021 juga mengalami penurunan sebanyak 0,3 persen. Sehingga persentase obesitasnya menjadi 7,1 persen.  

"Tapi underweight ini meningkat (0,7 persen) dari tahun 2019 ke 2021. Ini harus kita jadikan perhatian yang serius," kata Dante.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Penanganan terbaik

Masalah gizi di Indonesia terbagi dalam empat kategori yakni baik, akut, wasted, kronis, dan kronis-akut.

Dari data SGGI 2021 yang ada, Dante mengungkapkan bahwa terdapat satu provinsi yang memiliki angka stunting dan wasted terbaik di Indonesia. Provinsi tersebut adalah Bali.

"Bali adalah provinsi dengan kategori yang baik karena stunted-nya berada d ibawah 20 persen dan wasted-nya di bawah lima persen," kata Dante.

Sedangkan, masih ada lima provinsi dengan kategori akut tertinggi yakni Lampung, Bangka Belitung, Kepulauan Riau, DKI Jakarta, dan DI Yogyakarta.

Serta ada 27 provinsi lainnya di Indonesia yang memiliki kategori kronis-akut dan satu provinsi dengan kategori kronis yakni Bengkulu.

"Evaluasi ini menjadi sangat penting terutama untuk daerah-daerah dengan kategori kronis dan kronik-akut," ujar Dante.

3 dari 3 halaman

Infografis

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.