Sukses

Studi: Ibu Rumah Tangga Cenderung Mudah Depresi

Ibu rumah tangga ternyata tak sebahagia ibu pekerja. Secara emosional ibu rumah tangga cenderung mudah depresi dibandingkan ibu pekerja.

Liputan6.com, Washington: Ibu rumah tangga ternyata tak sebahagia ibu pekerja. Secara emosional ibu rumah tangga cenderung mudah depresi dibandingkan ibu pekerja. Hal itu terungkap dalam sebuah studi.

Gallup menemukan bahwa ibu yang tidak bekerja di Amerika Serikat (AS) memiliki emosi lebih negatif seperti khawatir, sedih, marah stres, dan depresi, dibandingkan mereka yang bekerja.

Penelitian ini mengamati 60.799 wanita yang dipilih secara acak. Para wanita, yang semuanya berusia antara 18 dan 64, diwawancarai perusahaan melalui telepon antara 1 Januari dan 30 April 2012.

Hasilnya, sebanyak 41 persen ibu rumah tangga lebih mengalami kekhawatiran sementara ibu pekerja hanya 34 persen mengalami perasaan yang sama, Rabu (23/5).

Penelitian ini juga menemukan bahwa ibu rumah tangga cenderung didiagnosis depresi dibandingkan ibu yang memiliki pekerjaan. Sebanyak 28 persen ibu yang tidak bekerja mengalami depresi sementara hanya 17 persen ibu pekerja mengalami perasaan yang sama.

Temuan ini juga memperlihatkan 26 persen ibu rumah tangga mengalami kesedihan sementara 16 persen dari ibu pekerja yang sedih. Kemarahan ditemukan 19 persen dari ibu rumah tangga dan 14 persen dari ibu bekerja. Sedangkan 50 persen ibu rumah tangga mengalami stres, dan 48 persen ibu pekerja mengalami hal yang sama.

Ibu yang tidak bekerja cenderung jarang yang mengatakan bahwa mereka tersenyum atau tertawa, belajar sesuatu yang menarik dan menikmatinya dengan senang dan bahagia.

Dan saat sampai pada perasaan positif, 91 persen ibu pekerja ditemukan mengalami kebahagiaan. 86 Persen ibu rumah tangga melaporkan perasaan yang sama.

Dr Robi Ludwig, psikoterapis New York, mengatakan kepada acara Today: "Isolasi adalah pembunuh. Kita sebagai manusia tidak untuk menyendiri. Semakin kita sendiri, semakin kita melihat semua hal yang kita anggap tidak benar dengan hidup kita".

"Ini memberikan kontribusi orang untuk masuk ke hal negatif, yang menyerang mental sendiri".

Dia menambahkan bahwa ibu rumah tangga mungkin berjuang dengan merasa seolah-olah mereka bisa mengerjakan semuanya sendiri. "Sulit untuk mendefinisikan diri mereka, karena mereka kelebihan beban dengan pekerjaan rumah. Itu pekerjaan yang tidak pernah usai," katanya.(Dailymail/MEL)