Sukses

Awalnya Sakit Tenggorokan, Tangan dan Kaki Pria Ini Malah Harus Diamputasi

Jason "Buddy" Miller baru saja pulang berlibur dari Filipina. Ketika dia mengalami sakit tenggorokan, ternyata itu adalah penyakit yang lebih mematikan

Liputan6.com, Jakarta Mulailah untuk tidak meremehkan sakit tenggorokan yang Anda alami. Seorang pria Australia harus melakukan amputasi pada tangan dan kakinya hanya karena penyakit yang dimulai dari tenggorokan.

Jason Miller (48) awalnya pulang berlibur dari Filipina ke Sydney. Dia mengalami sakit tenggorokan dan badannya terasa sakit. Namun, dia menunda untuk pergi ke dokter sebelum akhirnya mengalami koma ketika pergi ke rumah sakit.

"Saya sakit tenggorokan dan badan terasa sakit. Saya harusnya pergi ke dokter lebih awal tetapi menunggu satu hari lagi untuk melihat apakah saya bisa membaik dan kembali bekerja," kata Miller kepada ABC News seperti dikutip dari Newshub pada Selasa (12/3/2019).

Ketika diperiksa, Miller didiagnosis dengan infeksi bakteri streptococcus dan aerococcus yang membuatnya mengalami kegagalan organ. Selain itu, infeksi tersebut juga menyerang darahnya.

"Dia mengalami syok septik sampai tingkat yang mungkin belum pernah dilihat sebagian besar dokter sebelumnya," kata Dr. Michael Mina dari Northern Beaches Hospital.

Saat pria itu sadar seminggu kemudian, Miller harus diamputasi karena tangan dan kakinya menghitam akibat kehilangan sirkulasi. Sepsis dan obat-obatan yang diberikan menyelamatkan nyawa pria yang akrab disapa "Buddy" ini, tetapi mengurangi sirkulasi darah ke lengan dan kakinya.

Saksikan juga video menarik berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Mensyukuri keadaan

Dokter sendiri tidak langsung melakukan amputasi pada tangan dan kaki Miller. Mereka berharap agar kedua bagian tubuh itu melakukan vaskularisasi kembali dan pulih. Sayangnya, harapan itu tidak terjadi.

Amputasi tangan akhirnya dilakukan di Januari 2019. Kemudian, ahli bedah ortopedi dr. David Carmody mengamputasi bagian bawah lutut kedua kakinya di awal Maret.

"Dia tidak bisa menggerakkan kakinya sama sekali dan tidak bisa menggerakkan pergelangan kakinya. Jadi tidak ada tendon dan otot yang hidup, tidak ada yang bisa menjaga jaringan tetap hidup sehingga setiap upaya rekonstruksi akan gagal," kata Carmody dilansir dari ABC News.

"Kami hanya ingin dia melanjutkan rehabilitasi dan menyiapkan prostesis, lalu setidaknya, dia bisa berjalan."

Miller sendiri masih bisa bersyukur bahwa nyawanya masih tertolong, sekalipun dia tidak bisa bergerak dengan bebas lagi. "Mereka harus menjaga semua organ vital saya hidup, otak, hati, paru-paru. Saya tidak khawatir tentang situasi ekstrem ini," katanya.

"Jadi saya senang harus kehilangan tangan dan kaki. Saya lebih senang dengan itu daripada tidak di sini berbicara dengan Anda, jadi saya menerima ini."

Keluarga Miller sendiri diketahui sedang menggalang dana untuk masa depan ayah seorang putri tersebut. Dia juga mengatakan bahwa sang putri tidak masalah dengan kondisi tersebut.

"Saya berkata mereka akan memberikan saya (kaki dan tangan) yang baru dan dia berkata, 'Apakah kamu akan jadi seperti robot?' saya menjawab, ya aku akan jadi seperti robot," kata Miller. Bahkan, dalam akun media sosialnya, dia beberapa kali berkelakar tentang keadaannya yang sekarang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.