Waspada Pandemic Fatigue pada Orang Terdekat, Ini yang Bisa Dilakukan

Ilustrasi stres. Sumber foto: unsplash.com/Nik Shuliahin.

Liputan6.com, Jakarta - Pandemic fatigue atau kelelahan pandemi bisa dirasakan setiap orang karena pandemi COVID-19. Tak jarang, kondisi ini membuat seseorang jadi mengendurkan protokol kesehatan.

Maka dari itu,selain mengenali diri untuk mengatasi kelelahan yang dirasakan sendiri, penting juga bagi seseorang untuk dapat mengenali apakah orang terdekat di sekitarnya mengalami pandemic fatigue.

"Waktu tiba-tiba ada yang berubah dari pikirannya, perasaannya, atau perilakunya, kita harus aware," kata Natalia Widiasih Raharjanti, Kepala Divisi Psikiatri Forensik/Ketua Prodi Spesialis Kedokteran Jiwa, FKUI–RSCM dalam sebuah diskusi dari Graha BNPB beberapa waktu lalu.

Natalia mengatakan, apabila terdapat perubahan-perubahan tersebut, seseorang patut waspada timbulnya pandemic fatigue atau kelelahan yang dirasakan orang terdekatnya.

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak Juga Video Menarik Berikut Ini

Bukan hanya COVID-19 yang meluas di AS, tapi juga stres dan depresi menyikapi wabah tersebut dan juga stres akibat langkah isolasi yang dilakukan dalam rangka "social distancing" atau pembatasan sosial. Bagaimana caranya menjaga kesehatan mental di s...

2 dari 3 halaman

Jaga Jarak Fisik Bukan Masalah

Apabila orang terdekat mengalami kelelahan akibat pandemi, tugas kita adalah dengan menjadi support atau mendukung dirinya. Natalia mengatakan, menjaga jarak fisik bukanlah masalah untuk hal ini.

Menurut Natalia physical distancing jangan diartikan sebagai isolasi sosial. Dukungan bagi seseorang yang mengalami kelelahan karena pandemi bisa diberikan dengan cara apapun.

"Mungkin bisa kita telepon, atau dia yang lagi diisolasi, kita bisa support mengirimkan makanan, terus video call, WA, memberikan tugas ke teman," kata Natalia. "Jadi dia tetap merasa dilibatkan."

Natalia menambahkan, pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial, hal ini membuat kita membutuhkan perasaan untuk selalu bermakna. "Dengan kita melibatkan kebermaknaan kita, kita juga akan stay positive."

"Jadi itu upaya yang bisa membantu semua teman-teman kita bahwa dia tidak sendiri. Kita menghadapi situasi ini tidak sendirian," imbuh Natalia.

3 dari 3 halaman

Infografis 4 Tips Jaga Kesehatan Mental Saat Pandemi Covid-19

kesehatan mental
Penyakit
Kesehatan mental mencakup kesehatan emosional, psikologis, dan sosial.
Lihat Selengkapnya
kesehatan mental
Pandemi COVID-19
Penyakit
Pandemi COVID-19 adalah peristiwa menyebarnya Penyakit koronavirus 2019 di seluruh dunia
Lihat Selengkapnya
Pandemi COVID-19
COVID-19
Bencana Alam
Penyebaran Covid-19 ke seluruh penjuru dunia diawali dengan dilaporkannya virus itu pada 31 Desember 2019 di Wuhan, China
Lihat Selengkapnya
COVID-19
pandemic fatigue
kelelahan
virus corona
Kesehatan Jiwa