Liputan6.com, Jakarta Sakit mata bisa menimpa siapa saja, termasuk sang buah hati. Bisa dibayangkan betapa mengganggunya kondisi itu bagi bayi kita, bukan? Lantas, apa yang bisa dilakukan oleh ibu ketika si Kecil terinfeksi? Simak pengalaman Mommy Vanessa Renata dari Babyologist ketika buah hati tercintanya mengalami sakit mata.
Hai moms, hari ini saya mau share pengalaman saya sewaktu baby saya berumur 3 bulan dan mengalami sakit mata. Kok bisa sih bayi umur segitu sakit mata? Berikut penjelasannya.
Baca Juga
Jadi, bayi baru lahir sampai dengan umur 1 tahun rentan sekali terhadap virus dan bakteri yang menyerang karena sistem tubuh pada bayi belum dapat menetralkan segalanya. Maka dari itu kita sebagai orang tua harus lah lebih waspada dan hati-hati dalam menjaga bayi kita.
Advertisement
Waktu anak saya berumur 3 bulan ia mengalami sakit mata pada mata sebelah kiri. Awalnya hanya merah biasa seperti dikucek pakai tangan, karena anak saya sering sekali mengucek mata pakai tangan jadi saya tidak begitu worry.
Tapi, lama kelamaan matanya semakin merah, berair dan muncul feses mata berwarna kuning. Kemudian saran dari keluarga saya untuk diteteskan dengan air ASI ,tapi karena saya tidak memiliki ASI jadi tidak dapat diterapkan.
Lalu ada yang menyarankan menggunakan air pipis pagi si anak untuk dilap ke mata, dan cara ini yang saya gunakan. Ketika si bayi pipis saya langsung meletakkan kapas di bawah kemaluan dia agar dapat menampung air pipisnya tersebut. Kemudian saya mengoleskannya di mata sebelah kiri yang merah tersebut, anak saya meronta-ronta karena kesakitan sepertinya.
Setelah dicoba sekitar 3 kali tidak membuahkan hasil, akhirnya saya memutuskan untuk membawanya ke dokter spesialis anak. Di situ anak saya diberi obat tetes mata merek tarivid.
Cara pakai obat tetes mata untuk bayi
1. Diteteskan sebanyak 2 kali di mata yang sakit
2. Dan untuk perawatannya bersihkan mata menggunakan kapas yang diberi air hangat
3. Lakukan dari arah kiri ke kanan, satu kapas hanya boleh digunakan untuk 1 kali usap dan pastikan tangan kita dicuci terlebih dahulu
Selama masa penyembuhan saya tidak mengizinkan ada yang datang ke rumah karena saya ingin benar-benar menyeterilkan lingkungan rumah agar proses penyembuhan berlangsung cepat. Dan anak saya pun tidak saya izinkan keluar rumah. 3 hari berjalan proses pemulihan mata anak saya tapi tidak menunjukkan tanda-tanda pulih, malah menjalar ke mata sebelah kanan dan jadi bengkak kedua matanya dan menimbulkan demam pada anak saya.
Lalu saya kembali lagi kerumah sakit dan menanyakan kembali, kata dokter DSA nya tetap berikan obat tetes matanya dan lakukan seperti saran di awal tadi kalau dalam jangka waktu 3 hari lagi belum sembuh maka harus diperiksa oleh Dokter Spesialis Mata.
We Hope for better, akhirnya saya mulai lebih teliti dalam proses penyembuhan ini. Dari yang hanya membersihkan 2 jam sekali saya buat jadi 1 jam sekali. Dan terus berangsur-angsur sampai hari ke 4, di situ mulai muncul tanda-tanda kesembuhan karena mata anak saya tidak lagi bengkak dan berair. Dan tepat 1 minggu lewat 3 hari mata anak saya sembuh total dan dia sudah aktif kembali.
Moms jangan pernah mengabaikan kebersihan mata anak. Tetap bersihkan area sekitar mata setiap harinya, walaupun tidak sedang mengalami sakit mata. Karena anak-anak sangat rentan terhadap penyakit.
Semoga bermanfaat.