Sukses

Medina Zein Positif Memakai Amfetamin, Apa Itu?

Urine Medina Zein positif mengandung narkoba jenis amfetamin.

Liputan6.com, Jakarta Hasil pemeriksaan Polda Metro Jaya mengungkapkan bahwa di dalam urine pengusaha sekaligus influencer Medina Zein positif mengandung amfetamin.

"Kemudian yang bersangkutan kita sudah lakukan pemeriksaan, dan juga kita tes urine positif mengandung amfetamin ya," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombespol Yusri Yunus, pada Senin (30/12/2019) seperti dikutip Showbiz Liputan6.com.

"Urine itu positif memang yang bersangkutan itu pemakai," ucap Yusri.

Lalu, apa itu amfetamin yang ada dalam urine Medina Zein?

Amfetamin adalah kelompok obat yang merangsang sistem saraf pusat. Bentuk amfetamin bisa bermacam-macam. Ada yang dalam bentuk bubuk, tablet, kristal, dan kapsul. Pada bubuk amfetamin tak semuanya berwarna putih. Ada juga yang cokelat kadang-kadang ada warna lain seperti abu-abu dan merah muda.

Obat golongan stimulan ini sebenarnya hanya dapat diperoleh berdasarkan resep dokter. Awalnya, obat ini digunakan untuk mengatasi obesitas, ADHD, dan kelelahan kronis seperti dikutip laman lab.bnn.go.id.

Sayangnya, obat ini juga digunakan secara ilegal untuk kesenangan serta menambah rasa percaya diri. Sebagai stimulan, efeknya bisa menurunkan rasa lelah, meningkatkan suasana hati, menekan nafsu makan, serta menurunkan keinginan untuk tidur.

Penyalahgunaan amfetamin yang dilakukan terus-menerus dapat menyebabkan kecanduan. Bila digunakan dalam jumlah besar alias overdosis efek dari amfetamin bakal berlebihan.

Saksikan juga video menarik berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Efek Jangka Panjang

Pada orang yang overdosis menyalahgunakan amfetamin bisa membuat detak jantung meningkat, sulit bernapas, demam, stroke, hingga serangan jantung, seperti mengutip laman resmi Alcohol and Drug Foundation.

Bila menggunakan amfetamin dalam dosis tinggi dan dengan frekuensi tinggi bisa terjadi psikosis amfetamin. Ini adalah suatu kondisi orang orang tersebut mengalami delusi, halusinasi, dan muncul karakterk agresif. Gejala ini biasanya hilang setelah beberapa hari tidak mengonsumsi amfetamin.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.