Sukses

Viral Load Orang Terinfeksi Varian Delta 300 Kali Lebih Tinggi

Semakin tinggi berarti viral load, maka virus lebih mudah menular dari satu orang ke orang lain. Studi terbaru mengunkap varian Delta viral loadnya 300 kali lebih tinggi dari yang lain.

Liputan6.com, Jakarta Orang yang terinfeksi COVID-19 dengan varian Delta ternyata memiliki viral load 300 kali lebih tinggi dibandingkan mereka yagn terpapar varian awal virus penyebab COVID-19. Hal ini terungkap dalam studi yang dilakukan di Korea Selatan.

Dalam studi tersebut diketahui setelah empat hari terinfeksi, viral load yang awalnya tinggi lalu menurun secara bertahap. Di hari ke sembilan viral load pada orang terinfeksi varian Delta jumlahnya seperti pada mereka yang terinfeksi varian lain di hari ke-10 seperti disampaikan Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea pada Selasa, 24 Agustus 2021.

Viral load adalah perkiraan tingkat replikasi virus dalam tubuh.  Semakin tinggi berarti viral load, maka virus lebih mudah menular dari satu orang ke orang lain. Hal ini juga membuat jumlah orang yang perlu mendapatkan rawat inap bertambah.

"Namun, ini tidak berarti varian Delta 300 kali lebih menular ya. Kami perkirakan varian Delta 1,6 kali lebih menular dari varian Alpha dan 2 kali dari versi asli COVID-19," kata pejabat Kementerian Kesehatan Korea, Lee Sang-Won mengutip Gulf News, Rabu (25/8/2021).

Hasil studi ini diketahui dengan membandingkan viral load dari 1.848 orang terinfeksi varian Delta dengan 22.106 varian COVID-19 yang lain.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Cegah Penularan Varian Delta

Varian Delta pertama kali teridentifikasi di India pada April 2021. Mengingatk penularan varian ini sangat cepat maka sudah menyebar ke sekitar 100 negara.

Sama seperti di Indonesia, varian Delta mendominasi penyebaran COVID-19 di Korea Selatan. Oleh karena itu, pemerintah Korea Selatan mengimbau masyarakat segera melakukan tes jika merasakan gejala COVID-19 atau usai kontak erat dengan mereka yang terinfeksi virus ini.

Penyebaran virus varian Delta yang lebih cepat serta tingkat vaksinasi yang rendah membuat sebagian besar negara Asia lengah. Alhasil, terjadi peningkatan kasus beberapa waktu lalu. 

 

3 dari 3 halaman

Infografis Beda Bahaya Covid-19 Varian Delta dengan Delta Plus

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.