Sukses

Berkat Tes Mata, Nyawa Bocah Ini Terselamatkan dari Tumor Langka

Tes mata membuat bocah menggemaskan ini terbebas dari tumor langka

Liputan6.com, Jakarta - Karen Lee-Johnston (33), ibu dari Erika atau akrab disapa Boo, tidak menyangka bahwa sebuah tes mata menyelamatkan nyawa bocah dua tahun itu dari tumor otak langka yang bisa menjadi lebih parah dan mengancam nyawanya.

Melansir New York Post pada Minggu (29/9/2019), ibu asal Glasgow, Skotlandia itu awalnya melihat ada yang tak beres dengan penglihatan putrinya itu. Maret lalu, ibu tiga anak itu melihat bahwa mata kanan Boo terlihat membesar.

Selain itu, Boo juga mengalami muntah dan kerap merasa kehausan. Dia juga kesulitan berjalan karena keseimbangan yang buruk.

Saat dibawa ke layanan kesehatan, dokter mata menemukan bahwa Boo mengalami gejala dari tumor craniopharyngioma yang mematikan. Segera, ia menjalani pemeriksaan di rumah sakit.

Karen, yang suaminya telah meninggal pada 2017, diberitahu dokter bahwa jika dibiarkan, putrinya bisa meninggal satu atau dua minggu lagi. Selain itu, tumor tersebut dialami oleh satu dari 20 juta orang.

Boo sempat kehilangan penglihatan di mata kanannya. Untungnya, operasi segera dilakukan untuk mengembalikannya.

"Syukurlah, setelah operasi, penglihatan kedua matanya kembali, itu adalah keajaiban," kata Karen seperti dikutip dari Sky News.

Selebihnya, Boo akan melakukan kemoterapi untuk mengurangi tumornya membesar. Sang ibu berharap agar terapi sinar proton bisa membantu kepala dan wajahnya untuk tetap bertumbuh sehingga dia bisa tetap mendapatkan operasi tumor yang sedikit invasif lewat hidungnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jalani Kemoterapi

Karen sendiri sangat berterima kasih pada sang dokter mata, Aaron Spears, yang telah menemukan tumor itu lebih cepat. Spears sendiri mengatakan bahwa tumor tersebut tumbuh di atas kelenjar pituitari yang mengontrol banyak fungsi vital, itulah mengapa Boo kehilangan keseimbangan dan kesulitan melihat.

"Masa depannya mungkin tidak akan mudah, tapi dia masih hidup dan melihat. Aaron menyelamatkan hidupnya," kata Karen.

Selain itu, Karen juga meminta orangtua lain untuk lebih waspada dengan penyakit tersebut.

"Orangtua yang memiliki masalah dengan penglihatan anak-anaknya, harus memeriksakannya ke dokter mata sesegera mungkin."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.