Sukses

Anak Terlahir Prematur Berisiko Besar Disleksia

Apa saja yang harus dihindari agar anak tidak terkena disleksia?

Liputan6.com, Jakarta Penyebab seorang anak bisa kena disleksia atau gangguan kesulitan membaca, menulis, dan mengeja belum diketahui dengan pasti.

Beberapa penelitian menunjukkan, anak yang terlahir dari keluarga dengan riwayat disleksia berisiko besar mengalami hal serupa. Sebab, kelainan kromosom yang bersifat diturunkan terjadi pada kromosom 1, 15, dan 16.

Meski demikian, ada sejumlah faktor risiko yang bisa ibu cegah sejak masa kehamilan agar kelak anak tidak kena disleksia. Salah satu di antaranya, jaga kondisi kandungan jangan sampai si Kecil lahir sebelum waktunya alias prematur.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kelahiran Prematur Sebabkan Disleksia

Kelahiran prematur adalah kelahiran yang terjadi pada tiga minggu atau lebih sebelum waktu kelahiran normal. Bayi yang lahir di usia kehamilan belum mencapai 25 minggu, memiliki risiko gangguan belajar dan disleksia. Selain itu, kelahiran prematur dapat menyebabkan berat badan bayi lahir rendah.

Untuk mencegah kelahiran prematur sejak masa kehamilan, ibu hamil harus menjaga kehamilan tetap sehat dengan rutin konsultasi ke dokter sesuai jadwal yang ditetapkan setiap bulan. Selain itu juga harus memperhatikan asupan nutrisi selama kehamilan dengan rutin konsumsi makanan yang mengandung karbohidrat, protein, lemak, sayur dan buah.

Ibu hamil juga perlu mengetahui faktor risiko selama kehamilan seperti tekanan darah tinggi atau diabetes. Saat hamil Anda juga perlu menjaga berat badan selama kehamilan, karena berat badan berlebih meningkatkan risiko persalinan prematur.

Penulis : dr. Dyah Novita Anggraini / Klik Dokter

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.