Sukses

Pemeriksaan Kesehatan Khusus bagi Para Menteri Kabinet Indonesia Maju Perlu Dilakukan

Pemeriksaan kesehatan khusus juga bisa dilakukan untuk para menteri jajaran Kabinet Indonesia Maju.

Liputan6.com, Jakarta - Agar jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju bisa menjalankan tugasnya dengan baik, pemeriksaan kesehatan khusus dapat dilakukan. Pemeriksaan kesehatan ini terutama menteri-menteri yang punya riwayat penyakit tertentu. 

Hal tersebut disampaikan dokter spesialis jantung dan pembuluh darah Vito A Damay.

"Selain check up secara umum sebaiknya juga dilakukan check up secara khusus bagi menteri-menteri dengan riwayat khusus. Misalnya, riwayat penyakit jantung, stroke, penyakit pencernaan, dan kanker," saran Vito dalam pesan tertulis kepada Health Liputan6.com, ditulis Rabu (23/10/2019).

Pemeriksaan khusus, seperti CT scan, endoskopi (pemeriksaan rongga tubuh menggunakan alat endoskop yang digunakan untuk mendiagnosis penyakit, dan deteksi kanker tertentu.

"Hal itu dilakukan jika ada indikasi. Tentunya, agar menteri-menteri (Kabinet Indonesia Maju) yang dipilih dapat menjalankan amanah dengan baik selama lima tahun ke depan," lanjut Vito.

 

Simak Video Menarik Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Skrining Obesitas

Vito menambahkan, skrining obesitas dan program berat badan ideal bagi para menteri dan jajarannya perlu dilakukan dan digalakkan. 

Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menemukan, sebanyak 21,8 persen rakyat Indonesia mengalami obesitas. 

"Obesitas ini adalah penyakit yang meningkatkan risiko penyakit metabolik lainnya, seperti diabetes, kolesterol tinggi, dan hipertensi serta meningkatkan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah serta kanker," ujar Vito yang berpraktik di Hospital Lippoi Villag Karawaci.

Dari risiko tersebut, obesitas dapat dikatakan sebenarnya kondisi serius yang mengancam kesehatan. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.